Brilio.net - Virus Corona atau COVID-19 mulai terdeteksi sejak Desember 2019 di Wuhan, China. Dalam waktu singkat virus ini bisa menyebar ke negara lain. Terhitung lebih dari 50 negara di luar China terkena imbasnya. Indonesia menjadi salah satu negara yang mulai terkena sejak awal Maret lalu.
Tak perlu waktu lama, dalam hitungan minggu, hingga Senin (16/3), sudah ada 172 WNI (Warga Negara Indonesia) terinfeksi Corona. Adapun di antaranya, 9 orang dinyatakan sembuh sedangkan 5 orang meninggal dunia.
Menyikapi merebaknya virus Corona yang kian merajalela, pemerintah pusat khususnya presiden Joko Widodo pun tak tinggal diam. Salah satunya Jokowi menghimbau bagi masyakarat untuk sekolah, beribadah, dan bekerja di rumah.
"Untuk mengatasi penyebaran COVID-19 membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," kata Jokowi, dilansir brilio.net dari liputan6.com, Selasa (17/3).
View this post on InstagramA post shared by Joko Widodo (@jokowi) on
BACA JUGA :
Pahami bagaimana cara penyebaran virus Corona agar tidak tertular
Beberapa sekolah di Tanah Air sudah menerapkan imbauan dari Jokowi tersebut. Bukan berarti libur, melainkan belajar di rumah. Dilansir dari Liputan6.com, beberapa Pemerintah Daerah yang meliburkan sekolah antara lain, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan beberapa wilayah di Jawa Barat. Deretan sekolah tersebut diliburkan selama 14 hari.
Nah, berbicara tentang kegiatan belajar di rumah selama proses libur virus Corona. Kondisi ini pun harus didukung penuh oleh kedua orangtua. Karena peran orangtua penting untuk mengawasi proses belajar dan kegiatan anak saat di rumah.
Terkait hal itu, berikut brilio.net rangkumkan dari laman rte.ie, beberapa cara dan tips tentang cara menjaga diri sendiri dan anak agar bisa tetap bergerak sembari waspada virus Corona.
Berikut brilio.net lansir dari rte.ie pada Selasa (17/3), cara-cara menjaga anak agar tetap efektif selama libur Corona.
1. Meminimalkan interaksi sosial adalah prioritas utama.
BACA JUGA :
Update Corona di Indonesia: 172 positif, 9 sembuh, 5 meninggal
foto: Twitter/@jessicatedja
Berkurangnya interaksi sosial dengan teman-teman adalah hal yang sulit, terutama jika kamu memiliki anak tunggal. Jika saja kamu punya anak lebih dari satu, maka sesama mereka akan saling interaksi. Pada akhirnya orangtua memiliki tanggung jawab sosial untuk tidak membiarkan anak-anak selama beberapa hari bahkan hingga beberapa minggu keluar rumah.
Namun sejatinya mereka tetaplah anak-anak yang harus terus aktif. Tapi karena takut Corona, sederhananya, orangtua perlu memastikan bahwa keluarga dekat mereka adalah satu-satunya kontak sosial fisik yang mereka miliki selama beberapa minggu mendatang. Ini memang sulit, dan harus punya tekad serius dari semua orang tua. Tapi pada akhirnya itulah yang perlu dilakukan untuk kebaikan sosial yang lebih besar.
2. Tetap aktif meski sedang libur.
foto: pixabay.com
Satu hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya aktivitas fisik. Menjadi aktif secara fisik adalah unsur penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hal ini akan memberi manfaat positif bagi tubuh tak terhitung jumlahnya, secara fisik maupun psikologis.
Ketika manusia tidak mendapatkan aktivitas fisik yang biasa dilakukan, itu dapat mempengaruhi tubuh secara negatif. Mungkin kamu akan merasakan hal itu, tapi tidak pada diri anak sendiri.
Demi kesehatan fisik dan mental selama beberapa minggu mendatang, kamu perlu menemukan cara untuk memutuskan aktivitas fisik apa yang relevan. Salah satu cara sederhana yang bisa ditempuh, kamu bisa keluar sebentar dan bergerak. Ketika melakukannya di luar itu, kamu tetap perlu memastikan untuk menjaga jarak sosial minimum dari orang lain.