Brilio.net - Tinggal di atas gunung tanpa punya tetangga dan jauh dari perkotaan, memangnya asik? Soal asik atau tidak tinggal di pegunungan jawabannya sangat subjektif. Sebab itu semua tergantung dengan preferensi masing-masing orang yang boleh jadi berbeda dengan kamu.
Akan tetapi fakta bahwa tinggal di gunung itu jauh lebih tenang, nggak mudah stres, dan sehat secara fisik adalah benar. Memutuskan tinggal di pegunungan juga dilakukan oleh pasangan suami istri yang baru menikah tahun 2020 lalu ini. Pasangan asal Tulungagung tersebut sudah lama menginginkan tinggal di desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
BACA JUGA :
Rumah serba jadul & acak-acakan dimakeover jadi serasa hotel bintang 5, before afternya bikin melongo
Mereka pun akhirnya membangun rumah di atas pegunungan setelah menikah. Bangunan rumah ini terlihat kontras karena desainnya yang unik dan punya daya tarik tersendiri. Padahal rumah ini tampak minimalis dan dibangun dari kayu, lho.
Biar nggak penasaran, berikut brilio.net himpun potretnya dari kanal YouTube KuningTelur, Sabtu (15/4).
BACA JUGA :
Rumah bambu di Cianjur ini serasa vila, intip 11 penampakannya yang artistik pol
1. Ancala Integrated Farm, merupakan sebuah rumah yang dibangun mengusung konsep integrated farm atau bisa juga disebut farm house.
2. Menurut penuturan si pemilik, konsep awal rumah ini terinspirasi dari gubuk atau rumah singgah yang biasa ada di ladang atau sawah. Di mana di sana akan datang petani yang beristirahat sebelum kerja.
3. Meski di tengah pegunungan, tapi rumah ini punya tema interior yang kekinian, lho. Pemilik memilih gaya scandinavian sebagai tema interior rumah, namun tetap menampilkan kesan natural di dalamnya.
4. Rumah ini dibangun sejak pemilik pindah ke Tulungagung. Sejak lama dia menginginkan tinggal di desa karena dirasa minim konflik. Selain itu, tinggal di Gunung juga lebih tenang karena jauh dari bisingnya kota.
5. Ini dia Juan Ferry dan Aikarwati, pasangan suami istri sekaligus pemilik dari Ancala Integrated Farm ini. Juan yang tertarik dengan dunia aristek, merancang sendiri konsep rumahnya yang antimainstream ini.
6. Rumah yang semula dikira coffee shop tersebut dibuat tanpa sekat. Tujuannya adalah supaya siapa saja yang datang ke rumah tersebut bisa saling bercengkrama, tanpa ada yang 'mojok' di ruang tersendiri.
7. Ruang tamunya juga sangat simpel, dengan dua kursi panjang serta satu meja yang ditempatkan di tengah. Rumah ini punya sirkulasi yang bagus, karena sepanjang mata memandang, terdapat jendela terbuka lebar.
8. Area dapurnya juga dibuat open space dengan jendela di sampingnya. Dapur dibuat terbuka dengan harapan orang-orang yang bertamu ke sini, nggak sungkan untuk bantu-bantu di dapur.
9. Kamar mandi rumah ini dibuat simpel, dengan satu closet, shower, serta satu ember untuk menampung air. Terdapat dudukan dari semen, tempat untuk menyimpan kebutuhan mandi.
10. Yang bikin rumah ini jadi terasa kesan naturalnya adalah dari hiasan yang terpajang di dinding. Nggak sekadar memajangnya aja, lho. Caping dan tampah ini punya filosofi yang berarti rumah sebagai tempat berlindung dan sebagai sumber kehidupan.
11. Untuk tempat tidurnya terletak di mezzanine yang berada di belakang dapur. Di sana terletak jendela yang memiliki view pegunungan. Tempat yang cocok untuk beristirahat.