Brilio.net - Setiap negara memiliki tradisi menyapa orang atau memberi salam dengan caranya masing-masing. Tradisi menyapa ini ternyata memiliki keunikan sendiri. Meski, semua cara ini bertujuan sama, untuk menghormati dan menghargai lawan bicara.
Nah, sebelum berkunjung ke negara tetangga, ada baiknya kamu mengetahui tradisi menyapa mereka. Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, 10 tradisi unik cara memberi salam dari berbagai negara, Kamis (26/5):
BACA JUGA :
15 Tebak-tebakan Bahasa Jawa ini tak kalah sulit dari tes TOEFL!
1. Menjulurkan lidah – Tibet
Jika di negara lain menjulurkan lidah pada orang lain adalah hal yang tidak sopan, berbeda dengan di Tibet. Tindakan ini adalah cara mereka memberi salam satu sama lain. Pada awalnya, menjulurkan lidah ke orang lain dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa lidahnya tidak berwarna hitam dan bukanlah reinkarnasi dari raja terdahulu.
2. Tiga langkah jabatan tangan – Botswana
BACA JUGA :
20 Meme cara anti-mainstream mendekatkan diri ke Tuhan, nyindir banget
Orang-orang di Botswana tidak sekadar melakukan jabat tangan biasa, namun ada tiga langkah yang harus ditempuh. Dimulai dengan jabat tangan biasa, kemudian gerakkan posisi tangan sedikit untuk mengunci jempol, lalu kembali jabat tangan biasa.
3. Menggesekkan hidung- Selandia Baru
Suku Maori merupakan orang-orang pribumi asli Selandia Baru yang memiliki salam tradisional yang disebut dengan Hongi, yang berarti berbagi napas kehidupan. Cara melakukan salam ini sangat unik. Dua orang yang bertemu dengan lembut menekan hidung mereka satu sama lain.
4. Membungkuk – Jepang
Jepang memang sudah terkenal akan budaya bersalaman dengan cara membungkuk. Namun ternyata membungkuk memiliki banyak jenis dan arti. Semakin orang tersebut dihormati, orang lain akan semakin membungkuk sampai sembilan puluh derajat. Jika salam dilakukan pada orang dekat atau teman, biasanya hanya berupa anggukan kecil kepala.
5. Kunik - Alaska
Salam yang biasa disebut kunik ini dipraktikkan tempat tinggal orang Eskimo di kawasan Alaska, Siberia dan sekitarnya. Salam ini sebenarnya berasal dari salam tradisional suku Inuit. Hampir mirip dengan Hongi, tradisi sapa ini juga dilakukan dengan menekan hidung dan bagian atas bibir sambil menarik napas. Bentuk salam seperti ini lebih menunjukkan rasa kasih sayang dan dilakukan antaranggota keluarga atau orang tersayang.
Kamu nggak menyangka kan? KLIK NEXT untuk melanjutkan.