Brilio.net - Kemunculan pandemi Covid-19 pada awal 2020 kemarin berpengaruh terhadap banyak sektor, termasuk di bidang ekonomi. Banyak perusahaan yang terpaksa memutus kontrak kerja pegawainya karena kurangnya pemasukan akibat pandemi.
Bagi mereka yang terkena dampak pandemi tentunya tak bisa diam begitu saja. Mereka harus tetap mendapatkan penghasilan untuk menjalani kehidupan ke depannya.
BACA JUGA :
Mau punya rumah idaman? KPR syariah bisa jadi solusi di masa pandemi
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berbisnis. Selama pandemi, beberapa anak muda mencari penghasilan dengan membuka bisnis onlinedan menjadi tren. Tetapi, tentu kita harus menentukan terlebih dahulu produk ataupun layanan apa yang memiliki peluang tinggi untuk kita tawarkan.
Dilansir brilio.net dari siaran pers Tugu Insurance, berikut bisnis yang tren di tengah pandemi, Senin (8/2).
1. Produk kesehatan
BACA JUGA :
4 Hal ini bisa bantu pemulihan ekonomi saat pandemi, cetak SDM unggul
foto: pixabay
Selama pandemi, masyarakat sangat memperhatikan kesehatan dengan mengonsumsi berbagai vitamin untuk meningkatkan sistem imun. Masker maupun hand gel & spray antiseptik menjadi benda wajib yang harus kita bawa ke mana pun guna mencegah penyebaran virus corona.
2. Reseller atau dropshipper
foto: pixabay
Mulai dari produk kecantikan hingga makanan, bisnis sebagai reseller & dropshipper digandrungi di masa pandemi, mengingat bisnis ini tidak membutuhkan modal besar namun tetap berpotensi meraup keuntungan besar.
3. Jasa pembuatan konten
foto: pixabay
Banyaknya UMKM yang dibuka di tengah pandemi meningkatkan kebutuhan jasa pembuatan konten kreatif. Jasa ini ditujukan untuk membantu para pemilik bisnis untuk mempromosikan produk mereka secara gencar di berbagai platfom komunikasi terutamanya media sosial, namun dengan budget promosi iklan yang tetap terjangkau.
4. Jasa titip
foto: pixabay
Selama pandemi juga kita dibatasi untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Biasanya salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan jasa titip untuk mendapatkan produk yang diinginkan tanpa datang langsung ke lokasi.
5. Creative trainer
foto: pixabay
Banyak dari masyarakat yang tertarik untuk mempelajari keterampilan baru agar memiliki keahlian menjadi seorang trainer. Saat ini, sesi sharing knowledge umumnya digelar secara daring, menggunakan aplikasi video konferensi seperti Zoom, Mteams dsb.