Brilio.net - Sadarkah kamu jika ada nama-nama kota yang diambil dari nama benda? Pertama kali mendengar, tentu terasa aneh, namun karena terbiasa menjadi terasa wajar.
Nah, nama-nama itu tentu saja punya cerita. Berikut ini adalah sejarah pemberian nama-nama kota unik tersebut, seperti dihimpun dari beberapa sumber, Rabu (18/7).
BACA JUGA :
10 Bencana alam dunia yang paling besar & mengerikan sepanjang sejarah
1. Hot Coffee, Missisippi, AS
foto: msn.com
BACA JUGA :
10 Foto sejarah langka ini tak pernah ada di buku pelajaran sekolahmu
Nama ini datang dari seorang pemilik penginapan, L.J. Davis, yang mempromosikan kopi panas buatannya yang diolah dari air mata murni, biji New Orleans, dan tetes tebu sebagai pemanis. Orang-orang sangat menyukainya sehingga kota ini dinamai Hot Coffee.
2. Unalaska, Alaska, AS
foto: msn.com
Awalnya daerah ini disebut 'Agunalaksh', namun variasi ejaan dan pengucapan menyebabkan kebingungan selama bertahun-tahun. Pada akhir 1800-an, pemerintah setempat memberikan nama resmi Unalaska yang merupakan sebuah penyederhanaan dari nama aslinya.
3. Why, Arizona, AS
foto: msn.com
Konon terdapat rute daerah ini yang membentuk persimpangan Y. Karena undang-undang di Arizona mewajibkan nama kota memiliki setidaknya tiga huruf, namanya diubah dari 'Y' menjadi 'Why'.
4. No Name, Colorado, AS
foto: msn.com
Seorang pejabat Departemen Perhubungan Colorado menulisi papan-papan penanda di area tersebut dengan teks 'No Name'. Pernah coba dilakukan penggantian nama, namun penduduk setempat tidak mengizinkannya.
5. Happyland, Connecticut, AS
foto: msn.com
Tadinya Happyland adalah nama sebuah taman hiburan yang dulu ada di area itu, tapi hancur oleh angin topan pada tahun 1930an.
6. Little Heaven, Delaware, AS
foto: msn.com
Little Heaven adalah nama pondokan para pekerja tani asal Irlandia dari pemilik tanah pada tahun 1870an.
7. Burnt Store, Florida, AS
foto: msn.com
Nama ini didapat dari sebuah rumah dagang yang dibakar pada tahun 1849 di area itu.
8. Hippo, Kentucky, AS
foto: msn.com
Nama kota ini berasal dari julukan seorang pengrajin pada abad kedua puluh, Bee Madison. Julukan 'Hippo' ini tidak ada hubungannya dengan kuda nil, namun merupakan kependekan dari 'hypochondriac' (murung).
9. Waterproof, Lousiana, AS
foto: msn.com
Tempat ini merupakan satu-satunya tempat dari beberapa wilayah sekitar yang berhasil menghindari banjir yang dahsyat dari Sungai Mississippi.
10. Bald Head, Maine, AS
foto: msn.com
Bald Head adalah nama untuk tebing gundul yang ada di daerah itu.
11. Penistone, Yorkshire Selatan, Inggris
foto: Wikipedia
Letaknya di dataran tinggi menjadi sumber penamaannya. Penistone berasal dari 'penn' (kepala, ujung, atas, tinggi), 'ing' (sebuah kata untuk membentuk akhiran dari nama tempat), dan 'tun' (kandang, lahan pertanian, desa atau perkebunan).
12. Dildo, Newfoundland and Labrador, Kanada
foto: Wikipedia
Dildo merujuk pada sebuah tiang berbentuk lingga yang tersangkut di tepi perahu yang berfungsi sebagai poros dayung. Pada abad ke-20 ada beberapa kali upaya untuk mengganti namanya, namun semuanya gagal.
13. Fucking, Austria
foto: Wikipedia
Konon, pemukiman ini didirikan pada abad ke 6 Masehi oleh seorang bangsawan Bavaria bernama Focko. Nama awalnya berbahasa Latin, Adalpertus de Fucingin. Sering waktu, namanya berkali-kali ganti, Vucchingen pada tahun 1070, Fukching pada tahun 1303, Fugkhing pada tahun 1532, dan Fucking sejak abad ke-18.
14. Condom, Gers, Prancis
foto: Wikipedia
Condom berasal dari dua kata bahasa Gaulish, condate dan magos yang dikombinasikan menjadi Condatomagos yang berarti pasar, lapangan, atau pertemuan. Kata ini berubah-ubah, menjadi Condatm, kemudian Conddm, dan menjadi Condomus atau Condomium.
15. Balikpapan, Kalimantan Timur
foto: Wikipedia
Menurut situs balikpapan.go.id, asal nama Balikpapan bersumber dari sumbangan bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai Lama berupa 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dihanyutkan sepanjang pantai.
Setibanya di Kutai Lama, ternyata jumlahnya berkurang 10 lembar yang ternyata terhanyut dan timbul di suatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora". Papan-papan itu diyakini kembali dan tidak mau ikut disumbangkan, yang dalam istilah bahasa Kutai "baliklah papan itu".