Pengertian conditional sentence
foto: pexels.com
Conditional sentence atau kalimat pengandaian merupakan kalimat yang biasa digunakan untuk mengungkapkan sebab akibat, kemungkinan terjadinya suatu hal, maupun menyatakan pengandaian atas hal yang sebetulnya tidak mungkin terjadi.
BACA JUGA :
30 Contoh kalimat transitif dan intransitif beserta pengertiannya
Ciri-ciri conditional sentence
Secara umum conditional sentences memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka disebut if clause.
BACA JUGA :
25 Contoh kalimat petunjuk, lengkap dengan pengertian dan ciri-cirinya
b. digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc. pada pokok kalimat (main clause).
Conditional sentence type zero
Conditional sentence tipe 0 meruoakan kalimat conditional yang berguna untuk mengungkapkan implikasi faktual daripada menggambarkan situasi hipotesis atau keadaan potensial di masa depan. Istilah dalam tata bahasa ini sering digunakan saat kedua klausa berada dalam present tense, namun kalimat tersebut dapat dirumuskan dengan berbagai tenses, suasana hati, atau sesuai dengan situasinya. Rumus conditional sentence type 0 adalah (if + present simple)
Conditional sentence type one
Conditional sentence tipe 1 merupakan bentuk kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengungkapkan konsekuensi dari kemungkinan yang terjadi pada peristiwa di masa depan. Hal ini bisa terjadi karena masih realistis atau masuk akal untuk kemungkinan pengandaian itu terjadi.
Maka dari itu, first conditional sentence menggunakan kalimat dengan simple future. Konsekuensi dalam conditional sentence ini adalah dengan menggunakan konstruksi masa depan dengan kata "will" atau "shall". Rumus conditional sentence type 1 adalah (if + simple present, subject + will/wont +verb)
Conditional sentence type two
Conditional sentence tipe 2 merupakan kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengungkapkan ketika konsekuensi atau hasilnya bisa terwujud walaupun kemungkinannya sangat kecil untuk hal itu terwujud. Conditional sentence tipe 2 lebih mengacu pada pola yang digunakan untuk menggambarkan situasi hipotesis, biasanya kontrafaktual dengan kerangka waktu sekarang atau masa depan.
Dalam bentuk normal dari second conditional, klausa kondisi berada dalam bentuk lampau walaupun tidak memiliki makna lampau. Rumus conditional sentence type 2 ada dua yaitu (if + past tense, past future) dan (past future + if + past tense)
Conditional sentence type three
Conditional sentence tipe 3 merupaka kalimat pengandaian yang digunakan saat ingin mengungkapkan sebuah kondisi yang tidak mungkin bisa terwujud sama sekali. Hal ini karena kondisi yang diungkapkan sangat mustahil, atau hanya sebuah imajinasi.
Conditional sentence tipe 3 ini juga mengungkapkan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang sudah terjadi di masa lampau. Pada conditional sentence tipe tiga digunakan past perfect tense dan juga ditambahkan modal auxiliary (would, should, could). Rumus conditional sentence type 3 adalah (if + past perfect, subject + would/could/might + have + past participle).