Brilio.net - Pemilu pertama di Indonesia terselenggara tahun 1955. Pemilu pertama tersebut sering disebut sebagai pemilu paling demokratis. Meski saat itu pelaksanaannya terjadi di tengah situasi negara yang belum kondusif, tak kurang dari 80 partai politik, organisasi massa, dan puluhan perorangan ikut serta mencalonkan diri.
Dalam pemilu 1955 silam, masyarakat memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante yang dilakukan dalam dua periode. Pertama tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan kedua pada 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. Saat itu anggota angkatan bersenjata dan polisi ikut berpartisipasi.
Dari pelaksanaannya, pemilu pertama bisa dikatakan sukses dan berlangsung damai. Dimana tingkat partisipasi warga begitu tinggi. Suara sah saat pemilu mencapai 88 persen dari 43 juta pemilih. Sementara pemilih yang suaranya tidak sah atau tidak datang atau golput hanya sebesar 12,34 persen.
Pemilu 1955 tercatat dalam sejarah sebagai pemilihan umum pertama sejak Indonesia merdeka. Sejak undang-undang Pemilu disahkan pada 1954, partai-partai giat berkampanye untuk menyambut Pemilu 1955. Partai-partai besar seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) menggelar rapat umum di berbagai daerah.
Tak jauh berbeda dengan kampanye zaman sekarang, pada pemilu 1955 juga terdapat baliho-baliho yang tersebar di beberapa tempat. Cara pencoblosannya pun juga tak jauh berbeda dengan Pemilu 2019 saat ini. Untuk kamu yang penasaran dnegan potretnya berikut brilio.net rangkum dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Rabu (17/4).
1. Momen saat Soekarno memasukkan surat suara.
BACA JUGA :
12 Meme lucu tipe orang habis nyoblos ini mengundang senyum
2. Antrian para warga untuk mensukseskan pemilu pada 1955.
3. Saat itu, pemberontakan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo menghantui di beberapa daerah. Suasana pemilu di Pecinan, Jakarta.
BACA JUGA :
11 Meme lucu memantau quick count ini menggelitik abis
4. Tampak papan dan baliho berjajar di tepi jalan.
5. Tampak Mohammad Natsir menggenakan kacamata dan memakai peci. Ketua Umum Masyumi sedang menanti giliran untuk menukar surat suara.
6. Potret pemilihan umum di Kota Semarang di mana telah disediakan panitia penitipan anak.
7. Seorang anggota Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) sedang memperhatikan surat suara yang bergambar lambang partai.
8. Soekarno sebagai kepala negara ikut memberikan hak pilihnya.
9. Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) sedang membuka kotak suara sebelum penghitungan suara DPR.
10. Penampakan bilik suara pada pemilu 1955.