Brilio.net - Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memoleskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain. Karya ini kebanyakan dibuat oleh para pelukis untuk mengekspresikan dirinya. Sebagai seorang seniman, wajar jika banyak dari pelukis yang ingin menciptakan karya yang luar bisa.
Biasanya, seniman atau pelukis dikenal dengan kebebasannya mengekspresikan diri lewat berbagai media yang dia gunakan. Maka, sudah bukan menjadi hal yang aneh jika mereka ingin menciptakan beberapa jenis karya lukis dengan berbagai gambar. Mulai dari dari lukisan sosok atau tokoh dunia hingga lukisan yang menggambarkan era perang dan sebagainya.
BACA JUGA :
11 Lifehack bikin teknologi canggih ala orang Indonesia, kreatif abis
Pada umumnya seorang pelukis menggunakan kuas untuk menggambar di atas kanvas, sehingga menghasilkan karya yang mengagumkan dan disukai banyak orang. Begitu banyak karya lukis di dunia ini membuat para seniman berlomba untuk menciptakan sebuah seni lukis yang menarik dan unik.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang mengobarkan kesehatannya karena melukis dengan beberapa bagian tubuh yang cukup sensitif sehingga mempunyai resiko yang besar. Namun, semua itu mereka lakukan hanya untuk menghasilkan karya yang memukau.
Nah, pastinya kamu penasaran kan siapa saja pelukis yang bikin karya dengan benda-benda unik? Kali ini brilio.net telah merangkum dari laman Listverse, Kamis (25/7).
BACA JUGA :
Kisah 7 bocah nabung 10 bulan untuk beli sapi kurban, bikin salut
1. Tatsuo Horuchi menggunakan excel.
foto: Listverse.com
Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata excel? Pastinya yang akan terlintas adalah grafik dan sheet. Namun berbeda dengan Tatsuo Horiuchi. Pria asal Jepang ini menggunakan excel untuk menggambar. Horuchi mulai menggunakan excel sebagai alat lukisnya pada saat ia mendekati pensiun.
Uniknya, Horuchi belum pernah menggunakan program itu sebelumnya. Namun saat ia melihat teman-teman kerjanya membuat spreadsheet dan grafik, Horiuchi berpikir bahwa excel akan membuat sebuah karya lukis yang bagus. Horiuchi sampai saat ini masih membuat karya seni yang luar biasa dengan excel, yang menurutnya lebih mudah digunakan dari pada Microsoft Paint.
2. Tim Patch menggunakan penis.
foto: Listverse.com
Tim Patch adalah seniman Australia yang melukis dengan penisnya. Ia menggunakan penis seolah itu kuas. Patch mendapat ide untuk menggunakan anggota tubuhnya sebagai alat menggambar saat menghadiri pesta Natal. Saat ia mengetahui bahwa di internet tidak ada yang melakukan hal serupa, ia mulai mencelupkan penisnya ke dalam cat akrilik. Saat itu Tim Patch mulai membuat sebuah lukisan di atas kanvas.
3. Martin von Ostrowski menggunakan air mani dan feses.
foto: Listverse.com
Kali ini ada yang lebih ekstrem lagi, ada Martin von Ostrowski. Seniman Jerman bernama Martin von Ostrowski melukis dengan kotoran dan air mani sendiri. Ostrowski melukis pertama kali saat membuat lukisan Adolf Hitler menggunakan kotorannya. Dia kemudian menciptakan lukisan feses Friedrich the Great, Otto von Bismarck, dan Kaiser Wilhelm II.
Ostrowski juga mendapat ide untuk menggunakan air mani sebagai cat setelah mengamati beberapa lukisan minyak dari ejakulasi yang dibuat oleh seorang seniman yang tidak disebutkan namanya pada tahun 1988 silam. Artis itu melakukan masturbasi pada karya seninya, karena catnya tidak terlihat asli. Namun, Ostrowski tidak melakukan masturbasi pada lukisannya.
Sebagai gantinya, Ostrowski masturbasi dan membekukan air mani untuk digunakan saat ia membutuhkan. Ostrowski mengatakan, ia harus orgasme lebih dari 1.000 kali antara tahun 2003 dan 2008 untuk karya seninya. Sebuah potret tunggal membutuhkan 40 kali ejakulasi. Ostrowski mengklaim bahwa aroma air mani yang kering memicu perasaan seksual pada orang.
4. Milo Moire menggunakan vagina.
foto: Listverse.com
Milo Moire juga merupakan seniman yang ekstrem. Ia melukis dengan vaginanya. Moire memasukkan telur kecil yang diisi dengan tinta dan cat ke dalam vaginanya. Lalu dia berdiri di atas kanvas dan mengarahkan telur ke sana. Telur-telur tersebut pecah ketika mereka menyentuh kanvas dan menciptakan efek percikan.
5. Graham Fink melukis dengan matanya.
foto: Listverse.com
Graham Fink menggambar hanya menggunakan mata dan perangkat lunak komputernya. Fink menyuruh seorang programmer mengembangkan program perangkat lunak khusus yang dapat melacak pergerakan matanya. Program tersebut terdapat dua lampu inframerah yang diarahkan ke matanya. Kamera melacak pergerakan matanya dan mengirimkannya ke perangkat lunak tersebut.
Perangkat lunak ini meluruskan garis yang dibuat Fink dengan matanya, sampai Fink menyelesaikan gambar. Fink membutuhkan banyak konsentrasi untuk menyelesaikan satu gambar. Ia membuat gambar menggunakan satu garis. Dalam karyanya, Fink juga tidak bisa menghapus apa pun. Fink mengatakan dia menghabiskan antara lima menit dan satu jam untuk membuat potret tunggal, tergantung pada tingkat konsentrasinya.
6. Ian Sklarsky melukis dengan satu garis.
foto: Listverse.com
Seperti Fink, Ian Sklarsky juga melukis hanya dengan satu garis. Namun, ia tidak menggunakan perangkat lunak apapun. Sebaliknya, dia menggunakan tangannya. Menariknya, Sklarsky tidak melihat karya seninya sampai selesai. Teknik ini disebut blind contour drawing. Teknik ini merupakan bentuk seni yang melarang seorang seniman melihat gambarnya sampai selesai.
7. Steven Spazuk menggunakan api.
foto: Listverse.com
Seperti yang diketahui, api adalah satu hal yang umumnya ingin kita hindari dari karya seni kita. Namun, Steven Spazuk ingin seninya dekat karena itulah cara dia menciptakannya. Agar lebih jelas, Spazuk sebenarnya tidak melukis dengan api tetapi dengan jelaga dari nyala api.
Bentuk seni ini disebut fumage. Teknik ini telah dipraktekkan oleh beberapa seniman sebelumnya. Bahkan, para sejarawan mencurigai manusia purba menggunakannya untuk membuat lukisan gua. Spazuk menciptakan lukisan fumage dengan meletakkan karya seninya tepat di atas lilin atau obor.
Jelaga dari api naik ke kertas, di mana ia membentuk garis hitam. Setelah itu, Spazuk menggambar di sekitar jelaga menggunakan pensil atau bulu. Terkadang, ia juga menggunakan cat akrilik untuk menambahkan lebih banyak warna pada karya seni tersebut. Proses membuat fumage di atas kertas agak rumit karena kertas perlu sejauh mungkin dari nyala api untuk memastikan tidak terbakar.
8. John Bramblitt seorang tuna netra.
foto: Listverse.com
John Bramblitt adalah seorang tuna netra. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa kebutaan bukan jadi penghalang untuk berkarya. Ia tidak bisa melihat, tetapi Bramblitt mampu membuat garis pada wajah subjeknya setelah menyentuh dengan jari-jarinya. Sentuhan sederhana ini lebih dari cukup baginya untuk membuat potret orang tersebut.
9. Marcey Hawk melukis dengan payudara.
foto: Listverse.com
Tak kalah ekstrim dengan seniman sebelumnya, Marcey Hawk seniman asal California Selatan ini menggunakan payudaranya sebagai kuas. Ia telah membuat lukisan bertema abstrak lebih dari 20 buah. Meski menggunakan salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif, ia memiliki metode tersendiri untuk mengaplikasikan metode tersebut. Bahkan hasil karyanya patut diacungi jempol.
10. Huang Guofu melukis dengan mulut dan kaki.
foto: Listverse.com
Huang Guofu adalah seniman Tiongkok yang berusia 41 tahun yang harus belajar melukis dengan mulut dan kaki kanannya setelah kehilangan kedua tangannya karena kecelakaan saat masih kecil. Lebih jauh, pada usia 18 tahun ia harus menghentikan pendidikannya karena sakit yang diderita ayahnya. Ia melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk mendapatkan uang dengan melakukan proses melukis dengan kaki kananya. Selama proses tersebut ia juga menggunakan bibirnya untuk melukis. Bahkan karyanya patut untuk diapresiasi.