1. Home
  2. »
  3. Wow!
23 April 2020 11:17

20 Ribu untuk 2020, aksi emak-emak di Bali peduli dampak Covid-19

Mereka mengawalinya dengan mengumpulkan sumbangan pribadi dari kalangan mereka sendiri. Annisa Amalia Hapsari
foto: Instagram/@20ribuuntuk2020

Brilio.net - Virus corona Covid-19 mengharuskan masyarakat melakukan semua aktivitas di rumah. Hal ini tentu memberi dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Tak hanya dari aspek kesehatan, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini juga berdampak pada perekonomian.

Demi memutus rantai penyebaran Covid-19, tak sedikit pengusaha yang penghasilannya berkurang atau bahkan harus menutup usahanya. Dilansir bisnis.com, di Bali, sejak April sebanyak 96 persen hotel sudah tidak menerima tamu. Sejak April, Bandara Ngurah Rai juga ditutup untuk penerbangan mancanegara. Kondisi ini tentu sangat berdampak khususnya bagi para pekerja dengan upah harian, seperti tukang sampah jalanan, pemulung, tukang buah keliling, tukang kepang rambut, atau kusir andong.

Melihat kondisi ini, sekumpulan ibu rumah tangga di Bali tergerak untuk memulai aksi donasi. Tak hanya berdiam diri, para ibu rumah tangga ini membantu mereka yang harus tetap bekerja di tengah pandemi lewat aksi 20 Ribu Untuk 2020.

BACA JUGA :
8 Momen Yuni Shara bagi sembako pakai kebaya, curi perhatian


Diawali dari sumbangan pribadi

Para ibu yang tergabung dalam aksi ini mengawalinya dengan mengumpulkan sumbangan pribadi dari kalangan mereka sendiri. Kemudian mereka mengunjungi berbagai daerah di Bali untuk memberikan donasi. Mulai dari Denpasar, Teuku Umar, Renon, Batubulan, Gunung Soputan, bahkan daerah Suwung tempat Pembuangan Sampah. Dalam waktu dekat mereka akan berkeliling di Karangasem dan Tabanan.

foto: Instagram/@20ribuuntuk2020

BACA JUGA :
Kisah bocah 10 tahun sumbangkan tabungan bantu petugas medis, salut

"Kita milih tempat-tempatnya. Karena kita orang lokal, paling nggak kita tahu daerah mana yang banyak orang membutuhkan. Kita nggak mau bagi di tempat-tempat rame jadinya kita keliling. Lebih ke satu-satu karena kalau di satu tempat kan bisa menggerombol dan berebut. Jadi rusuh dan bahaya," tutur GN, salah satu penggagas gerakan 20 Ribu Untuk 2020 yang tak disebutkan namanya.

Saat membagikan membagikan bahan pokok kepada mereka yang membutuhkan, mereka tetap menjaga kesehatan dengan mengenakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer. Dalam aksinya, mereka lebih mengutamakan para orang lanjut usia yang masih bekerja di tengah pandemi.

foto: Instagram/@20ribuuntuk2020

Tak lupa, mereka juga meminta izin saat akan mendokumentasikan foto orang-orang yang ditemui dalam akun Instagram @20ribuuntuk2020 untuk memberikan informasi kepada para donatur. Selain itu, besar harapan mereka agar follower atau pengguna internet terketuk hatinya dan turut menyumbang setelah melihat aksi mereka.

20 Ribu punya nilai tersendiri

Ada alasan tersendiri mengapa mereka memilih nominal Rp 20 ribu dalam aksinya. Meski terlihat sedikit, nominal ini ternyata bisa berdampak besar dan tidak akan memberatkan para donatur.

Terbukti, dukungan yang mengalir kepada mereka tidak berjumlah sedikit. Dalam seminggu, mereka mendapatkan donasi yang dapat diwujudkan dalam 400 tas sumbangan. Masing-masing tas sumbangan berisi beras 5 kilogram, minyak goreng, snack, sabun, shampoo, sikat gigi, susu, kecap, dan garam dapur.

Donasi satu bibit tanaman cabe

Selain membagikan satu tas bahan pokok senilai Rp 100 ribu, mereka juga memberikan masker dan nasi kotak. Tak hanya sampai di situ, mereka juga memberikan 1 set bibit cabe dalam setiap tas sumbangan. Hal ini bertujuan mengedukasi orang-orang yang mereka sumbang untuk belajar menanam sesuatu yang bisa diambil hasilnya.

"Kebetulan salah satu dari tim aku ini selebgram, jadi dia share ke followersnya tentang gerakan ini. Bibit cabe itu, kita mengedukasi mereka untuk belajar nanam, dan cabenya bisa dipakai atau bisa mereka jual kalau memang ditanam dan tumbuh," jelas GN.

Reaksi para penerima sumbangan

Diceritakan GN, reaksi para penerima sumbangan sangat beragam. Tak sedikit yang merasa terharu saat menerima donasi.

"Ada bapak-bapak yang menolak karena takut disuruh bayar. Sampai kita jelaskan, tapi karena beliau nggak bisa bahasa Indonesia jadi harus pake bahasa Bali," paparnya.

Ada juga yang kaget dan bingung saat diberikan donasi.

"Ada satu bapak tukang sol sepatu. Usianya sudah 80an. Jalan saja sudah susah dan bawa kayu topangan untuk sol sepatu. Dia kaget saat menerima donasi kami," imbuh GN.

Bahkan ada salah satu ibu yang mendoakan mereka dengan khusyuk dan penuh rasa syukur.

"Ada 1 ibu juga yang sampe doanya panjang banget. Kita bersyukur masih bisa diberikan rejeki untuk bisa berbagi dengan mereka," ujarnya.

Nah, Sobat Brilio juga bisa bergabung bersama para ibu ini untuk membantu sesama. Kamu bisa intip akun Instagram mereka @20ribuuntuk2020 atau hubungi alamat email 20ribuuntuk2020@gmail.com serta nomor Whatsapp : 08113135100 & 0813-3889-6392 untuk ikut meringankan beban mereka yang membutuhkan hanya dengan Rp 20 ribu.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags