Brilio.net - Kata transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kalimat atau bagian dalam teks. Fungsi utama kata transisi adalah untuk memperjelas hubungan antara ide-ide dalam teks dan membuat teks lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Contoh kata transisi meliputi kata-kata seperti 'selanjutnya', 'sebaliknya', 'oleh karena itu', 'dalam hal ini', 'meskipun', dan masih banyak lagi. Penggunaan kata transisi yang tepat dapat membantu mengalirkan tulisan dengan lancar dan membuat pembaca lebih mudah memahami ide-ide yang disampaikan dalam teks.
BACA JUGA :
45 Contoh kata personifikasi, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya
Namun, perlu diingat penggunaan kata transisi yang berlebihan atau tidak tepat juga dapat mengganggu alur tulisan dan membuat teks menjadi sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan kata transisi secara selektif dan hanya ketika memang diperlukan.
Dalam penulisan teks, penting memperhatikan penggunaan kata transisi dan memilih kata transisi yang tepat untuk menjaga alur dan kelancaran teks. Hal ini akan membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami dan membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca seluruh teks.
Setelah mengetahui pengertian dari kata transisi, yuk simak 35 contoh kata transisi beserta ciri dan jenisnya yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (4/3).
BACA JUGA :
55 Contoh kata homograf, ketahui pengertian dan ciri-cirinya
Ciri-ciri kata transisi.
foto: pixabay.com
Kata transisi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan dan mempertegas ide atau informasi dalam sebuah teks. Beberapa ciri-ciri kata transisi antara lain:
1. Menghubungkan dua kalimat atau frasa dengan mengindikasikan hubungan logis atau kronologis antara keduanya.
Contoh: Oleh karena itu, saya harus pergi sekarang.
2. Menggambarkan urutan atau waktu pada sebuah teks atau presentasi.
Contoh: Pertama-tama, kita akan membahas topik A, kemudian kita akan melanjutkan ke topik B.
3. Menunjukkan hubungan sebab-akibat atau kontras antara dua ide atau peristiwa.
Contoh: Walaupun ia sangat sibuk, ia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga.
4. Menggambarkan pemikiran atau argumen yang lebih detail atau mendalam dalam sebuah tulisan atau presentasi.
Contoh: Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan contoh berikut.
5. Memberikan kesimpulan atau rangkuman pada sebuah teks atau presentasi.
Contoh: Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penting untuk memperhatikan faktor-faktor X, Y, dan Z dalam proses ini.
Fungsi kata transisi.
foto: pixabay.com
Kata transisi atau kata penghubung memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah teks, antara lain:
1. Menghubungkan antara satu kalimat atau paragraf dengan kalimat atau paragraf lainnya agar terjadi alur pemikiran yang lebih jelas dan terstruktur.
2. Memperjelas urutan waktu, urutan kronologis, atau urutan logis dari ide-ide yang disampaikan dalam sebuah teks.
3. Menunjukkan hubungan antara ide atau informasi yang berbeda dalam sebuah teks, seperti hubungan sebab-akibat, hubungan kontras, atau hubungan analogi.
4. Memberikan informasi tambahan tentang ide atau informasi yang sudah disampaikan sebelumnya dalam sebuah teks.
5. Memperkuat atau mempertegas suatu argumen atau pendapat dalam sebuah teks.
Jenis-jenis kata transisi.
foto: pixabay.com
1. Penunjuk waktu: digunakan untuk menyatakan urutan waktu, seperti "pertama-tama", "kemudian", dan "akhirnya".
2. Penunjuk urutan: digunakan untuk menunjukkan urutan atau susunan ide atau peristiwa, seperti "pertama", "kedua", dan "terakhir".
3. Penunjuk urutan ruang: digunakan untuk menunjukkan urutan ruang atau letak, seperti "di sebelah kiri", "di sebelah kanan", dan "di tengah".
4. Penunjuk perbandingan: digunakan untuk membandingkan atau menunjukkan perbedaan antara dua hal, seperti "sebaliknya", "tetapi", dan "walaupun".
5. Penunjuk sebab-akibat: digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau ide, seperti "oleh karena itu", "akibatnya", dan "karena itu".
6. Penunjuk tambahan: digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau menambahkan ide baru, seperti "selain itu", "lebih lanjut", dan "selanjutnya".
7. Penunjuk kesimpulan: digunakan untuk memberikan kesimpulan dari ide atau argumen yang telah disajikan, seperti "secara keseluruhan", "dengan demikian", dan "dalam kesimpulannya".
8. Penunjuk pembeda: digunakan untuk membedakan atau menunjukkan perbedaan antara dua hal, seperti "di satu sisi" dan "di sisi lain".
6. Membuat teks menjadi lebih mudah dipahami dan lebih terstruktur bagi pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, kata transisi memiliki fungsi penting dalam menyusun sebuah teks yang koheren, terstruktur, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Contoh kata transisi.
foto: pixabay.com
1. Pertama-tama: Menunjukkan urutan waktu atau urutan logis ide yang pertama kali disajikan.
2. Selanjutnya: Menunjukkan urutan ide atau peristiwa yang dilanjutkan setelah ide sebelumnya.
3. Kemudian: Menunjukkan urutan waktu atau urutan logis ide yang berikutnya.
4. Terakhir: Menunjukkan urutan waktu atau urutan logis ide yang paling akhir.
5. Sebaliknya: Menunjukkan perbedaan atau kontras dengan ide sebelumnya.
6. Selain itu: Menunjukkan tambahan atau ide yang tidak terkait dengan yang sudah disajikan.
7. Demikian pula: Menunjukkan kesamaan atau konsistensi dengan ide sebelumnya.
8. Oleh karena itu: Menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua ide atau peristiwa.
9. Sehingga: Menunjukkan akibat dari suatu peristiwa atau tindakan.
10. Akibatnya: Menunjukkan akibat dari suatu peristiwa atau tindakan.
11. Karena itu: Menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua ide atau peristiwa.
12. Dalam hal ini: Menunjukkan konteks atau lingkup yang spesifik.
13. Selanjutnya: Menunjukkan urutan ide atau peristiwa yang dilanjutkan setelah ide sebelumnya.
14. Sebagai hasilnya: Menunjukkan hasil dari suatu peristiwa atau tindakan.
15. Dalam arti lain: Menunjukkan sinonim atau definisi alternatif dari suatu ide atau istilah.
16. Dengan kata lain: Menunjukkan sinonim atau definisi alternatif dari suatu ide atau istilah.
17. Namun: Menunjukkan perbedaan atau kontras dengan ide sebelumnya.
foto: pixabay.com
18. Meskipun: Menunjukkan perbedaan atau kontras dengan ide sebelumnya.
19. Sementara itu: Menunjukkan ide yang berbeda atau sebaliknya.
20. Di satu sisi: Menunjukkan ide atau peristiwa yang berlawanan dengan yang telah disajikan sebelumnya.
21. Di sisi lain: Menunjukkan ide atau peristiwa yang berlawanan dengan yang telah disajikan sebelumnya.
22. Di samping itu: Menunjukkan tambahan atau ide yang tidak terkait dengan yang sudah disajikan.
23. Selain itu: Menunjukkan tambahan atau ide yang tidak terkait dengan yang sudah disajikan.
24. Lebih lanjut: Menunjukkan penjelasan atau detail tambahan.
25. Sebenarnya: Menunjukkan penjelasan atau detail tambahan.
26. Secara keseluruhan: Menunjukkan kesimpulan dari seluruh ide atau peristiwa yang telah disajikan.
27. Intinya: Menunjukkan kesimpulan dari seluruh ide atau peristiwa yang telah disajikan.
28. Pada akhirnya: Menunjukkan kesimpulan dari seluruh ide atau peristiwa yang telah disajikan.
29. Singkatnya: Menunjukkan kesimpulan dari seluruh ide atau peristiwa yang telah disajikan.
30. Seperti yang telah disebutkan: Menunjukkan referensi ke ide yang telah disajikan sebelumnya.
31. Dengan demikian: Menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua ide atau peristiwa.
32. Bahkan: Menunjukkan intensitas atau kejutan atas suatu ide atau peristiwa.
33. Justru: Menunjukkan penekanan atau fokus pada ide atau peristiwa yang sedang dibahas.
34. Tentunya: Menunjukkan keyakinan atau kepastian atas suatu ide atau peristiwa.
35. Sejauh ini: Menunjukkan batasan atau rentang waktu atau lingkup yang telah dicapai.