Brilio.net - Pembangunan masjid tentu saja bertujuan sebagai tempat ibadah bagi muslim. Tapi, ada beberapa masjid yang dibangun juga mempunyai tujuan lain selain untuk beribadah.
Diantaranya adalah untuk tujuan memberi hadiah kepada orang yang dianggap spesial. Ada masjid yang dihadiahkan untuk teman seperjuangan, tapi juga ada masjid yang sengaja dibangun untuk orang yang sangat dicintainya.
Nah, berikut 4 masjid di Tanah Air yang dibangun sebagai hadiah kepada orang yang spesial.
1. Masjid Santren
foto: budayapurworejo.blogspot.co.id
Masjid Santren Bagelen yang dikenal dengan Masjid Kiai Baidlowi terletak di timur Sungai Bogowonto, tepatnya di Dusun Santren, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Purworejo.
Masjid ini dibangun oleh istri Raja Mataram yang khusus dihadiahkan kepada Kiai Baidlowi. Bangunan diarsiteki sendiri oleh Adipati Pragolopati alias Kiai Khasan Muhammad Shufi pada tahun 1618.
2. Masjid Assyuhada
foto: balimuslim.com
Masjid ini berada di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan. Menurut cerita masyarakat setempat, pembangunan masjid tersebut merupakan bentuk hadiah Raja Badung kepada Saehaji Mu'min, yang sukses membantunya memenangkan perang pada masa peperangan zaman dahulu.
Awalnya, Syeikh Haji Mumin hanya meminta izin dan bantuan untuk membuat mushola saja, namun Raja Badung memberikan tawaran yang lebih, yaitu sekalian membuat masjid.
3. Masjid Hunto Sultan Amai
foto: kaskus
Masjid ini lokasinya berada di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Masjid ini dibangun sendiri oleh Sultan Amai, pemimpin Kerajaan Gorontalo yang pertama kali masuk Islam.
Ketika ia hendak meminang putri Raja Palasa yang Muslim, ia diberi syarat untuk masuk Islam terlebih dahulu. Untuk lebih memantapkan keislamannya, Sultan Amai membangun sebuah masjid. Masjid itu kemudian dipergunakan sebagai mahar pernikahan antara Sultan Amai dan putri Raja Palasa.
4.Masjid Hajjah Roro Rasminie
foto: wahyu wrizkiawan
Masjid ini berada di Dusun Bandar, Desa Bathokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Masjid dibangun oleh Djoko Sudiro untuk istrinya yang sudah meninggal yakni Roro Rasminie. Masjid itu pun kemudian diberi nama masjid Hajjah Roro Rasminie.
[crosslink_1]