Brilio.net - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu sektor yang tergerus roda perekonomiannya di tengah pandemi. Namun ternyata, di balik kondisi yang tak menentu seperti sekarang ini, ada UMKM yang tetap bertahan menjalankan bisnisnya.
Bahkan tak sedikit dari pelaku UMKM memiliki produk yang tak kalah dengan produk luar. Melihat hal itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggandeng tiga perkumpulan UMKM untuk dibina dan dikembangkan ke pasar internasional.
BACA JUGA :
Sempat mati suri, Jakarta Fashion & Food Festival bangkitkan UMKM
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Perempuan, Tri Hanurita, mengatakan tiga perkumpulan ini merupakan perkumpulan UMKM pilihan yang memiliki program pemberdayaan perempuan di dalamnya. Nantinya, perkumpulan tersebut bakal dibina sekaligus dikembangkan sampai ke pasar-pasar internasional.
"Jadi saya memutuskan untuk mengadakan kerjasama dengan tiga pilihan ini, di mana nanti akan kami kembangkan lebih lanjut lagi. Mulai dari event nasional sampai internasional, ujar Tri kepada media dalam acara Konferensi Pers Penandatanganan Komitmen Perkumpulan Tenun Warna Alam, Mutiara Lombok, dan Handep di kawasan Kebayoran Baru, Senin (4/10).
Tri menambahkan nantinya produk UMKM ini akan kembali tampil di Indonesia Fashion Week. Pihaknya juga akan membangun Rumah Indonesia pada tahun 2022 mendatang. "Rumah Indonesia ini sebagai wadah untuk menampung dan memasarkan produk-produk hasil pemberdayaan ke pasar yang lebih luas, tambahnya.
BACA JUGA :
Puncak KKI 2021 digelar, dorong UMKM optimistis dan bangkit
Tiga perkumpulan ini dipilih oleh Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono. Menurutnya Mutiara dari Lombok, Handep dari Kalimantan Tengah, dan Pesona Alam Lombok memiliki kualitas internasional.
Ketiga perkumpulan itu sudah pernah tampil di Indonesian Fashion Week sehingga kualitasnya sudah terjamin, ucapnya.
Berikut ulasan tiga UMKM binaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang siap mendunia seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (4/10).
1. Mutiara dari Lombok
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Selain tenun, Lombok juga dikenal dengan penghasil mutiara. Namun perwakilan Mutiara Lombok, Diah mengatakan pihaknya masih terkendala dengan pendataan database. Dengan adanya pembinaan ini ia berharap para pengrajinnya bisa menghasilkan produk yang lebih berlualitas.
Kita juga punya rumah mutiara di Lombok, akan ada event berkala pameran yang memang diagendakan kunjungan dari seluruh indonesia, setiap 3 bulan sekali, itu yang kita harapkan nantinya, semoga akan ada kemajuan nantinya, ucap Diah.
2. Handep
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Handep sendiri merupakan produk fashion berupa tas yang berasal dari Kalimantan Tengah. Handep sendiri terbuat dari material kulit yang dikreasikan dalam bentuk anyaman. Semua produk Handep dibuat dengan sumber daya lokal. Sehingga hasil penjualannya akan kembali ke desa.
3. Pesona Alam
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Pesona Alam merupakan produk tenun khas Lombok yang dibuat langsung oleh tangan-tangan perempuan Lombok. Kain tenun ini menggunakan pewarna alami yang bahan bakunya berasal dari Lombok.
Namun sayangnya benang katun yang digunakan masih menggunakan produk impor. Alasan itu yang mendasari Ketua Perkumpulan Pesona Alam, Afriandi berharap adanya sebuah aksi penanaman pohon kapuk di wilayah koordinasinya.
Kami ingin benar-benar kain tenun produk Pesona Alam benar-benar produk lokal 100 persen sehingga bisa memberikan nilai dari kain tenun itu sendiri sendiri,kataAfriandi.