Brilio.net - Tanaman hias merambat menjadi salah satu tanaman yang banyak digemari orang belakangan ini. Bahkan salah satu jenis tanaman hias merambat yang juga diburu pecinta tanaman yakni hoya.
Tanaman yang juga memiliki nama lain tanaman lilin tersebut, tumbuh merambat dan membelit, tingginya bisa mencapai tiga meter. Penampilannya yang menarik membuat tanaman hias yang satu ini menjadi sangat populer.
BACA JUGA :
10 Jenis tanaman hias philodendron, memiliki bentuk daun yang cantik
Bunganya pun berbentuk pola bintang, semi glossy, kemilaunya agak kabur karena tertutupi oleh bulu-bulu yang halus. Hal ini yang terkadang membuat hoya kerap dikira sebagai bunga replika jika dilihat sepintas. Hoya sendiri termasuk dalam tanaman tropis, sehingga tak heran jika tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia.
Jenis tanaman ini juga sangat banyak. Ada hoya cinnamomifolia purple, seluruh permukaan bunga memiliki warna ungu yang indah. Hoya verticillata dengan bagian tengah bunga berwarna putih pucat dengan kelopak tipis yang melengkung ke atas. Hoya parasitica pink, hoya cumingiana, dan banyak lainnya.
Meski membutuhkan sejumlah perawatan, secara umum hoya sangat mudah dipelihara dan ini menjadikannya pilihan yang bagus. Nah, untuk tambahan referensi cara merawat tanaman hias hoya, berikut ulasannya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, cara merawat tanaman hias hoya agar cantik dan rimbun Rabu (16/12).
BACA JUGA :
10 Jenis tanaman hias calathea, cocok untuk hiasan indoor
1. Media tanam.
foto: Instagram/@potlevina
Hoya sangat sensitif terhadap kelebihan air. Jadi, hoya harus ditanam di dalam pot yang memiliki lubang drainase di dasarnya. Sebab jika didiamkan terlalu lama dalam genangan air bisa membuat akar hoya membusuk dan membuat tanaman mati dengan cepat.
Jika pot yang dipakai saat ini tidak memiliki lubang drainase, kamu bisa menghindari pembusukan akar dengan melubanginya atau memindahkan hoya ke dalam pot baru yang dasarnya berlubang. Nah, biasanya, media tanaman untuk hoya yakni media yang porous dengan aerasi yang baik dan tidak mengikat air.
Campuran tanah untuk anggrek, lumut gambut, dan tanah untuk sukulen serta kaktus adalah pilihan yang bagus untuk menanam hoya karena air bisa mengalir dengan cepat pada media tanam tersebut.
2. Pencahayaan.
foto: Instagram/@ophyusgarden_
Pencahayaan menjadi penting bagi pertumbuhan tanaman, termasuk hoya. Namun hoya sendiri adalah salah satu tanaman yang banyak hidup di hutan, sehingga lebih baik mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang tak langsung. Sebab jika langsung terpapar sinar matahari, hoya dapat memutih dan mengering. Tanaman ini cocok dijadikan tanaman indoor atau diletakkan di dekat jendela.
3. Pemupukan.
foto: freepik.com
Pemupukan dapat dilakukan dua kali sebulan dengan pemupukan daun yang disemprotkan ke seluruh daun dan batang-batang tanaman. Tak perlu terlalu sering, karena hoya cenderung cepat tumbuh, bahkan bisa menjalar hingga ketinggian 3 meter. Menjelang tumbuh dewasa, kamu bisa membantu pertumbuhannya dengan memberikan pupuk bernitrogen tinggi sebanyak 1-2 kali sebulan selama kemarau.
4. Penyiraman.
foto: freepik.com
Tanaman hoya juga perlu penyiraman yang cukup. Namun, ketika kamu ingin menyiraminya, sebaiknya sentuhlah permukaan tanah. Jika dirasa tanah masih lembab, tunggu beberapa hari lagi.
Jika sudah kering, baru siram dengan sedikit air hingga tanah terlihat lembab. Sebab hoya sensitif terhadap air. Nah pada musim kemarau, siramlah tanaman ini seminggu sekali. Sedangkan pada musim hujan, penyiraman dapat diperpanjang 2 minggu sekali.
5. Pemangkasan dan perbanyakan.
foto: Instagram/@floralevina
Pemangkasan dapat dilakukan setiap kali ada daun yang mati, kekuningan atau kecokelatan. Pangkas daun yang mati untuk mempercantik tanaman.
Selain pemangkasan kamu juga bisa melakukan perbanyakan lewat stek batang. Sebab, di area batang akan muncul akar kecil-kecil yang bisa dijadikan akar aktif saat ditanam di media tanam.
Saat akan memperbanyaknya, pangkas di batang yang mulai keluar akar anginnya. Kamu juga bisa menggunakan media seperti air bersih atau pun media tanam yang porous.