Eko Sugeng (33) menjadi barista atau pembuat dan penyaji kopi meski kedua tangannya diamputasi. Begitupun Yuli Suswanto (43), seorang barista yang kehilangan kedua kakinya. Mereka berdua menjadi barista di Cupabel Caffe yang berlokasi di Jl. Kaliurang Km 13, Sleman, DIY.
"Jadi dulu awalnya tu saya lahir dengan kondisi yang sempurna tetapi pada suatu ketika saya mengalami musibah yaitu saya kecelakaan dan mengakibatkan kedua tangan saya harus diamputasi. Waktu itu saya terkena sengatan listrik ya, jadi harus diamputasi dan setelah pasca operasi itu membuat saya down membuat saya frustasi pikiran saya waktu itu nggak karuan," kata Eko Sugeng.
BACA JUGA :
Sebuah desa di Jogja sulap limbah elektronik jadi karya seni unik
Lalu, bergabung dengan Pusat Rehabilitasi YAKKUM membuat Eko dan Yuli punya semangat baru. Mereka belajar berbagai keterampilan hingga pada akhirnya kini menjadi peracik kopi atau barista. Barista istimewa ini punya banyak keterampilan, sebelumnya pernah bekerja di bidang lain.
Selain jadi barista Eko kini juga bekerja sebagai resepsionis di Pusat Rehabilitasi YAKKUM tempat ia belajar dulu. Akhirnya di bulan Agustus 2018 lalu, mereka bisa mengikuti program training barista inklusi kerjasama Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Asian Foundation dan Cupable. Mereka bukan hanya membuat kopi, namun juga harus punya kemampuan komunikasi yang baik. Barista harus menciptakan suasana yang nyaman hingga pelanggan mau bertanya keadaan mereka.
BACA JUGA :
Sekolah alam di Jogja ini keren, tak gunakan kurikulum mata pelajaran