Brilio.net - Bollywood dikenal sebagai salah satu industri perfilman yang mampu mencuri perhatian penggemar film di seluruh dunia. Telah banyak judul film yang sukses dan masuk box office. Bisa dikatakan bahwa film India masuk dalam idustri film yang terdepan di antara negara-negara lainnya. Jika dibandingkan dengan film Hollywood, tiap tahunnya jumlah film yang diproduksi di India jauh lebih besar.
Film India sudah berkembang pesat dalam dua abad terakhir, hingga kini film India terus meraih kesuksesan. Namun di sisi lain, film Bollywood ini juga ada yang menuai pro dan kontra. Deretan film Bollywood ini menjadi perbincangan hangat karena isu yang diangkat. Perbincangan hangat tersebut menimbulkan pro dan kontra.
BACA JUGA :
7 Film India terbaik tentang perjodohan, bertabur bintang
Jika kamu masih ingat dengan salah satu film yang cukup ditentang masyarakat India, yakni film Padmavati Sejak pengumuman, dalam proses pembuatan film ini telah banyak mengalami berbagai permasalahan dari berbagai kelompok komunal. Hingga adanya ancaman pemenggalan kepala Deepika Padukone dan Sanjay Leela Bhansali. Akhirnya, pihak rumah produksi film ini pun harus terus menggeser jadwal tanggal perilisannya.
Nah kasus serupa tak hanya dialami film Padmavati, namun sederet film India lainnya juga turut mendapatkan protes dari masyarakat. Film apa saja? Berikut ulasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (4/2).
1. Ae Dil Hai Mushkil.
BACA JUGA :
7 Film India ini dibuat menjadi game, seru dan menantang
foto: imdb.com
Film Karan Johar yang dirilis tahun lalu ini juga ternyata tak luput dari masalah. Ae Dil Hai Mushkil menghadapi banyak tentangan dari partai politik pascaserangan Uri. Setelah serangan tersebut, IMPPA melarang para seniman Pakistan untuk bekerja di India. Film ini mendapat banyak kritik dan pertentangan karena aktor Pakistan Fawad Khan adalah bagian dari drama romantis ini.
Setelah mendapat banyak kritik, Karan Johar harus merilis video klarifikasi dengan mengatakan, "Dia tidak dikaitkan dengan seniman dari Pakistan."
2. Billu.
foto: imdb.com
Film ini juga tak lepas dari protes keras masyarakat India. Film Billu yang mengisahkan seorang yang berprofesi sebagai tukang cukur dianggap tidak layak tayang karena menggunkan profesi mereka yakni Billu sebagai judul. Akhirnya film tersebut diubah dengan judul 'Irrfan Khan'.
Film yang diproduksi Red Chillies Entertainment ini dibintangi Irrfan Khan dan Lara Dutta sebagai pemeran utama dan menampilkan pula Shah Rukh Khan, Om Puri, Rajpal Yadav dan Asrani sebagai pemeran pendukung.
3. Bajirao Mastani.
foto: empirecinemas.co.uk
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata kehidupan raja abad ke-18 Peshwa Baijrao. Dalam filmnya dikisahkan, di mana istri pertamanya dan kedua sang raja bertemu dan menari bersama. Seperti drama kolosal sejarah Padmavati, film karya Sanjay Leela Bhansali ini pun sama nasibnya. Film ini ditentang berbagai kelompok politik karena mengubah sejarah. Ada demonstrasi di Pune yang dilakukan oleh keturunan keluarga Peshwa dan Chhatrasal.
4. Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela.
foto: imdb.com
Film ini awalnya dinamai Ram-Leela, kemudian diganti karena ditentang sekelompok agama. Mereka mengeluh dengan judulnya yang dianggap menyakiti hati masyarakat Hindu yang ada di sana. Tak hanya itu saja, film ini mendapat kritik karena dianggap terlalu banyak menggunakan kalimat yang sangat vulgar. Para kritikus pun menyarankan film ini untuk diberi rate dewasa, bukan remaja.
Film ini dibintangi oleh Ranveer Singh dan Deepika Padukone. Sebagai pemain, Deepika juga tak lepas dari kritikan masyarakat India. Menurut mereka, akting Deepika di film itu terlalu berlebihan, sama sekali tidak natural.
5. Black Friday.
foto: imdb.com
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata, di mana pada 1993 terjadi pemboman Mumbai yang menyebabkan 257 kematian. Film yang rencana tayang 2004 ini tak bisa segera tayang karena ditunda oleh Dewan Sensor India. Film ini harus mendapatkan izin dan menjalankan sidang, karena di dalamnya mengandung sejarah penting. Akhirnya film ini tayang pada 2007. Selain itu, kisah yang diangkat sangat sensitif dan dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.