Brilio.net -Melontarkan kata-kata romantis, bisa jadi cara yang menarik untuk menunjukkan rasa cintamu kepada pasangan. Apalagi kalau pasangan kamu ini punya bahasa cinta word affirmation alias suka diucapkan kata-kata romantis dan positif.
Menariknya, ada penyampaian yang patut kamu coba untuk buat pasanganmu itu jadi baper dan terkesan gokil, yaitu dengan menggunakan bahasa Jawa. Menjadi salah satu bahasa daerah di Tanah Air, bahasa Jawa juga bisa dipakai untuk mengutarakan beberapa gombalan yang bikin ngakak, lho.
BACA JUGA :
40 Kata-kata selamat malam English, penuh makna dan romantis
Memang terkesan biasa saja, tetapi begitu diucapkan akan terdengar sangat lucu dan menghibur abis. Walau begitu kata-kata romantis berbahasa Jawa ini tetap nggak kehilangan makna cinta yang mendalam.
Kalau kamu sedang mencari referensi kata-kata cinta romantis bahasa Jawa, simak rangkuman brilio.net tentang kata-kata romantis bahasa Jawa yang gokil, dari berbagai sumber pada Kamis (28/7).
1. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."
BACA JUGA :
40 Kata-kata rindu suami, romantis & bikin hubungan jadi lebih hangat
(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)
2. "Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian."
(Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian)
3. "Nek koe tenanan tresno, ojo koe nggawe eluh banyu motone, ojo nyakiti atine, ojo nggawe atine loro."
(Jika kamu benar-benar cinta padanya, jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)
4. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno."
(Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta)
5. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing nyiptaaken manungsa."
(Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia)
6. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui."
(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama)
7. "Koe kuwi koyo bintang, sing indah didelok tapi susah untuk digapai."
(Kamu itu seperti bintang, yang indah dilihat, tapi susah untuk digapai)
8. "Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati."
(Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati)
9. "Cinta dudu perkoro sepiro kerepe kowe ngucapke, tapi sepiro akehe seng mbok buktike."
(Cinta bukan perkara seberapa sering kamu mengucapkannya, tapi seberapa banyak kamu membuktikannya)
10. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno."
(Banyak orang merasakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta)
11. "Move on kuwi dudu berusaha nglalekke ya, tapi ngikhlaske lan berusaha ngentukke sing luwih apik luwih seko sing mbiyen-mbiyen."
(Move on itu bukan berusaha melupakan ya, tapi mengikhlaskan dan berusaha mendapatkan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya)
12. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui."
(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama)
13. "Saat dewe podopodo adoh, siji sing kudu koe ngerti, bakal tak jogo tresno iki sampe matek."
(Saat jarak memisahkan kita, satu hal yang harus kamu tahu, aku akan menjaga cinta ini sampai mati)
14. "Sak umpamane koe iso ngrasakke kepriye rasane dadi awakku pasti koe ora bakal ngerti opo rasane, sakit lan kecewa."
(Misalkan kamu bisa merasakan bagaimana rasanya jadi diriku pasti kamu nggak bakal ngerti apa rasanya, sakit dan kecewa)
15. "Mergo seng gaene ngekeki cokelat bakal kalah karo seng ngewehi seperangkat alat sholat karo nyanyi lagu akad."
(Karena yang sering memberi cokelat akan kalah dengan yang memberi seperangkat alat solat dan nyanyi lagu akad)
16. "Pengenku, aku iso muter wektu. Supoyo aku iso nemokne kowe lewih gasik. Ben Lewih dowo wektuku kanggo urip bareng sliramu."
(Aku berharap, aku bisa memutar waktu kembali. Di mana aku bisa lebih awal menemukan dan mencintaimu lebih lama)
17. "Padahal dee mek konco, tapi angger dee cedak karo wong liyo. Rasane cemburu."
(Padahal dia hanya berteman, tapi setiap kali dekat dengan orang lain. Rasanya cemburu)
18. "Janji tresnomu gede, nyatane saiki mbok tinggalne."
(Janji cintamu besar, kenyataannya sekarang kamu tinggalkan)
19. "Kowe wis tak wanti wanti ojo nganti ninggal janji, ojo nganti medot taline asmoro, welasno aku sing nunggu awakmu nganti awakku tinggal balung karo kulit."
(Kamu sudah aku ingatkan jangan melupakan janji, jangan sampai memutuskan ikatan cinta ini, ingatlah diriku yang menunggu dirimu sampai badanku hanya tersisa tulang dan kulit)
20. "LDR kuwi ya kaya pacaran karo medi, langka wujude."
(LDR itu ya seperti pacaran sama makhluk halus, tak ada wujudnya)
Kata-kata cinta romantis bahasa Jawa, bikin meleleh.
foto: freepik.com
Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah yang banyak diserap menjadi bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa banyak tersebar di daerah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Oleh karena itu, kata-kata dalam bahasa Jawa mudah dipahami oleh orang-orang yang tidak menguasai bahasa ini, termasuk kata-kata cinta dalam Bahasa Jawa.
21. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."
(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)
22. "Waiting tresno mergo kerep dijak blonjo reno-reno."
(Mencintai karena mau diajak belanja macam-macam)
23. "Omonganmu koyo telo, empuk ning nyereti."
(Perkataanmu seperti ketela, halus tapi bikin nyesek)
24. "Ora perlu muni selamat pagi, lek ujung-ujung e kok uneni selamat tinggal."
(Tidak perlu mengucap selamat pagi, kalau ujung-ujungnya kamu ucapkan selamat tinggal)
25. "Seumpomo diwenehi loro yo panggah tak tompo, diwenehi cidro yo panggah tak trimo, ora dihargai aku yo sadar diri, tapi yen aku wes muni ora peduli senajan koe muni cinta mati, aku mung biso muni hoee,, tangio koe mung ngipi."
(Seumpama dikasih sakit tetap kuterima, dikasih cobaan ya tetap kuterima, tidak dihargai aku ya sadar diri, tapi kalau aku sudah biang tidak peduli meskipun kamu bilang cinta mati, aku hanya bisa bilang Hoee,, Banguun kamu hanya mimpi)
26. "Jaremu lungo tuku sego, lha muleh malah gowo lanangane tonggo."
(katanya pergi beli nasi, lha pulang malah bawa pasangannya tetangga)
27. "Matursuwun wis tau gae ati iki nyaman ngantek enek roso wegah kelangan, tapi saiki garek kenangan mergo roso iki wis kabur kanginan."
(Terimakasih sudah buat hati ini nyaman sampai ada rasa takut kehilangan, tapi sekarang tinggal kenangan karena rasa ini sudah terkikis anggin)
28. "Opo ngene iki yen terjebak zona nyaman, ora nek kabar rasane koyo kelangan."
(Apa seperti ini kalau terjebak zona nyaman, tidak ada kabar rasanya seperti kehilangan)
29. "Susu yo susu, keju yo keju, yen ketemu konco karo mantanmu, bengok ono sing banter, Hooeee kui turahanku."
(Susu ya susu, keju ya keju, kalau ketemu teman sama mantanmu, teriakin yang keras, Hooeee,, itu bekas ku)
30. "Kopi kui ora legi, yen gulo yo legi, lek koe pancen cinta mati, yo ojo mbok larani, mergo loro ati kui ora sepenak turu karo ngipi."
(Kopi itu tidak manis, kalau gula ya manis, kalau kamu memang cinta mati, ya jangan kau buat sakit hati, karena sakit hati itu tidak seenak tidur sambil bermimpi)
31. "Sing bot kui duduk nglalekne kenangan, tapi ngumpulne tenogo ben iso kuat merelakan."
(Yang berat itu bukan melupakan kenangan, tapi mengumpulkan tenaga biar bisa kuat merelakan)
32. "Rino wengi aku tansah kelingan sliramu."
(Siang malam aku selalu teringat dirimu)
33. "Gusti yen arek iku jodohku tulung dicidakaken, yen mboten joduhku tulung dijodohaken."
(Tuhan jika dia adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan)
34. "Jenenge urip kui mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan."
(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan)
35. "Aku ora malam mingguan, sandalku pedot."
(Aku nggak malam mingguan, sandalku putus)
36. "Saat dhewe podo-podo adoh, siji sing kudu koe ngerti, bakal tak jogo tresno iki sampe matek."
(Saat jarak memisahkan kita, satu hal yang harus kamu tahu, aku akan menjaga cinta ini sampai mati)
37. "Sak umpamane koe iso ngrasakke kepriye rasane dadi awakku pasti koe ora bakal ngerti opo rasane, sakit lan kecewa."
(Misalkan kamu bisa merasakan bagaimana rasanya jadi diriku pasti kamu nggak bakal ngerti apa rasanya, sakit dan kecewa)
38. "Mergo seng gaene ngekeki cokelat bakal kalah karo seng ngewehi seperangkat alat sholat karo nyanyi lagu akad."
(Karena yang sering memberi cokelat akan kalah dengan yang memberi seperangkat alat solat dan nyanyi lagu akad)
39. "Pengenku, aku iso muter wektu. Supoyo aku iso nemokne kowe lewih gasik. Ben Lewih dowo wektuku kanggo urip bareng sliramu."
(Aku berharap, aku bisa memutar waktu kembali. Di mana aku bisa lebih awal menemukan dan mencintaimu lebih lama)
40. "Koe kuwi koyo bintang, sing indah didelok tapi susah untuk digapai."
(Kamu itu seperti bintang, yang indah dilihat tapi susah untuk digapai)
Kata-kata cinta romantis bahasa Jawa bikin baper
foto: Instagram/@literasi_burik
41. "Aku ora butuh maps utawa GPS nek karo kowe, aku wis yakin kudu neng endi."
(Aku tidak butuh maps atau GPS jika bersamamu, aku sudah yakin harus ke mana)
42. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."
(Cintaku padamu seperti kamera, fokus pada dirimu, yang lain ngeblur)
43. "Neng Prancis tuku buku ngge sinau, kowe sing manis gawe aku ra iso turu."
(Ke Prancis membeli buku untuk belajar, kamu yang manis bikin aku tidak bisa tidur)
44. "Nek buku jendela ilmu, sliramu jendela atiku."
(Kalau buku itu jendela ilmu, kamu jendela hatiku)
45. "Yen ono tanwin ketemu ba' kuwi diarani iqlab, yen sliramu ketemu aku Insyallah biso ijab."
(Jika ada tanwin bertemu ba' itu namanya iqlab, jika kamu bertemu aku Insyaalah bisa ijab)
46. "Yen kepedesen tambah kecap, mie jepang iku arane soba, masio jenengmu ora terucap, tapi tersirat neng jero doa."
(Kalau kepedasan tambambahkan kecap, mie jepang namanya soba. Meskipun namamu tak terucap, tapi tersirat di dalam doa)
47. "Udan deres gak uwes-uwes, aku gemes karo wong manes."
(Hujan deras tidak berhenti, aku gemas sama orang manis)
48. "Mangan gethuk marai lemu, senajan ngantuk tak enteni balesanmu."
(Makan getuk bikin gemuk, meskipun ngantuk tetap menunggu balasanmu)
49. "Sek penting kowe bahagia, tapi mung karo aku. Ora karo wong liya."
(Yang penting kamu bahagia, tapi cuma sama aku. Bukan sama orang lain)
50. "Golek banyu tekan Jerman, ora kudu ayu sing penting nyaman."
(Mencari air sampai Jerman, tidak harus cantik yang penting nyaman)
51. "Bengi peteng, awane padang. Ora kudu ganteng, sing penting sayang."
(Malam gelap, siangnya cerah. Tidak harus ganteng, yang penting sayang)
52. "Delok kijing karo ngguyu. Suging enjing bocah ayu."
(Lihat kijing sambil tertawa. Selamat pagi cantik)
53. "Bakso marem, baksone lemu-lemu. Atiku tentrem lek karo dirimu."
(Bakso yang paling memuaskan, bakso yang gendut-gendut. Hatiku tentram jika bersama dirimu)
54. "Biomu kosong, oleh ora tak isi karo jenengku?"
(Bio mu kosong, boleh tidak diisi dengan namaku?)
55. "Godong bayem, digawe jamu. Atiku ayem, nyanding sliramu."
(Daun bayam dibikin jamu. Hatiku tentram bersanding denganmu)
56. "Wajahmu jan koyo wong susah. Iyo, susah dilalekne."
(Wajahmu seperti orang susah. Iya, susah untuk dilupakan)
57. "Opo jenengku kudu ganti rejeki, ben iso mbok terimo?"
(Apa namaku harus ganti rejeki supaya kamu bisa menerimanya)
58. "Tuku lilin, entuk bonus fanta. Meskipun kowe nyebelin, nanging aku tetap cinta."
(Beli lilin, dapat bonus fanta. Msekipun kamu nyebelin, aku tetap cinta)
59. "Wit gedang cacahe telu, cintaku terhalangan brengose bapakmu"
(Pohon pisang jumlahnya tiga, cintaku terhalang kumis bapak kamu)
60. "Mergo nyawang fotomu, dadi nyungsep neng lendutan."
(Gara-gara melihat fotomu, jadi nyungsep di lumpur)
61. "Kaosku suwek kecantol lawang. Gayane cuek, asline sayang."
(Kaosku robek tergores pintu. Bergaya cuek, aslinya sayang)
62. "Aku pancen lelah, tapi aku janji ora bakal nyerah nggo nyanding sliramu."
(Aku memang lelah, tapi aku janji tidak akan menyerah untuk bersanding denganmu)
63. "Percuma nek pacaran akhire balik kanan bubar jalan. Mending konconan, langkah tegap maju ke pelaminan."
(Percuma kalau pacaran akhirnya balik kanan bubar jalan. Lebih baik berteman, langkah tegap maju ke pelaminan)
64. "Mergo sing gawene ngekeki cokelat bakale kalah karo sing ngekeki seperangkat alat sholat."
(Karena yang kerjaannya memberi cokelat akan kalah sama yang memberi seperangkat alat sholat)
65. "Dalan lurus akeh jeglongan, menggok sithik nemu tikungan. Yen wis cinta kudu bertahan, ben gak ngrasakke kelangan."
(Jalan lurus banyak berlubang, belok sedikit ada tikungan. Kalau sudah cinta harus bertahan, agar tak merasakan kehilangan)
66. "Tuku jamu karo nyawang wong ayu. Senajan kowe lemu, tetep muat ning atiku."
(Beli jamu sambil melihat orang cantik. Meskipun kamu gendut, tetap muat di hatiku)
67. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."
(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)
68. "Tuku semen nang Arab. Sing dodol mbah Surip. Nek ra iso dadi konco akrab. Yo rapopo nek dadi konco urip."
(Beli semen di Arab, yang jual mbah Surip. Kalau gak bisa jadi teman akrab. Tidak apa-apa kalau jadi teman hidup)
69. "Kerjo tak lakoni, duwet tak tabungi, insyaallah tahun ngarep, sholatmu tak imami."
(Kerja aku lakukan, uang aku tabung, Insya Allah tahun depan, sholatmu aku imami)
70. "Aku ora njaluk kok celuk sayang, aku mung njaluk awakmu ojo lali sarapan."
(Aku tidak minta kamu panggil sayang, aku minta kamu jangan lupa sarapan)
71. "Gusti yen arek iku jodohku tulung dicidakaken, yen mboten joduhku tulung dijodohaken."
(Tuhan jika dia adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan)
72. "Kudu iso koyo wonder women, sing ora tau sambat, ora tau nangis, kuat ati lan bodi, tapi tetep ayu."
(Harus bisa seperti wonder women, yang tidak pernah mengeluh, yang tidak menangis, yang kuat hati dan bodi, tapi tetep cantik)
73. "Tresno kui kadang koyo wifi selama koe ora ngumbar sandi penghunine yo mung siji."
(Cinta itu terkadang seperti wifi selama kamu tidak mengumbar sandi penghuninya ya hanya satu)
74. "Ojo nesu tok. Reneo lungguh o, tak jelasne sepiro sayangku neng awakmu."
(Jangan cuma marah-marah. Kesini duduk, aku jelasin seberapa besar sayangku ke kamu)
75. "Mak deg, mak tratap. Makmu makku besanan."
(Bikin deg-degan, bikin tratapan. Ibumu, ibuku jadi besan)
76. "Andai kowe ngerti, liyane kowe tak skip."
(Andai kamu tahu, selain kamu tak lewati)
77. "Tetep nekat menganggumi masio ora ono potensi duweni."
(Tetap bertekat menganggumi meski tidak berpotensi memiliki)
78. "Aku entuk kowe, cedakanku tak giveaway."
(Aku dapet kamu, gebetanku ku kasih orang deh)
79. "Sabarku lagi wae bar tak paketke full service. Dadine masalah opo wae aman."
(Sabarku baru saja ku paketkan full service. Jadi masalah apa saja aman)
80. "Nek pancen tresno kui kudu dijogo, ora malah keno godo karo wong liyo."
(Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)
81. "Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro."
(Jika kamu benar-benar cinta padanya, jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)
82. "Mending sing humoris tapi manis ketimbang sok romantis tpi akhire tragis."
(Lebih baik yang humoris tapi manis, daripada sok romantis tapi berakhir tragis)
83. "Matursuwun wis dadi alasanku kuat ngasi tekan iki."
(Terima kasih udah jadi alasanku kuat sampai saat ini)
84. "Aku tresno kowe saklawase."
(Aku cinta kamu selamanya)
85. "Angger aku nyawang sliramu, rasane kabeh macem roso bungah ning alam dunyo mandeg ono ing ngarep netraku."
(Ketika aku melihatmu, aku melihat semuanya ujung kebahagiaan dunia ini telah berhenti sekejap di mataku)
foto : freepik.com
86. "Aku pengin kenalan aja, tak takokne tresnanmu."
(Artinya: Aku hanya ingin berkenalan, takutnya terjatuh cinta padamu.)
87. "Awakmu sepurane, aku sopo, nanging ati iki cintamu mung aku."
(Artinya: Siapapun dirimu, aku siapa, tapi hati ini hanya mencintaimu.)
88. "Cintamu padaku koyok donat, gak bakal kemana-mana."
(Artinya: Cintamu padaku seperti donat, takkan pergi kemana-mana.)
89. "Ngguyu tanpa alasan, tresna tanpa sebab, mung kang lucu nang atimu."
(Artinya: Tersenyum tanpa alasan, mencinta tanpa alasan, hanya karena lucu di hatimu.)
90. "Aku koyo nasi goreng, kudu lengkap karo telormu."
(Artinya: Aku seperti nasi goreng, harus lengkap dengan telurmu.)
91. "Awakku kepengin jadi rekeningmu, biar mung bisa nelpon-nelpon nang aku terus."
(Artinya: Aku ingin menjadi rekeningmu, agar kamu bisa meneleponku terus.)
92. "Senajan aku badhe lunga nang barat, kowe tetep nang tengah ati."
(Artinya: Meskipun aku pergi ke barat, kamu tetap ada di tengah hatiku.)
93. "Cintaku mung saiki iku, aku ra biso mikir apa-apa sing liyane."
(Artinya: Cintaku hanya sekarang, aku tidak bisa memikirkan yang lain.)
94. "Aku ora ngerti teka-teki, tapi sing paling mudheh dikepung cintamu."
(Artinya: Aku tidak mengerti teka-teki, tapi yang paling mudah adalah terjebak dalam cintamu.)
95. "Kowe iso nangis-nangis dadi cetha, aku bakal njaluk sego kucing marang kucing."
(Artinya: Kamu bisa menangis jadi sejuta cerita, aku akan meminta nasi untuk kucing.)
96. "Aku mung iso mikirake kowe, seng liyane koyo nonton TV tanpa layar."
(Artinya: Aku hanya bisa memikirkan dirimu, yang lain seperti menonton TV tanpa layar.)
97. "Senajan mripat tresna, aku ra ngerti carane moco atimu."
(Artinya: Meskipun merasakan cinta, aku tidak mengerti cara membaca pikiranmu.)
98. "Mergo tresnamu, dino minggu kudu duwe wulan sing senin."
(Artinya: Karena cintamu, hari Minggu harus memiliki bulan yang Senin.)
99. Aku kayak tempe, saiki dikonsumsi, nanti malah diungkepake."
(Artinya: Aku seperti tempe, sekarang dipergunakan, nanti malah diungkep.)
100. "Cintamu mung gula pasir, di dalam gula batu kok ora nemu."
(Artinya: Cintamu hanya seperti gula pasir, di dalam gula batu kok tak ada.)
101. "Aku koyo kamera, gak iso terus dihapus."
(Artinya: Aku seperti kamera, tak bisa dihapus begitu saja.)
102. "Mung neng awakmu iki, aku koyo sing disambel."
(Artinya: Hanya di dalam dirimu, aku seperti sambal.)
103. "Mung ngopo awakmu iki, nyatane nang awakku mung ono lambene."
(Artinya: Apapun dirimu, sebenarnya dalam diriku hanya ada senyummu.)
104. "Takdirku mung dadi dawuhe sing arep dienakke."
(Artinya: Takdirku hanya menjadi tahu yang ingin dienakkan.)
105. "Dadi aku bocah cilik, kowe karo aku ngendi-endi."
(Artinya: Jadilah aku anak kecil, kamu dengan aku kemana-mana.)
106. "Aku kayak moloku, awakmu koyo dodol."
(Artinya: Aku seperti moloku (es krim), dirimu seperti dodol.)
107. "Cintaku padamu nang endi-endi, di dalem ati sing sopo kabeh."
(Artinya: Cintaku padamu entah di mana, dalam hati yang siapa saja.)
108. "Awakmu koyo nangis, aku koyo pacaranku."
(Artinya: Kamu seperti menangis, aku seperti pacaranku.)
109. "Tresna iki koyok makanan enak, mung tuku-tuku, duwe ati iki."
(Artinya: Cinta ini seperti makanan enak, hanya ditawar-tawar, hati ini sudah punya.)
110. "Aku tresna awakmu, ketimbang dadi penguasa alam semesta."
(Artinya: Aku mencintai dirimu, daripada menjadi penguasa alam semesta.)
111. "Cintamu mung selametan, ati iki kudu ora disepeleke."
(Artinya: Cintamu hanya seperti selametan, hati ini jangan dianggap remeh.)
112. "Senajan tak liku-liku, atiku wis ngadeg nang jenengmu."
(Artinya: Meskipun berliku-liku, hatiku sudah berdiri atas namamu.)
113. "Tresna iki koyok nasi goreng, ngga enak tanpa sambelmu."
(Artinya: Cinta ini seperti nasi goreng, tidak enak tanpa sambelmu.)
114. "Aku bakal ngelakoni sandiworo sing ra sudi karo tresnamu."
(Artinya: Aku akan melakukan drama yang tidak cocok dengan cintamu.)
115. "Saben dino nanging kowe, rasane koyo disandingke karo manuk."
(Artinya: Setiap hari tapi kamu, rasanya seperti disandingkan dengan burung.)
116. "Koyo pecel ora enak tanpa kacang, aku bakal urip tanpo sliramu."
(Artinya: Seperti pecel tanpa kacang, aku akan hidup tanpa dirimu.)
117. "Aku koyo tahu, nyatane ketoprak sing di gudegake."
(Artinya: Aku seperti tahu, sebenarnya ketoprak yang digudegkan.)
118. "Sampeyan wingi mung arep bubar, sakjane ati iki ra bisa bubar."
(Artinya: Kamu kemarin hanya ingin berpisah, sebenarnya hati ini tak bisa berpisah.)
119. "Awakmu dudu ayu, tapi aku cinta, ayo mangan, mumpung murah."
(Artinya: Dirimu bukan cantik, tapi aku mencintai, ayo makan, selagi murah.)
120. "Cintaku padamu koyo petasan, ora nyanding karo sing liyane."
(Artinya: Cintaku padamu seperti kembang petasan, tak bisa dibandingkan dengan yang lain.)
foto : freepik.com
121. "Nganti aku badhe lunga nang ambune, tresnaku bakal terus tansah kepenak."
(Artinya: Sampai aku pergi ke langit, cintaku akan selalu tertanam.)
122. "Tresnaku padamu ora koyo banyu, sing iso mbasuh sing lair, aku ora biso nglunturke ati iki."
(Artinya: Cintaku padamu bukan seperti air, yang bisa membilas lahir batin, aku tak bisa menghilangkan perasaan ini.)
123. Aku mung arep mangan nang panggung, sing ditonton sing liyane, sing kudu aku takoni mung awakmu."
(Artinya: Aku hanya ingin makan di panggung, yang ditonton orang lain, yang harus kuhadapi hanya dirimu.)
124. "Rasane koyo nagih utang, ra bisa diatasi mergo nang atimu ora ana untunge."
(Artinya: Rasanya seperti utang yang tak bisa dilunasi karena di hatimu tidak ada untungnya.
125. Mulo aku seng paling sregep, tresnaku mung pengin tresnane kowe."
(Artinya: Sebenarnya aku yang paling sregep (sangar), cintaku hanya ingin mencintaimu.)
126. "Senajan ujan tibak rampung, tresnaku mung pengin nyangkruk nang awakmu."
(Artinya: Meskipun hujan tak kunjung berhenti, cintaku hanya ingin bersembunyi di dalam pelukanmu.)
127. "Cintaku mung koyo bakso, ra duwe urip tanpa sambel kowe."
(Artinya: Cintaku seperti bakso, tak ada hidup tanpa sambal darimu.)
128. "Kowe koyo gudeg, dijupuk atiku bakal krasa manis."
(Artinya: Kamu seperti gudeg, jika kudapat di hati rasanya manis.)
129. "Atiku saiki mung arep mangan ndelikake nasi gorengmu."
(Artinya: Hatiku sekarang hanya ingin menyantap nasi gorengmu.)
130. "Aku ra bakal lunga nang pasar, yen nggak sing arep dijual cintamu."
(Artinya: Aku tidak akan pergi ke pasar, jika tidak ada yang mau menjual cintamu.)
131. "Saben dino mikirake kowe, rasane koyo mangan mie ayam."
(Artinya: Setiap hari memikirkanmu, rasanya seperti makan mie ayam.)
132. "Rasane tresnaku koyo bakso urat, ora ono putih telor sing tansah ngiringi."
(Artinya: Rasanya cintaku seperti bakso urat, tak ada telur putih yang selalu menemani.)
133. "Cintaku padamu bakal saiki lhoq ngapusi, mergo saiki ati iki mergo kepenuhi tresna."
(Artinya: Cintaku padamu sekarang terasa ngapusi (ngerawat), karena sekarang hati ini penuh dengan cinta.)
134. "Aku ra kangen nangmu, tapi nggak biso berhenti mikirake kowe."
(Artinya: Aku tidak merindukanmu, tapi tidak bisa berhenti memikirkanmu.)
135. "Mulo aku seng paling sregep, tresnaku mung pengin tresnane kowe."
(Artinya: Sebenarnya aku yang paling sregep (sangar), cintaku hanya ingin mencintaimu.)
136. "Senajan ujan tibak rampung, tresnaku mung pengin nyangkruk nang awakmu."
(Artinya: Meskipun hujan tak kunjung berhenti, cintaku hanya ingin bersembunyi di dalam pelukanmu.)
137. Dadi aku bocah cilik, kowe karo aku ngendi-endi." (Artinya: Jadilah aku anak kecil, kamu dengan aku kemana-mana.)
138. "Aku kayak moloku, awakmu koyo dodol." (Artinya: Aku seperti moloku (es krim), dirimu seperti dodol.)
139. "Cintaku padamu nang endi-endi, di dalem ati sing sopo kabeh." (Artinya: Cintaku padamu entah di mana, dalam hati yang siapa saja.)
140. "Awakmu koyo nangis, aku koyo pacaranku." (Artinya: Kamu seperti menangis, aku seperti pacaranku.)
141. "Tresna iki koyok makanan enak, mung tuku-tuku, duwe ati iki." (Artinya: Cinta ini seperti makanan enak, hanya ditawar-tawar, hati ini sudah punya.)
142. "Aku tresna awakmu, ketimbang dadi penguasa alam semesta." (Artinya: Aku mencintai dirimu, daripada menjadi penguasa alam semesta.)
143. "Cintamu mung selametan, ati iki kudu ora disepeleke." (Artinya: Cintamu hanya seperti selametan, hati ini jangan dianggap remeh.)
144. "Senajan tak liku-liku, atiku wis ngadeg nang jenengmu." (Artinya: Meskipun berliku-liku, hatiku sudah berdiri atas namamu.)
145. "Tresna iki koyok nasi goreng, ngga enak tanpa sambelmu." (Artinya: Cinta ini seperti nasi goreng, tidak enak tanpa sambelmu.)
146. "Aku bakal ngelakoni sandiworo sing ra sudi karo tresnamu." (Artinya: Aku akan melakukan drama yang tidak cocok dengan cintamu.)
147. "Saben dino nanging kowe, rasane koyo disandingke karo manuk." (Artinya: Setiap hari tapi kamu, rasanya seperti disandingkan dengan burung.)
148. "Koyo pecel ora enak tanpa kacang, aku bakal urip tanpo sliramu." (Artinya: Seperti pecel tanpa kacang, aku akan hidup tanpa dirimu.)
149. "Aku koyo tahu, nyatane ketoprak sing di gudegake." (Artinya: Aku seperti tahu, sebenarnya ketoprak yang digudegkan.)
150. "Sampeyan wingi mung arep bubar, sakjane ati iki ra bisa bubar." (Artinya: Kamu kemarin hanya ingin berpisah, sebenarnya hati ini tak bisa berpisah.)