Brilio.net - Pandemi Covid-19 sejak dua tahun terakhir belum juga mereda. Hal itu berdampak besar pada pariwisata. Untuk itu, penggiat pariwisata pun terus melakukan berbagai cara untuk perlahan membangkitkan pariwisata di daerah masing-masing.
Melihat keindahan alam Indonesia yang luar biasa, tentu hal itu menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya bagi turis domestik, tapi juga mancanegara.
BACA JUGA :
100 Mahasiswa siap ikuti program Wisata Magang Kampus Merdeka
Namun adanya potensi alam yang luar biasa di Indonesia untuk dijadikan objek wisata, seringkali pengelola hanya mengeksploitasinya tanpa memperhatikan keberlanjutannya, sehingga berakibat pada kerusakan lingkungan. Untuk itu, perlu adanya pengelolaan wisata berbasis alam dengan konsep ekowisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa pandemi seperti sekarang ini berdampak buruk bagi sektor pariwisata. Oleh sebab itu, para penggiat pariwisata harus mencari cara untuk memulihkan pariwisata di daerahnya.
BACA JUGA :
6 Fakta lagu Atta Halilintar #THISISINDONESIA trending di 6 negara
foto: Kemenparekraf
Menurut Sandiaga, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan sumber daya alam. Oleh sebab itu, ia mengajak generasi muda Tanah Air untuk mempromosikan Indonesia menjadi pusat ekowisata dunia.
Kita ketahui ekowisata memiliki prospek ke depan, di mana destinasi dan atraksi wisata akan mengarah kepada konsep Nature, Eco, Wellness, dan Adventure (NEWA), kata Menparekraf saat mengikuti peluncuran program Bersama Generasi Kini (Berani) secara virtual, baru-baru ini.
Generasi muda juga diminta harus memahami bahwa lingkungan yang terjaga akan menjadi aset terbaik bagi pariwisata Indonesia. Apalagi, ungkapnya, pandemi Covid-19 bakal mempercepat tujuan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kita harapkan pasca pandemi nanti, keterlibatan wisatawan akan banyak berkegiatan di alam terbuka (outdoor), agar menumbuhkan kepedulian dan kesadaran akan kelestarian lingkungan saat berwisata, tambahnya.
foto: Kemenparekraf
Hal senada juga dikatakan oleh pendiri Grup Plataran, Yozua Makes, bahwa ekowisata menjadi pembeda utama wisata di Indonesia dengan tempat lain di dunia.
Ada tiga komponen penting dalam pengembangan ekowisata di Indonesia, yakni keindahan alam, interaksi dengan manusia Indonesia, dan budaya setempat. Ketiganya harus berjalan bersama jadi satu kesatuan agar bisa sangat kuat untuk membedakan pariwisata Indonesia dengan negara-negara lain.
"Dalam kerangka ini, sejak lima tahun lalu kami memang mengembangkan sustainable development. Tempat kami jadi pusat pilot project ekowisata nasional," kata Yozua.
foto: Kemenparekraf
Ia mengatakan, ketiga elemen itu sangat bisa diterapkan di setiap destinasi wisata di Indonesia dengan konsep gotong-royong. Terlebih, pandemi mendorong orang lebih mencintai kegiatan di alam.
"Pandemi punya nilai positif, kita harus kapitalisir dari wisata biasa jadi ekowisata," pungkasnya.