Brilio.net - Kamu pasti sudah nggak asing dengan TOEFL. Ya, tes bahasa Inggris ini kerap kali dijadikan acuan seseorang untuk mengetahui seberapa ia menguasai bahasa Inggris dengan benar. TOEFL adalah kepanjangan dari Test of English as a Foreign Language. Umumnya tes TOEFL adalah digunakan untuk syarat melanjutkan studi.
Pertama kali, tes TOEFL adalah diadakan pada tahun 1963 yang diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service), suatu organisasi nonprofit edukasi dan assessment di USA. Ada empat rangkaian tes TOEFL, yaitu berupa tes listening comprehension, grammar structure and written expression, reading comprehension, dan writing.
BACA JUGA :
Gratis, 7 situs ini sediakan latihan soal TOEFL dan IELTS
Biasanya hasil tes TOEFL dipakai sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan berbahasa Inggris dari calon mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi atau untuk mendapatkan beasiswa. Jika nilai TOEFL-mu tidak sesuai dengan target maka kamu mungkin saja kamu tidak bisa masuk ke perguruan tinggi tersebut. Pada beberapa perusahaan, TOEFL juga dijadikan syarat untuk proses perekrutan karyawan.
Hasil tes TOEFL biasanya berupa sertifikat. Nah untuk mendapatkan sertifikat ini kamu harus ikut dan lulus tesnya. Sehingga sertifikat tersebut dapat kamu gunakan untuk melamar kerja atau masuk kuliah ke universitas di dalam dan di luar negeri. Lalu, bagaimana cara detail untuk mendapatkan sertifikat tersebut? Yuk simak 5 cara mendapatkan sertifikat TOEFL, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (24/12).
1. Mempelajari materi dasar TOEFL.
BACA JUGA :
9 Meme ini membuat kamu semangat untuk belajar TOEFL, yay!
foto: freepik.com
Mempelajari materi-materi dasar adalah langkah awal untuk memahami materi general pada tes TOEFL. Untuk itu, siapkan waktu berbulan-bulan untuk belajar TOEFL dengan belajar dari alphabet, vocabulary, basic grammar, clause, dan sebagainya. Kamu bisa membeli buku TOEFL sebagai bukumu untuk belajar dalam rangka persiapan tes. Membeli buku TOEFL, kamu akan paham dan mengerti tentang tes TOEFL secara menyeluruh.
2. Metode belajar.
foto: freepik.com
Perhatikan bagaimana metode belajar selama mempersiapkan diri adalah kunci utama keberhasilan kamu. Jika ingin memperoleh sertifikat TOEFL, maka siapkan waktu beberapa bulan untuk belajar. Misalnya, dengan membuat program belajar selama tiga atau empat bulan, baik secara otodidak atau ikut kursus.
Selama belajar, kamu dapat belajar membaca dan menulis menggunakan bahasa Inggris untuk mengasah kemampuan berbahasa, termasuk vocabulary, grammar, atau lainnya. Cara belajar lainnya yaitu menggunakan lagu Bahasa Inggris untuk latihan speaking dan listening.
3. Atur waktu.
foto: freepik.com
Waktu juga hal penting lain saat mengikuti tes TOEFL. Maka, sebaiknya buat waktumu seefektif mungkin. Saat tes mendengarkan (listening test), maka sebaiknya fokus pada hal-hal penting yang disampaikan. Saat tes membaca, maka langsung lihat daftar pertanyaan yang tertera, sehingga dapat mempersingkat waktu. Contoh strategi ini bisa membantumu menghemat waktu mengerjakan soal TOEFL.
4. Paham tujuan tes.
foto: freepik.com
Jika ingin ikut tes TOEFL dan mendapatkan sertifikatnya, maka kamu harus tahu tujuanmu mengikuti tes tersebut. Dengan tujuan jelas mengikuti tes, maka kamu punya motivasi juga komitmen tinggi.
Sebaliknya, ada banyak orang yang justru ikut tes TOEFL hanya untuk iseng. Sehingga, tidak ada persiapan matang untuk memperoleh skor tinggi. Sertifikat TOEFL pun tidak menjadi masalah jika tidak diperoleh.
5. Pahami jenis TOEFL.
foto: freepik.com
Sebelum mengeluarkan biaya untuk mengikuti tes TOEFL, maka pelajari dahulu apa saja jenis-jenis tes TOEFL. Kemudian, pelajari apa saja soal-soal yang sering diujikan, bagaimana mekanisme penilaian, berapa jumlah soal, berapa skor dan semuanya.
Semakin banyak hal yang kamu pahami dari tes TOEFL, maka akan semakin baik pula persiapanmu dalam menghadapi tes resminya. Itulah mengapa harus meluangkan waktu untuk mempelajari semua informasi dasar tes TOEFL.
Jenis-jenis TOEFL.
foto: freepik.com
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sebelum mengikuti tes TOEFL, kamu haru mengetahui jenis-jenis TOEFL. Berikut jenis-jenis TOEFL yang bisa kamu ikuti.
1. PBT.
PBT TOEFL adalah jenis TOEFL yang sering ditemukan dalam beberapa lembaga les ataupun perusahaan. Tes ini merupakan sistem tes pertama yang dikeluarkan oleh ETS. Educational Testing Service yang menyelenggarakan ujian TOEFL tersebut, kantornya bertempat di Amerika Serikat.
Dalam tes ini menggunakan lembar jawaban berupa kertas. Mengikuti tes ini, kamu seperti mengikuti tes biasa, yakni hadir di tempat dan mengerjakan soal yang dicetak. Bentuk soalnya sendiri berupa pilihan ganda. Durasi pengerjaan PBT ini kurang lebih 3 jam. Rentang skor tes TOEFL jenis ini antara 310-667. Nah, jika kamu akan mengikuti tes ini, jangan lupa untuk membawa alat tulis.
2. CBT.
Computer Based Testing TOEFL adalah tes yang menggunakan media komputer. Skor penilaian model ini berada pada kisaran 0-300. Tes ini sudah diadakan sejak tahun 1998. Kemampuan yang diujikan meliputi listening, structure, reading dan writing, dengan waktu pengerjaan antara 2-2,5 jam. Namun, sayangnya tes CBT saat ini sudah tidak terlalu digemari karena mulai digantikan dengan tes IBT.
3. IBT.
Internet Based Testing TOEFL adalah dilakukan melalui koneksi internet. Tes ini mulai menggeser CBT, skor penilaian model ini berada pada kisaran 0 -120 dengan durasi pengerjaan tes adalah 4 jam.
Di Indonesia, IBT TOEFL adalah baru mulai diberlakukan sejak tahun 2006. IBT mengukur keempat keterampilan berbahasa (Listening, Reading, Speaking dan Writing) bagi mereka yang mengikuti tes TOEFL ini.