Brilio.net - Preman Pensiun menjadi salah satu program televisi yang cukup hits sejak 2015. Ceritanya yang unik dan berbeda dari lainnya, menambah nilai plus di mata penonton. Biasanya sinetron sering mengusung cerita cinta, namun berbeda dengan program yang satu ini. Sama dengan judulnya, sinetron ini bercerita tentang ketua preman bernama Kang Bahar (Didi Petet) yang ingin insaf.
Sayangnya pada 2015 lalu Didi Petet telah tutup usia. Sepeninggal Kang Bahar, Kang Muslihat menjadi sosok penting di program ini. Dia didapuk untuk menggantikan Kang Bahar memimpin kelompok. Namun seiring waktu, kisah Kang Mus tak hanya berkaitan dengan para preman. Kisah hidup seorang Muslihat pun mulai mencuri perhatian.
BACA JUGA :
8 Potret lawas Epy Kusnandar, model rambutnya bikin pangling
Muslihat hingga season keempat berhasil jadi tokoh utama. Kang Mus adalah sosok kuat, ditakuti para preman seluruh Bandung. Tapi di balik sifat seramnya itu, ia begitu peduli kepada orang lain, terlebih lagi pada keluarganya. Tak heran jika peran Mus kerap melontarkan quote bijak.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (3/4), berikut kata-kata atau quote Epy Kusnandar alias Kang Muslihat yang populer, keren dan masih diingat sampai saat ini.
Kata-kata quote bijak Kang Mus bikin hati adem.
BACA JUGA :
10 Pesona Karina Ranau, istri Epy Kusnandar yang lebih muda 25 tahun
foto: Instagram/@premanpensiunquote
Preman Pensiun punya banyak penggemar. Saking larisnya, sinetron ini bahkan dibuat jadi film.
1. "Menengok ke belakang itu boleh, untuk mengenang dan belajar. Tapi bukan untuk kembali."
2. "Kuat atau tidak harus tetap dijalani, itulah perjuangan."
3. "Kalo mukulin orang jangan sampai mati, ingat yang mencabut nyawa bukan kita."
4. "Jika kita tinggalkan semua bisnis ini, maka akan banyak orang yang berusaha memperebutkannya. Maka, akan terjadi peran dan akan banyak menjadi korban."
5. "Kita harus dapat mengalahkan rasa takut tapi jangan hilangkan rasa takut itu. Kecuali kamu mau berhenti jadi manusia."
6. "Hidup kalau nggak ada susahnya, nggak ada perjuangannya."
7. "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, adanya di samping untuk jadi pendamping. Bukan di punggung untuk jadi tulang punggung."
8. "Kenapa kamu mengambil kesimpulan, sebelum kamu tahu masalahnya."
9. "Utamakan kopi jangan utamakan cinta. Karena otak butuh inspirasi, bukan air mata."
10. "Hidup itu netral saja nggak takut sama orang. Tapi jangan sok jagoan.
11. "Kalo dia nggak suka sama kamu, jangan bikin dia merasa terganggu. Kalau kamu bisa buat dia jatuh cinta, jangan buat dia sedih!"
12. "Jangan berlagak jagoan, kalau nyali cuman pas-pasan."
13. "Kenapa kamu ngasih hukuman, sebelum kamu tahu dia salah apa."
14. "Seiring terbitnya fajar di hari nan fitri, melahirkan lagi jiwa yang suci dan bersih."
15. "Senang itu biasa. Yang luar biasa itu kita bisa bersyukur di keadaan sedang susah."
Kata-kata quote bijak Kang Mus di Preman Pensiun tentang kehidupan.
foto: Instagram/@premanpensiunquote
Tak ada lagi sosok Kang Bahar. Peran bijak itu digantikan oleh Kang Mus selaku tangan kanannya.
16. "Ingat, ketika kita akan berubah, tidak serta merta jalan menjadi mudah."
17. "Setiap anak berhak bangga pada orangtuanya."
18. "Jika kita mencintai seseorang dan orang itu tidak mencintai kita, jangan kamu ganggu kehidupannya."
19. "Jika tidak membuat orang itu jatuh kepadamu, janganlah kau membuatnya bersedih."
20. "Kita pernah susah, habis itu senang. Mungkin kita harus susah sekali lagi, lebih susah dari waktu itu. Supaya kalau kita senang lagi, benar-benar senang."
21. "Kita bisa menghargai kesenangan itu, lebih bersyukur."
22. "Bisnis kecimpring ini harus dipertahankan sebisanya. Jangan sampai tutup. Sebab banyak orang yang nafkah keluarganya datang dari sini."
23. "Tidak perlu menjadi pemimpin untuk disegani. Karisma dan kewibawaan diri lebih memiliki andil daripada kekuasaan."
24. "Harus akang yang nego. Ini sudah urusan level atas."
25. "Kalau kita lupa bersyukur, setidaknya kita punya kenangan. Pernah jadi orang susah."
26. "Anak buah bisa jadi bekas anak buah."
27. "Papih selalu duduk, di tempat teteh sekarang duduk."
28. "Terkadang masalah itu datang hanya untuk mengetahui seberapa berani kamu untuk menghadapinya."
29. "Anak itu bukan hanya diberi makan biar hidup. Tapi juga harus dididik biar bener."
30. "Kalau tetap kumpul, kita harus akur. Kalau terpaksa berpisah, kita saling mendoakan saja."
31. "Belajar masak buat perempuan itu bukan hobi, tapi keharusan."
32. "Saya mau belajar bekerja sama dari tim sepakbola, bagaimana sekelompok orang berjuang bersama-sama untuk meraih sebuah kemenangan. Bukan dengan saling mengandalkan, tapi saling mendukung dan mempercayai."
33. "Jangan keluhkan hidup susah kamu pada saya. Saya pernah merasakannya sendiri dalam waktu yang cukup lama. Mungkin lebih lama dari masa hidup susah kamu."
34. "Kita mau di mana, kita mau ke mana. Mau kumpul atau berpisah. Kita masih satu keluarga."
35. "Kalau dekat dengan gadis itu, kamu harus hati-hati. Jangan sampai dia terluka, apalagi kalau yang terluka itu hatinya."