Brilio.net - Pada 1915, ketika masa Perang Dunia I, sedikitnya 1,5 juta warga Armenia tewas dibantai tentara Kekaisaran Ottoman, wilayah tersebut sekarang dikenal sebagai negara Turki.
Dilansir brilio.net dari history.com, Selasa (29/11) pada 24 April 1915 pemerintahan Ottoman menangkap dan mengeksekusi ratusan intelektual Armenia. Setelah itu, rakyat Armenia dipaksa keluar dari rumah mereka dan dibiarkan mati ketika berjalan kaki di tengah gurun Mesopotamia tanpa makanan dan tanpa air. Mereka ditelanjangi dan dipaksa berjalan kaki di bawah sengatan terik matahari sampai akhirnya meninggal dunia. Mereka yang berhenti untuk beristirahat ditembak mati.
Sempat tidak diakui dan ditutupi atas terjadinya tragedi itu, ternyata ada fotografer yang mendokumentasikan peristiwa tersebut. Adalah John Elder dan Armin T. Wegner yang pada masa itu berani mempertaruhkan nyawanya demi memperlihatkan kepada dunia kejamnya tragedi di sana.
Berikut brilio.net himpun foto-foto tragedi genosida Armenia dari dailymail.co.uk, Selasa (29/11).
1. Ini foto anak yatim piatu yang kurus kering karena kelaparan melanda para pengungsi Armenia.
BACA JUGA :
16 Foto tentang 'kesendirian' ini ingatkan pentingnya arti sahabat
2. Rakyat Armenia mengungsi melewati gurun yang sangat terik.
3. Anak-anak kecil bergelatakan di jalan-jalan.
BACA JUGA :
12 Potret pedagang buah dan bunga diambil dari atas ini memukau mata
4. Tak ada tempat mengungsi, rakyat Armenia tidur di pinggir jalan.
5. Ratusan ribu rakyat Armenia digiring menuju Suriah.
6. Salah satu dari keluarga pengungsi yang sedang istirahat.
7. Potret para pengungsi di jalan Igdir, sebuah kota yang sekarang menjadi bagian dari Turki timur.
8. Foto dua anak yang dipotret antara tahun 1915-1916.
9. Para pengungsi yang beruntung bisa membuat tenda, sementara yang lain hanya bisa tidur dengan selimut.
10. Pengungsi mencari makan di jalur kereta api di Alexandropol.
11. Para pengungsi Armenia tinggal di gurun.
12. Foto kurusnya anak yatim di Yerevan tahun 1918.
13. Seorang ibu mengungsi dengan anaknya, sementara sang suami sudah meninggal.