Brilio.net - Ayah merupakan sosok pria yang kuat. Ayah adalah kepala keluarga yang punya tanggungjawab penuh pada istri dan anak-anaknya. Dia dianggap sebagai tulang punggung, pencari nafkah utama dalam keluarga. Pria yang rela berkorban dan berjuang keras demi bisa membuat orang yang disayanginya tersenyum. Tak mengenal waktu, meski panas terik atau diguyur hujan ia tetap penuh semangat.
Maka tak jarang sosoknya jadi cinta pertama bagi anak perempuannya. Pahlawan atau superhero bagi putranya. Akan tetapi realita tidak selamanya seperti itu. Sosok ayah yang selalu dikagumi, bisa berubah menjadi orang yang menyeramkan. Ada banyak kasus ayah yang tega menelantarkan keluarganya sendiri. Ada juga yang tega menyakiti istrinya, ibu dari anak-anaknya.
BACA JUGA :
40 Kata-kata patah hati sedih usai putus dari pacar
Demi nafsu dan egonya, ia tega berselingkuh dengan wanita lain. Melukai hati wanita yang telah menemaninya selama ini. Membuat kecewa anak-anaknya. Seolah ia lupa akan perjuangan dan rasa bahagia di awal-awal membina biduk rumah tangga. Pernahkah kamu kecewa kepada ayahmu?
Rasanya sangat lancang jika kamu mengungkapkan kekecewaan itu langsung kepadanya. Namun sakit hati yang kamu rasakan seolah tidak bisa terbendung lagi. Ada satu cara sederhana untuk bisa mengutarakan perasaan kecewamu itu. Melalui kata-kata kecewa untuk ayah, bisa mewakili luka hatimu. Berikut kumpulan kata-kata kecewa untuk ayah, brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (8/11).
Kata-kata kecewa untuk ayah yang selingkuh.
BACA JUGA :
40 Kata-kata indah tentang kehidupan, penuh makna
foto: pixabay.com
Melihat ibumu setiap hari menangis karena ulah ayahmu, tentu membuatmu merasa sedih. Ayah yang selama ini kamu anggap yang terbaik, tega menduakan hati ibumu.
1. "Kekecewaan memberikan pelajaran kepada kita untuk bisa melihat sisi lain yang lebih baik sehingga tidak perlu terlarut dalam kekecewaan yang semakin mendalam.
2. "Tidak perlu berpura-pura menjadi suami yang selalu setia kepada istri, jika diluar rumah saja kau masih sering menatap lembut kepada wanita lain.
3. "Ayah, ke mana pelukan hangat yang dahulu aku dapatkan sewaktu aku kecil, kini hilang entah ke mana."
4. "Yah, di sini aku juga mendapat pelukan. Tapi tak ada yang sehangat pelukan darimu."
5. "Sesekali ketkika aku bangun tidur aku menemukan diriku sendiri sedang menangis."
6. "Saat teringat tentang ayah, aku coba untuk tetap bersabar dan menerima kenyataan. Aku harus kuat menghadapi semuanya."
7. "Omong kosong dan kepalsuan orang-orang di sekitarku adalah alasan utama mengapa aku suka sendirian."
8. "Ini bukan kedurhakaan. Taat dan berbakti kepda orangtua terdapat batasannya."
9. "Apapun yang sedang kamu cari tidak akan datang dalam bentuk yang kamu harapkan."
10. "Kadang yang jauh terasa dekat, begitu pula sebaliknya. Kusimpulkan yang berjarak ialah rasa. Bukan satuan ukur yang dapat dihitung."
11. "Tidak akan ada kekecewaan yang mendalam jika tidak ada cinta yang mendalam."
12. "Seorang ayah tidak akan memberikan kata-kata sedih kepada anaknya, melainkan kalimat motivasi untuk menyemangati perjuangan sang anak."
13. "Ibu ada di sisimu. Tapi kau tak pernah mengetahuinya, karena hatimu buta."
14. "Sekali berbohong akan terus berbohong. Karena untuk menutupi kebohonganmu yang sebalumnya."
15. "Ada rindu yang tak pernah ada habisnya, yaitu rindu seorang istri untuk suaminya."
Kata-kata kecewa untuk ayah yang tak bertanggungjawab.
foto: pixabay.com
Buat kamu yang hingga saat ini tidak mengetahui siapa dan di mana ayahmu berada. Kenapa ia tega meninggalkanmu dan ibumu. Pastinya rasa penasaran dan kecewa bercampur aduk di benakmu.
16. "Ketika aku masih membutuhkan pelukan seorang ayah."
17. "Engkau kan selalu ada di hatiku sebab di sana kau tetap hidup."
18. "Silakan pergi jika kau sudah tidak sanggup bersama, namun lihatlah mata anak yang selalu menantimu di rumah untuk bisa bersama."
19. "Ayah, aku tak tahu mengapa aku bisa menjadi mengecewakan seperti ini ketika dewasa, yang aku tahu, itu adalah bentuk kekecewaanku di masa dewasaku saat ini.
20. "Ayah, di banyak cerita yang kudengar, di banyak film yang kutonton, anak perempuan akan menyandarkan kepalanya pada bahu tegas milik ayahnya, membiarkan air matanya membasahi bahu milik ayahnya. Tapi ayah, kenapa bahumu itu terlalu jauh untukku bersandar?
21. "Jika peran suami atau ayah tidak ada. Maka sangat sulit disebut keluarga."
22. "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali Bin Abi Thalib)
23. "Dear ayah, hatiku memang kecewa. Tapi bukankah saling memaafkan itu lebih indah? Bukankah hidup ini akan lebih indah jika dijalani dengan kedamaian."
24. "Cintamu bagaikan bayangan air. Di tengah padang pasir. Itu bukan sebuah oasis, tapi fatamorgana berlapis."
25. "Orangtua tidak pernah menafkai. Wajibkah anak tetap berbakti?"
26. "Aku menahan kecewa. Pertemuan yang harusnya penuh tawa rupanya hanya tersimpan dalam angan-angan."
27. "Ayah, kapan kau pulang? Aku sudah merindukan ayah. Aku ingin bermain dan berbagi banyak hal dengan ayah."
28. "Ketika orangtua lebih mencintai salah seorang anak."
29. "Rindu itu satu kata. Tapi di dalamnya tersimpan seribu harapan untuk bisa bertemu orang yang kita rindukan, yaitu ayah."
30."Daun yang jatuh tak pernah membenci anging. Begitu juga perasaan anak pada ayahnya."
Kata-kata kecewa sekaligus sindiran halus untuk ayah.
foto: pixabay.com
Saat ayah sibuk bekerja, seolah ia tak ada waktu untuk keluarga. Tak ayal membuatmu merasa kecewa. Walau bagaimanapun juga dia adalah ayahmu. Sebagai anak yang baik kamu tak ingin kan dianggap durhaka pada ayahmu.
31. "Jika anda terlalu sibuk untuk bekerja, maka ketahuilah anak-anak hanya memiliki masa kecil sekali dalam seumur hidu."
32. "Ayah.. aku sangat membutuhkanmu sebagai pedoman dalam menjalani hidup."
33. "Suatu hari aku akan membuktikan pada semuanya, membuktikan bahwa aku juga bisa jadi yang terbaik seperti yang ayah mau."
34. "Anak-anak lebih membutuhkan contoh dibandingkan kritik."
35. "Mereka bilang waktu akan mengobati segalanya. Tapi kehilangan orang yang menyayangiku seperti dirimu, lukanya tak terobati."
36. "Terkadang aku menangis ketika ada teman yang menceritakan kebahagiaan suasana keluarganya. Mungkin aku iri."
37. "Ayah, bisakah kau luangkan sedikit saja waktumu untuk diriku yang saat ini ingin bertemu denganmu walau sebentar. Mengapa kau terus membuatku berangan dan bermimpi untuk bisa menemuimu walau kenyataannya kau tidak bisa menemuiku."
38. "Aku selalu berusaha untuk menjadi apa yang kamu mau, menjadi seorang anak yang selalu patuh dengan perintahmu. Selalu berusaha untuk membanggakanmu dengan seluruh perjuanganku dalam hal apapun. Tidakkah kau merasa bangga padaku? Jangan katakan bahwa kau tidak bangga karena itu dapat mengecewakan hatiku."
39. "Ayah, aku kadang tersenyum memperhatikan wajah sempurnamu. Kadang aku tertawa bangga karena aku mirip denganmu. Tapi ayah, kenapa bibir yang mirip dengan bibirku itu jarang sekali tersenyum kepadaku."
40. "Bukan hal yang egois jika kamu mencintai diri sendiri, perhatian pada diri sendiri dan membuat kebahagiaanmu menjadi prioritas. Itu adalah kebutuhan."