Brilio.net - Pariwisata Banyuwangi tidak hanya pesona alam yang memukau. Atraksi seni budaya Banyuwangi pun kini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Salah satunya adalah Festival Lembah Ijen. Pergelaran sebuah sendratari Meras Gandrung yang bertempat di Taman Gandrung Terakota (TGT), Banyuwangi.
BACA JUGA :
Plane spotting, hobi unik turis asing saat liburan ke Indonesia
Festival ini juga merupakan upaya masyarakat di kawasan Lembah Ijen untuk melestarikan seni budaya tradisional Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, pertunjukan sendratari ini akan menjadi penampilan tetap yang digelar setiap bulan sepanjang tahun.
Selain untuk melestarikan seni budaya tradisional Banyuwangi, berikut ini lima fakta Festival Lembah Ijen yang wajib kamu tahu, Jumat (26/7).
1. Bentuk inisiatif masyarakat Lembah Ijen.
BACA JUGA :
Sensasi tinggal di atas kapal jelajahi 6 spot eksotis Labuan Bajo
Festival Lembah Ijen adalah sebuah prakarsa kebudayaan yang dipersembahkan oleh masyarakat di kawasan Lembah Ijen. Selain menampilkan sendratari Meras Gandrung, festival yang merupakan bentuk pelestarian seni budaya Banyuwangi ini juga akan menampilkan sendratari lainnya di TGT secara rutin tiap bulan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini juga dimeriahkan dengan pasar kuliner makanan tradisional dan kesenian rakyat di Rest Area Jambu, Kecamatan Licin.
"Festival Lembah Ijen ini murni prakarsa kebudayaan yang dipersembahkan oleh masyarakat setempat. Selain untuk promosi kearifan lokal warga setempat, festival ini juga untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi, terutama gandrung yang kini telah digandrungi masyarakat," kata Anas saat menghadiri Festival Lembah Ijen pada 19 Januari 2019 lalu.
Anas juga menambahkan festival ini akan meningkatkan selling point Banyuwangi sebagai tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun internasional.
"Saat ini telah ada penerbangan internasional, Banyuwangi-Kuala Lumpur Malaysia. Festival Lembah ijen ini pastinya akan menjadi salah daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama mancanegara," imbuh Anas.
2. Digelar di lereng Gunung Ijen dan diikuti seniman Banyuwangi.
foto: merdeka.com
Bertempat di Taman Gandrung Terakota, kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi, taman ini berdiri di atas hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen. Terdapat ratusan patung gandrung dari gerabah (terakota) yang diletakkan di sawah tanpa mengubah fungsi sawah. Di kawasan tersebut terdapat amphiteater dan sebuah panggung dari bambu yang menjadi pentas bagi penari.
Festival Lembah Ijen juga melibatkan seniman Banyuwangi dari berbagai usia, mulai 7 hingga 60 tahun lebih dalam setiap pertunjukan sendratari. Sendratari Meras Gandrung sendiri menceritakan prosesi penari untuk menjadi seorang Gandrung profesional, yang tidak hanya menari namun juga piawai menjadi sinden. Mengambil latar belakang zaman kolonial Belanda, atraksi ini berhasil memikat penonton yang hadir.
3. Menarik perhatian Amich Alhumami.
Pertunjukan seni yang terjadwal ini rupanya menarik perhatian Direktur Pendidikan Tinggi lptek dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Amich Alhumami. Menurutnya, Festival Lembah Ijen merupakan perpaduan seni dan alam yang sangat menarik.
"Ini perpaduan yang sangat menarik, kesenian yang dikemas apik dan dipentaskan di sebuah kawasan yang alami. Ini sangat luar biasa untuk modal pengembangan daerah," kata Amich.
4. Menjadi daya tarik baru wisata Banyuwangi.
Penggagas festival dan pemilik Jiwa Jawa Resort Sigit Pramono menjelaskan jika festival ini akan menjadi sebuah daya tarik baru. Ia juga mencanangkan kawasan Lembah Ijen sebagai kawasan pelestarian seni budaya Banyuwangi.
"Sekaligus mendukung kawasan ini menjadi sebuah situs geopark yang serasi antara alam dan manusia yang tinggal dan hidup di dalamnya," ujar Sigit.
Hal ini terbukti dari antusias masyarakat yang datang menyaksikan ke lokasi pertunjukan. Bahkan Sigit menuturkan nantinya pementasan sendratari ini diagendakan lebih sering mulai dari sebulan sekali bisa menjadi seminggu sekali.
"Animo masyarakat yang datang ke TGT dan menyaksikan sendratari mulai tumbuh, meski sendratari ini berbayar. Sejak Oktober 2018, sudah ada 10 ribu orang yang bertandang kemari," jelas Sigit.
5. Menghadirkan musisi jazz nasional.
Festival Lembah Ijen juga memboyong musisi jazz nasional Bintang Indrianto. Bintang terlibat dalam Klinik Jazz yang masih merupakan rangkaian acara festival. Bertajuk Road To Jazz Gunung Ijen, Klinik Jazz bersama Bintang setiap bulan akan melatih pelajar SMA sekaligus mencari musisi jazz muda berbakat dari Banyuwangi.