1. Home
  2. »
  3. Wow!
5 September 2019 10:07

24 Anak ini menjadi miliarder sebelum lulus SMA

Usia tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk mencapai kesuksesan seseorang. Dwiyana Pangesthi

Brilio.net - Kebanyakan anak remaja berfokus pada pendidikan, menjalin pertemanan dan melakukan hobi mereka. Namun ada juga remaja yang memilih memulai bisnis untuk menghasilkan pundi-pundi sejak usia belia. Karena usia tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk mencapai kesuksesan seseorang. Meskipun baru duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA, mereka ini telah membuktikan bahwa menjadi miliarder tidak perlu menunggu dewasa atau tua.

Kesuksesan mereka ternyata cukup besar dipengaruhi teknologi. Gak dipungkiri, orang-orang terkaya di dunia memiliki sumber kekayaan yang berasal dari berbagai situs di internet. Sama halnya dengan orang-orang ini, walaupun belum lulus SMA, mereka berhasil menjadi miliarder pada usia yang masih belia bahkan masih anak-anak.

BACA JUGA :
10 Wanita terkaya di dunia tahun 2019


Berikut brilio.net melansir dari Enterpreneur.com, Rabu (4/9), 24 anak ini menjadi miliarder sebelum lulus SMA.

1. Ashley Qualls.

BACA JUGA :
13 Orang ini jadi miliarder berkat ide unik tapi jenius

foto: Instagram/@rapidgrowthstockpicks

Pada usia 14 tahun Ashley Qualls meluncurkan situs web bernama whateverlife.com pada tahun 2014. Ia merancang web itu untuk memberikan layouts Myspace dan tutorial HTML gratis. Situs itu sangat populer sehingga Qualls memerima penawaran USD 1,5 juta atau Rp 21 miliar.

2. John Koon.

foto: Instagram/@rapidgrowthstockpicks

John Koon membuka bisnis suku cadang mobil pertama di New York City, yang ia beri nama Extreme Performance Motorsport saat ia berusia 16 tahun. Perusahaan itu menjadi salah satu pemasok utama aksesori mobil untuk reality show MTV Pimp My Ride. John Koon memanfaatkan koneksi tersebut dengan memulai bisnis pakaian bersama host acara itu Young Jeezy, yang membuatnya menghasilkan USD 40 juta atau Rp 574 miliar.

3. Cameron Johnson.

foto: forbes.com

Pada tahun 1994 ketika usianya 9 tahun, Cameron membuat perusahaan kartu ucapan bernama Cheers and Tears. Pada saat ia menginjak sekolah menengah, Johnson pindah haluan ke bidang periklanan online dan pengembangan perngkat lunak yang membuatnya mendapatkan penghasilan bulanan sekitar USD 400.000 atau Rp 5 miliar.

4. Adam Hildreth.

foto: twitter/@adamhildreth

Adam Hildreth mendirikan perusahaan pertamanya, Dubit Limited, pada tahun 1999 ketika ia berusia 14 tahun. Jejaring sosialnya ini menjadi salah satu situs remaja terbesar di Inggris dan sekarang memasarkan dirinya sebagai Youth Marketing Agency. Kini ia menjadi pendiri dan CEO Crisp Thinking yang bergerak dibidang teknologi untuk perlindungan dan keamanan online.

5. Evan.

foto: Instagram/@evantubehd

Dengan bantuan ayahnya, Evan baru berusia 8 tahun ketika ia memulai channel YouTubenya, EvanTube. Di kanal YouTube-nya itu ia hanya mengulas dan membahas hal-hal seputar permainan anak-anak seusianya. Bahkan ia dapat meghasilkan USD 1,3 juta atau Rp 18 miliar per tahun.

6. Juliette Brindak.

foto: Instagram/@highyieldinvestors

Juliette yang memiliki hobi mengambar sejak kecil. Di usia usia 10 tahun ia memulai membuat sketsa yang kemudian pada usia 16 tahun mendirikan situs jejaring sosial remaja perempuan, Miss O and Friends. Pada saat itu, Juliette diperkirakan dapat mencetak laba sebesar USD 15 juta atau Rp 212 miliar.

7. Tyler Dikman.

foto: Instagram/@everythinishere

Ketika Tyler Dikman berusia 5 tahun ia memulai bisnisnya sendiri. Seperti menjual liman, mengasuh anak dan memotong rumput hingga melakukan pertunjukan sulap. Pada saat ia berusia 15 tahun ia mendirikan Cooltronic, sebuah bisnis yang memperbaiki komputer. Hanya dalam dua tahun, yaitu pada tahun 2001 dia sudah mendapatkan USD 1 juta atau Rp 14 miliar.

8. Christian Owens.

foto: Instagram/@christianowens

Setelah belajar cara membuat kode di sekolah menengah, Christian Owens memulai bisnis pertamanya pada usia 14 tahun. Perusahaannya itu ia beri nama Mac Bundle Box, yang menyediakan aplikasi OS Mac dengan harga terjangkau. Ia mendapatkan pendanaan dari pengembang dan produsen sehingga dapat menawarkan diskon. Dia juga mendirikan Branch Advertising.

9. Adam Horwitz.

foto: YouTube/@mobile monopoly 2

Ketika Adam berusia 15 tahun ia bercita-cita akan menjadi miliarder pada ulang tahunnya ke-21 tahun. Setelah beberapa kali membuat situs web baru, Horwitz berhasil meluncurkan sebuah aplikasi Mobile Monopoly. Dia pun juga memulai layanan iklan teks bernama YepText.

10. David dan Catherine Cook.

foto: Instagram/@tekbizmagazine

David dan Catherine Cook adalah saudara kandung yang membuat myYearbook, sebuah situs media sosial populer yang membentu menemukan teman berdasarkan sekolah kamu. Pada tahun 2011, myYearbook bergabung dengan Quepasa Corporation dan telah diubah namanya menjadi MeetMe Inc. Perusahaan ini berfokus membantu pengguna menemukan orang baru untuk mengobrol di perangkat seluler.

11. Nick D'Lloisio.

foto: Instagram/@nick_alosio

Nick D'Lloisio mempelajari cara membuat kode ketika ia berusaha 12 tahun. Dia merancang aplikasi, Summly saat ia berusia 17 tahun. Summly adalah aplikasi penjumlah algoritma otomatis yang ia jual ke Yahoo dengan harga USD 30 juta atau Rp 424 miliar.

12. Farrhad Acidwalla.

foto: Instagram/@successstory017

Ketika Farrhad Acidwalla mendirikan agen pemasaran, ia masih berusia 16 tahun dan bersekolah di Mumbai. Agen yang ia beri nama Rockstah Media hanya bermodal awal USD 10 atau Rp 141.000 dari orangtuanya. Saat ini Acidwalla berhasil sukses sebagai investor maupun pembicara TedX.

13. Maddie Bradshaw.

foto: Instagram/@curricula_co

Maddie Bradshaw memulai bisnis diusai 10 tahun. Karena tidak ada yang menarik di pasaran, dia memulai menghias tutup botol. Madie menjadi pendiri M3 Girl Designs, yang muncul diacara Shark Tank. Ia juga menulis bukunya sendiri, You Can Start a Business, Maddie Brandshaw.

14. Sean Belnick.

foto: YouTube/@jubril58

Di tahun 2001 Sean Belnick mendirikan BizChair.com, salah satu retailer perabot kantor online pertama. Pada 2005 perusahaan ini mendapatkan laba penjualan sekitar USD 13,6 juta atau Rp 192 miliar.

15. Ryan Kelly.

foto: Instagram/@rysruffery

Sama seperti Maddie Bradshaw ia juga muncul di Shark Tank untuk mendapatkan dana untuk bisnis roti bakarnya, Ryan's Bakery. Di usia 11 tahun, ia juga berhasil bekerja sama dengan Barbara Corcoran. Kini perusahaan ini telah berganti nama menjadi Ruffery Ry.

16. Isabella Barrett.

foto: Instagram/@isabellabarrett123

Isabella Barrett adalah seorang miliarder mandiri berusia sebelas tahun. Setelah namanya terkenal di acara show Toddlers and Tiaras, Isabella Barrett meluncurkan perhiasan dan pakaian sendiri yang ia beri label Glitzy Girl and Bound by the Crown Couture.

17. Kiowa Kavovit.

foto: Instagram/@boo_boo_goo

Pada usia enam tahun, Kiowa Kavovit juga tampil di acara Shark Tank dan menciptakan Boo Boo Goo. Boo Boo Goo merupakan perban alami yang tahan air dan ia lukisi. Dia bisa mendapatkan investasi sebanyak USD 100.000 atau Rp 1,4 miliar. Perusahaan itu juga bernegosiasi dengan perusahaan perban yang terkenal.

18. Fraser Doherty.

foto: Instagram/@fraserdoherty

Pada usia 14, Fraser Doherty mulai membuat selai menggunakan resep neneknya di Edinburgh, Skotlandia. Kemudian menginjak usia 16, ia meninggalkan sekolah untuk fokus berbisnis full time, yang ia disebut SuperJam. Sejak saat itu ia mendirikan Envelope Coffee dan Beer52.

19. Mikaila Ulmer.

foto: Instagram/@mikailasbees

Mikaila berusia 13 tahun ini menggunakan resep limun milik nenek buyutnys tahun 1940. Dia menjual limunnya di "Me & bees" yang memiliki 55 toko di Texas, Oklahoma, Arkansas, Louisiana, dan Florida. Mikaila juga menyumbangkan sebagian dari penjualannya ke organisasi lokal dan internasional yang berkomitmen untuk menyelamatkan lebah madu.

20. Robert Nay.

foto: Instagram/@intellibeans

Melalui aplikasinya Bubble Ball aplikasi permainan puzzle, Robert Nay mendapatkan keuntungan saat dia baru berusia 14 tahun. Permainan itu meraup USD 2 juta atau Rp 28 miliar hanya dalam waktu 2 minggu. Saat ini, Nay masih mengembangkan game di bawah perusahaannya yang bernama Nay Games.

21. Madison Robinson.

foto: Instagram/@madisonnicolefishflops

Pada usia 15 tahun, Madison Robinson menciptakan Fish Flops. Awalnya, bisnis ini hanya menjual sandal jepit dengan desain remaja. Namun, ia mulai memasukkan berbagai jenis pakaian dan bahkan membuat aplikasi pelengkap.

22. Farrah Grey.

foto: Instagram/@farrahgray_

Farrah Gray meluncurkan bisnis pertamanya Farr-Out Food, ketika ia berusia 13 tahun. Pada saat ia berusia 14 tahun, perusahaan itu meraup USD 1,5 juta atau Rp 21 miliar. Saat ini, Farrah juga seorang investor, penulis dan pembicara motivasi.

23. Cory Nieves.

foto: Instagram/@mrcoryscookies

Cory Nieves memulai bisnis Mr. Cory's Cookies pada tahun 2009 dengan membuka toko kue menjual cokelat panas, kue, dan limun. Awalnya toko yang ia ciptakan ini tujuannya untuk mengumpulkan uang untuk memebeli mobil. Saat ini ia membuat resep sendiri dan menjadi CEO berusia 12 tahun yang memiliki gaya stylish.

24. Gabrielle Jordan.

foto: Instagram/@dawnsvillageoasis

Setelah meluncurkan Jewelz of Jordan pada usia sembilan tahun, Gabrielle Jordan juga berhasil menciptakan Excel Youth Mentoring Institute, di mana ia mulai membimbing anak-anak lain yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags