Tugiyati Cindy atau Jawak Gandur sehari-hari menjadi petugas kebersihan di Gor Klebengan,Yogyakarta. Merupakan salah seorang pemain Timnas Sepak bola putri yang diandalkan. Ia juga sering mengikuti ajang olahraga sepak bola internasional, seperti AFF, AFC, SEA Games dan membela Indonesia dalam ajang Asian Games 2018. Hingga saat ini, Tugiyati Cindy masih bekerja sebagai seorang petugas kebersihan dan menjadi wasit sepak bola maupun futsal.
Pertama itu kerja di UPT Stadion Maguwoharjo itu dari tahun 2009 sampai 4 tahun, terus di pindah di GOR Pangukan satu tahun terus dipindah ke GOR tennisan itu juga setahun, disini juga udah 2 atau 3 tahun, jadi udah lama udah hampir sembilan tahun ujar Tugiyati Cindy.
BACA JUGA :
Piala Afrika, Adama Traore gantikan Adama Traore dua-duanya cetak gol
Disela-sela kesibukannya dalam bekerja, pada sore hari ia masih sering berlatih juggling, running, shooting, dll di lapangan tempatnya bekerja untuk menjaga kondisi tubuh.
Dari kecil. Dulu pernah kena marah sama kakak ku. Ikut itu, ikut yang cowok-cowok, sama tetangga gitu terus di bilangin kamu itu cewek gausah main bola, kamu itu masak aja di dapur katanya gitu sampek nangis-nangis aku yaudah nangis aja bisanya nangis terus, tapi sekarang udah dukung kok. Karna sepak bola
itu keras, terus emang kamu bisa main bola kan kamu cewek katanya gitu udah kamu masak aja di dapur ceritanya.
Meskipun pada awalnya orang tua Tugiyati Cindy tidak mendukung hobinya dalam bermain sepak bola, tetapi mereka tetap mendoakan Tugiyati Cindy saat akan melakukan pertandingan.
BACA JUGA :
Wow, Bali United resmi jadi klub pertama Asia Tenggara yang go public
Dari kemauan kita, dari diri kita, bahwa aku itu bisa. Nggak cuman laki, tapi sepak bola cewek itu ada jelasnya.
Karena kegigihannya untuk menjadi seorang pemain sepak bola wanita ia menjadi seorang sosok yang inspiratif. Pesepak bola wanita ini pertama kali mengikuti seleksi Timnas pada tahun 2004 saat ia menjadi anggota tim Jawa Timur. Untuk masuk Timnas sepak bola, wanita ini mengikuti seleksi sebanyak empat puluh hingga enam puluh tahap seleksi.
Kalo pas pemanggilan ada suratnya izin terus di panggil kesana (untuk latihan), kalo latihan sendiri pas ga dipanggil TC ya kita latihan sendiri di lapangan sama anak-anak sini, sendiri kalau nggak ikut tim yang disini ikut main, buat jaga kondisi aja sih, kalo gak ikut club putri sleman latihannya katanya.
Tugiyati Cindy sangat mengidolakan seorang pesepak bola terkenal Lionel Messi karena keramahannya dan keterampilannya. Ia berharap untuk bisa bermain bersama seorang Stefano Lilipaly dalam sebuah tim.
Dari 2004 sampai terakhir kemaren 2018. 2004 Di Vietnam, AFC, terus Sea Games di Filipina, AFF juga, di Vietnam juga, terus di Bahrain itu AFC atau AFF ya terus Palestina kemaren jelasnya.
Saat ini, ia masih bekerja sebagai petugas kebersihan di GOR Klebengan, Yogyakarta dan terkadang menjadi wasit di berbagai pertandingan.
Harapannya aku tuh pingin sepak bola putri itu diperhatikan gituloh, gak cuman cowok tapi cewek tuh juga ada gituloh. Udah gak cuman satu sekarang udah di semua daerah, semua provinsi udah ada. Lebih diperhatikan, kalau tidak gak diperhatikan sama sekali seperti di anaktirikan gitu, harusnya kan sepak bola putri itu juga ada, ya siapa tau sepak bola putri malah berprestasi, bisa lebih maju gitu harapnya. Penasaran kisah seru pesepak bola wanita asal Yogyakarta ini, yuk simak selengkapnya video Brilio berikut ini.