Brilio.net -Selain puisi, pantun juga bisa dipakai sebagai ungkapan perasaan. Nggak hanya unik saat diucapkan, pantun juga punya kesan tersendiri dan penuh makna. Bagaimana tidak, membuat pantun itu tidak bisa sembarangan lho. Setidaknya butuh beberapa waktu untuk bisa merangkai kalimat jadi pantun cantik.
Ciri-ciri umum pantun satu bait terdiri dari empat baris. Bersajak a-b-a-b. Sajak ini adalah rima atau akhiran yang sama. Begitu pula dengan pantun 2 bait. Pantun jenis ini, pada bait pertama bisa diisi pantun biasa. Kemudian bait kedua menjadi 'balasan' dari bait satu tadi.
BACA JUGA :
25 Pantun ucapan selamat Tahun Baru 2020 lucu dan menghibur
Namun ada juga yang dibuat sambungan atau berhubungan antara dua bait ini. Ada pula yang menjadikan bait dua sebagai pantun baru. Kamu bisa menggunakan pantun dua bait ini untuk sekedar menghibur diri atau untuk status media sosial.
Salah satu jenis pantun yang populer dikalangan masyarakat yaitu tentang kehidupan. Pantun dua bait tentang hidup ini memiliki makna mendalam, lucu, bahkan romantis.
Penasaran dengan pantun 2 bait ini? Simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (16/8).
BACA JUGA :
12 Pantun lucu Idul Fitri ini bikin hari raya makin ceria
Pantun 2 bait yang bisa bikin hari cerah.
foto: pixabay.com
Pantun 2 bait bisa disebut dengan pantun berkait. Jika cermat, kamu akan mudah menemukan hubungan dari satu bait dengan bait selanjutnya.
1. Pohon jambu pohon kelapa
Pohon kelapa dahannya rapat
Jika kamu ingin masuk surga
Ibu bapak hendaklah dihormat
Pohon kelapa dahannya rapat
Buah salak rasanya kesat
Ibu bapak hendaklah dihormat
Maka pahala akan kau dapat
2. Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata di rongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada di rongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orangtua
Perut kenyang ajaran dapat
3. Pergi ke toko membeli kain
Kainnya berwarna cokelat
Belajarlah dengan rajin
Agar kelak bisa bermanfaat
Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
4. Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Limau purut di tepi rawa
Buah di lanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak
5. Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Ranggup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk
6. Memasang bunga di samping pagar
Bunga melati harum baunya
Jangan lupa untuk belajar
Agar sukses nantinya
Pergi toko beli buku
Jangan pilih dari sampulnya
Hormatilah orangtuamu
Karena mereka berjasa
7. Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi
8. Kalau tuan pergi ke laut
Pesan saya ketam jantan
Kalau tuan menjadi pulut
Saya menjadi kepala santan
Kalau tuan pergi ke laut
Carilah saya ketam betina
Kalau tuan menjadi rambut
Saya menjadi bunga cina
9. Minyak ikan diolesin kawat
Ikannya besar karna disulap
Banyaklah makan biar kuat
Gedenya nanti jadi pembalap
Duku hilang dimakan pesulap
Makannya naik di atas ayunan
Aku emang seorang pembalap
Tapi ogah naik mobil mainan
10. Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak Tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
11. Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia
12. Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Rajin-rajin baca buku
13. Kalau tanam kayu ulin
Jangan digali berbagai arah
Bumi gersang bencana rutin
Karena pohon habis dijarah
Cabai merah rasanya pedas
Kalau makan jangan dikunyah
Hutan rusak berganti cadas
Air kering hewan pun punah
14. Di atas utama burung bersarang
Burung terbang di angkasa
Di dalam tersirat kitab ada terlarang
Jangan sekali-kali membuat dosa
Burung terbang di ruang angkasa
Jatuh ke laut namun tenggelam
Jangan sekali-kali membuat dosa
Wahai kaum yang beragama Islam
15. Minum jamu di rumah paklek
Rumah paklek di Surabaya
Eh kamu udah jelek
Jangan kebanyakan gaya
Si baju merah matanya melek
Si baju hijau kena cuka
Biarlah muka gue jelek
Yang penting banyak yang suka
16. Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus
17. Minum teh di atas genteng
Tidak lupa pakai bedak
Eh kamu jangan sok ganteng
Muka mu kayak ketombe landak
Enak rasanya buah cempedak
Buahnya jatuh jadi penyet
Biarlah mirip ketombe landak
Daripada mirip ingus monyet
18. Oh bulan kemana bintang
Atas pucuk kayu ara
Oh tuan kemana hilang
Dalam bilik anak dara
Atas pucuk kayu ara
Lebat daunnya pokoknya rindang
Hilang ke dalam bilik nak dara
Cuma meminta rokok sebatang
19. Bermain mata sambil berdiri
Bermain cinta tanpa perasaan
Tapi kamu tak mau introspeksi diri
Karena kamu tak punya perasaan
Bermain cinta tanpa perasaan
Bermain api harus hati-hati
Karena kamu tak punya perasaan
Makanya kamu banyak mempermainkan hati
20. Jalan jalan ke Cianjur
Di Cianjur ketemu Mumu
Kalau boleh aku jujur
Aku masih sayang pada mu
Di Cianjur ketemu Mumu
Setiba ketemu Mumu sudah tak kukuh
Aku masih sayang pada mu
Tapi mengapa kamu selingkuh
21. Buah jambu warnanya putih
Enak dimakan bersama Ganu
Hei kamu memang putih
Tapi sayang putih karena panu
Anak sekolah namanya Ganu
Mesin ketam terikat tali
Biarlah putih karena panu
Daripada hitam kayak kuali
22. Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Kemana untung diserahkan
23. Beragam bunga terbit dari tangkainya
Harumnya bikin elus beta punya hati
Lelah ini jiwa sekadar untuk meraba
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa
24. Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita
Karena memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
25. Belok jalan ke Sambuhkumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak yang berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Kencang angin patahlah dahan
Ibu mati bapak yang berjalan
Kemana untung akan diserahkan
26. Setiba ketemu Mumu sudah tak kukuh
Aku pergi jalan jalan ke Maluku
Tapi mengapa kamu selingkuh
Dengan teman baik ku
Aku pergi jalan jalan ke Maluku
Setiba di Maluku ketemu Sintia
Dengan teman baik ku
Kamu katakana akan setia
27. Jalanjalan di kota Serang
Di kota Serang membeli keripik
Keripik enak rasanya garing
Rasa garingnya mudah ditebak
Di kota Serang membeli keripik
Keripik saja tidaklah cukup
Rasa garingnya mudah ditebak
Rasa garingnya paling mantap
28. Seakan takkan pernah tutup matanya
Terus tersenyum bunga tiada malu
Hancur batin ditumbuk nestapa
Kotor hati jadi langsung mengguru
Terus tersenyum bunga tiada malu
Karena memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana
29. Kalau tuan pergi ke Langat
Saya menanti di batu sembilan
Kalau tuan menjadi mayat
Saya menjadi air sembilan
Kalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Kalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan
30. Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat
Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi
Pantun 2 bait singkat dan penuh makna.
foto: pixabay.com
Pantun berkait ini bisa dibuat lebih dari dua bait. Bahkan ada juga yang sampai 10 bait.
31. Memasang bunga di samping pagar
Bunga melati harum baunya
Jangan lupa untuk belajar
Agar sukses nantinya
Pergi toko beli buku
Buku dipilih dari sampulnya
Hormatilah orangtuamu
Karena mereka berjasa
32. Sungguh enak buah sukun
Hasil panen dari kebun paman
Hidup bertetangga harus rukun
Agar tercipta ketentraman
Sungguh enak kacang polong
Rasanya gurih menggugah selera
Hidup bertetangga harus saling menolong
Agar lingkungan damai sentosa
33. Naik kereta api di dalam gerbong
Bangkunya panas berbau sangit
Jadi orang janganlah sombong
Masih ada langit diatas langit
Naik kereta api di dalam gerbong
Dalam gerbong bangkunya sembilan
Jadi orang janganlah sombong
Kalau sombong nggak punya teman
34. Layang-layang terbang melayang
Bermain layangan dari pagi
Sayang sayang seribu kali sayang
Kekasih hati segera pergi
Kupu-kupu kepakkan sayapnya
Terombang-ambing tertiup angin
Jika ini memang jalannya
Bahagia sana dengan yang lain
35. Pagi bukan sembarang pagi
Waktu terindah berjalan kaki
Pergi bukan sembarang pergi
Pergi jauh mencari rezeki
Gigi bukan sembarang gigi
Bentuknya rapi bikin percaya diri
Pergi bukan sembarang pergi
Pergi mencari nafkah anak istri
36. Mangga kweni di tepi rawa
Istana megah punya Sang Raja
Dari sini hati ku berdoa
Semoga kau slamat dalam kerja
Tuan raja pergi ke rawa
Burung tekukur Indah suara
Awali kerja dengan doa
akhiri dengan bersyukur padanya
37. Ada lalat di atas meja
Lalat terbang di atas kepala
Luruskan niat dalam bekerja
supaya kerja mendapat pahala
Ada lalat di meja makan
Lalat terbang di atas kudapan
Dari rumah kami doakan
Agar engkau dalam perlindungan
38. Padi digiling menjadi beras
Beras dimasak dengan gurita
Mari kita bekerja keras
Untuk menggapai cita-cita
Padi digiling menjadi beras
Tidak lupa dibungkus daun talas
Jauhi segenap sifat malas
Supaya cita-cita tergapai lekas
39. Batu gunung berbongkah-bokah
Air mengalir ke tempat rendah
Bekerja itu mencari nafkah
Supaya hidup terasa indah
Kayu gelam bertumpuk-tumpuk
Ada tembakau di Pulau Bali
Jangan sampai kita terpuruk
Hidup foya-foya sampai lupa diri
40. Perahu layar telah berlabuh
Batang kelapa jatuh dan rubuh
Telah datang waktu subuh
Mari bangun jangan mengeluh
Nelayan berlayar melempar jangkar
Batang kelapa bentuknya besar
Suara adzan telah terdengar
Tanda hari akan beredar
41. Kelelawar di dalam gua
Ada tupai makan tomat
Buka hari dengan berdoa
Kepada-Nya kita bermunajat
Kelelawar di dalam gua
Ada semut makan buah
Dengan kita berdoa
Niscaya hidup menjadi berkah
42. Makan sate hangat-hangat
Turun hujan lebat-lebat
Pagi-pagi penuh semangat
Tantangan hidup semakin hebat
Turun hujan lebat-lebat
Hujan lebat membasahi toa
Meski tantangan hidup semakin berat
Kita harus kuat dan terus berdoa
43. Putri cantik akan menikah
Menikahnya di hari raya
Di pagi hari penuh berkah
Mari bekerja dengan bahagia
Putri menikah di hari raya
Banyak yang datang ucapkan doa
Jika hidup sudah bahagia
Jangan lupa bersyukur dengan Sang Pencipta
44. Sakit gigi sakit kaki
Melihat burung burung tekukur
Setiap hari banyak rezeki
Jangan lupa untuk bersyukur
Melihat burung burung tekukur
Burungnya terbang jauh kesana
Karena semakin bersyukur
Hidup terasa semakin berharga
45. Tak usah menggurui
Dia itu kepala suku
Perlu kamu ketahui
Kamu adalah semangat hidupku
Kepala suku bawa jamu
Jamu diminum di ruang tamu
Kalau memang aku penyemangatmu
Jadikan aku kekasih hatimu
46. Hujan rintik-rintik
Enaknya makan gorengan
Selain cantik
Kamu punya senyum menawan
Hujan rintik-rintik
Enaknya makan tahu
Kamu memang pandai merayu
Aku jadi tersipu malu
47. Melestarikan seni budaya
Biar hidup berwarna
Aku suka kamu apa adanya
Di mataku kamu itu sempurna
Melestarikan seni budaya
Sampai anak cucu
Terima kasih pujiannya
Mas, I love you
48. Seperti pohon yang roboh
Mereka tak berdaya semua
Kalau memang kita jodoh
Sejauh apa pun terpisah pasti bertemu jua
Pohon roboh nyaring bunyinya
Terkena angin sangat kencang
Kita tunggu saja waktunya
Kapanpun aku siap jika kamu pinang
49. Pergi ke Chile pakai kebaya
Ketemu teman di bandara
Sungguh aku tak berdaya
Cintamu ternyata hanyalah sandiwara
Ketemu teman di bandara
Bandara silau banyak cahaya
Bukan maksud bersandiwara
Manusia kadang banyak khilafnya
50. Banyak hutan terbakar
Musim kemarau tak bersahabat
Jangan niat nyari pacar
Carilah jodoh dunia akhirat
Musim kemarau tak bersahabat
Cuaca panas bikin berkeringat
Kalau cari jodoh dunia akhirat
Aku adalah orang yang tepat
51. Ada Via Vallen
Lagi nyanyi sayang'
Gimana akuh nggak kangen
Kita ketemunya jarang-jarang
Ada Nella Kharisma
Nyanyi 'Jaran Goyang'
Gimana aku ndak terkesima
Senyummu bikin jiwa ragaku melayang
52. Lomba makan kerupuk
Hadiahnya liburan ke Eropa
Setiap kali kau peluk
Segalanya jadi lupa
Lomba tarik tambang
Hadiahnya liburan ke Amerika
Cuman kamu seorang
Mantan yang masih aku suka
53. Seperti kata peribahasa
Jinak-jinak merpati
Aku nggak minta pulsa
Aku mintanya cinta tulus dari hati
Seperti kata peribahasa
Buah manis berulat di dalamnya
Mencintaimu dengan tulus aku bisa
Mari jalani bersama-sama
54. Tak memandang bulu
Tak memandang rupa
Sayang aku bobok dulu
Semoga dalam mimpi kita berjumpa
Tak memandang bulu
Tak memandang tampang
Jangan lupa berdoa dulu
Sleepwell sayang
55. Malam berselimut embun
Siang bertudung awan
Jangan suka ngelamun
Bisa-bisa kamu kerasukan mantan
Malam berselimut embun
Siang bertudung awan hitam
Aku tak sedang melamun
Hanya ingat masa lalu yang kelam
56. Merebus daun sirih
Bersama para panitia
Ya Allah yang maha pengasih
Berilah aku jodoh yang baik dan setia
Merebus dauh sirih
Bersama keluarga
Ya Allah yang pengasih
Jodohkan aku dengan dia
57. Mobil minta tukaran
Buat menyambut bapak menteri
Namanya juga LDR-an
Kangen itu jadi makanan sehari-hari
Nobita jadi direktur
Direktur jasa menyelesaikan PR
Tapi aku tetap bersyukur
Meskipun kita cuma bisa LDR-an
58. Yang pake rok mini
Malu disuruh beli sayur
Kalau lagi kangen begini
Aku jadi susah tidur
Ke pasar membeli sayur
Perginya naik kendaraan
Kalau kamu susah tidur
Ayo kita telponan
59. Dari satu hingga tujuh
Tidak ada di ruang tamu
Jangan menuduhku selingkuh
Karena aku selalu setia padamu
Dari satu hingga tujuh
Adanya di kamar Riri
Aku tidak menuduh selingkuh
Aku melihatnya sendiri
60. Walaupun turun hujan
Tetap berangkat jumatan
Aku ingin mendapat kebahagiaan
Seutuhnya move-on dari mantan
Walaupun turun hujan
Tetap berangkat ke rumah teman
Pas udah move-on dari mantan
Eh, malah ngajak balikan
61. Siang-siang enaknya tidur
Mumpung sekarang hari liburmu
Semakin kamu mengatur-atur
Semakin aku benci sama kamu.
Siang-siang enaknya makan duku
Mumpung sekarang hari minggu
Aku suka kamu yang dulu
Kamu yang sayang dan percaya aku