Brilio.net - Jika milenial mendengar kata Bajak laut, tokoh seperti Captain Jack Sparrow atau Flying Dutchman dari kartun Spongebob pasti muncul di pikiran. Zaman sekarang, bajak laut yang benar-benar merampok kapal di laut memang sudah berbeda dengan dulu. Pada abad ke-16, bajak laut menguasai jalur perdagangan. Mereka melaut dan merampok tanpa memperhatikan peraturan yang ada. Mereka adalah kawanan bandit yang tak akan taat pada hukum manapun. Tapi dilansir dari boredomtherapy, senin (11/9) ternyata bajak laut zaman dulu juga mempunyai beberapa 'peraturan' aneh.
1. Jabatan ada keistimewaannya.
BACA JUGA :
8 Kebohongan yang diucapkan orangtua ke anak, kamu pernah jadi korban?
Ketika selesai merampok sebuah kapal. Hasil jarahan akan dikumpulkan dan dihitung. Setelah semuanya tercatat, jarahan akan dibagikan sesuai dengan jabatan di kapal. Walaupun mereka adalah kawanan bandit tanpa aturan, mereka masih paham atas tingkatan kekuasaan.
BACA JUGA :
10 Pengobatan ini tidak lazim, ada yang pakai tikus mati
2. Bajak laut itu sangat demokratis.
Ketika terjadi persoalaan pelik di atas kapal. Setiap orang mempunyai satu suara untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini termasuk penunjukan siapa yang jadi perwira atau soal tanggung jawab. Tapi ketika menghukum seseorang, sang kapten lah yang berkuasa.
3. Mabuk lebih penting dari bertahan hidup.
Ketika melaut, makanan dan minuman akan jadi harta karun paling berharga. Saat sudah di laut, mulai dari kapten hingga orang dengan jabatan terendah akan mendapat jatah makanan yang sama. Apalagi ketika stok makanan sudah menipis, mereka akan lebih ketat lagi dalam membagi makanan. Uniknya, minuman alkohol juga dibagikan merata. Bagi mereka, mabuk sama pentingnya dengan bertahan hidup.
4. Pencurian akan dihukum berat.
Semua hasil jarahan harus masuk ke catatan dulu. Jika ternyata ada anggota bajak laut yang korupsi barang berharga hasil jarahan, sang kapten akan menghukumnya dengan berat. Biasanya kapten akan melempar orang tersebut ke laut atau hukuman mati lainnya.
5. Tidak boleh bertengkar di atas kapal.
Jika sudah berada di atas kapal, sang kapten lah yang berkuasa. Untuk menjaga ketenangan, anggota bajak laut tidak boleh berkelahi di atas kapal. Jika ketahuan, kapten bisa memberikan cambukan 40 kali. Biasanya, untuk menyelesaikan dendam, mereka akan menunggu hingga merapat ke dermaga dan menyelesaikannya di daratan.
6. Senjata harus selalu siap sedia.
Sebagai bajak laut, calon mangsa bisa datang kapan saja. Pistol harus selalu terisi dan pedang harus tajam setiap saat. Mulai dari penyapu lantai kapal sampai sang kapten selalu membawa senjata kemana-mana.
7. Kompensasi kecelakaan kerja menyedihkan.
Jika seorang bajak laut kehilangan lengan atau kaki, dia berhak atas kompensasi . Pada abad ke-16, kompensasinya sebesar 800 keping uang pada zaman tersebut. Jika melihat inflasi zaman sekarang, kompensasi itu hanya Rp 39 juta rupiah saja. Angka ini tak sebanding dibandingkan penderitaan kehilangan anggota badan.
8. Tidak ada seks di atas kapal.
Tak peduli dengan alasanmu, jika ketahuan melakukannya di atas kapal, sang kapten akan menghukum dengan tegas. Hal ini dianggap tabu di kalangan bajak laut.
9. Saat merampok semuanya harus berpartisipasi.
Bajak laut tak mempedulikan keselamatan. Mereka akan langsung menyerbu mangsa yang pertama mereka lihat. Dari anggota paling bawah sampai sang kapten akan lompat dari kapal dan menyerang korbannya. Jika ada anggotanya yang tidak langsung menyerbu, kapten bisa menghukumnya dengan tegas, minimal hukuman mati deh.
10. Tidak boleh berjudi di atas kapal.
Walaupun bajak laut terkenal suka berjudi, tapi mereka tidak boleh melakukannya di atas kapal. Mereka akan berpesta pora setelah turun ke daratan. Tapi jika ada di atas kapal, ketahuan berjudi akan dihukum berat oleh kapten.