1. Home
  2. »
  3. Wow!
1 Oktober 2016 18:02

5 Kampung unik di Indonesia ini mendunia

Memiliki daya tarik untuk wisatawan.
+
Kampung Cyber di Jogja/foto: dsukmana.com

Brilio.net - Ketika kamu mendengar kata "Kampung" tentu saja yang ada di benakmu adalah sebuah desa dengan segala bangunan dan keadaannya yang jauh dari sentuhan teknologi. Semuanya seakan serba klasik dan kuno.

Namun kini tampaknya nama kampung sudah tak sesempit itu. Pasalnya, orang-orang Indonesia yang semakin kreatif telah menjadikan kata kampung menjadi destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan dalam dan luar negeri.

BACA JUGA :
4 Lagu daerah Indonesia ini sukses dikenal hingga mancanegara

Orang-orang kreatif ini telah mengagas ide unik dan menjadikan kampung halaman mereka, sehingga kampungnya memiliki daya tarik untuk wisatawan dengan keunikannya tersebut.

Nah berikut ini brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/10), lima kampung unik di Indonesia yang menjadi daya tarik banyak wisatawan dunia:

1. Kota 3 Dimensi Malang.

BACA JUGA :
Wayang Beber, kesenian Solo yang bikin penasaran peneliti asing

foto: instagram/@najwaf

Malang kini tidak hanya dikenal dengan kuliner apelnya yang beragam saja. Kini kota yang terletak di Jawa Timur tersebut memiliki destinasi wisata baru yang unik bernama Kampung 3D. Kampung 3D ini berada di pusat Kota Malang, tepatnya di jalan Temenggungan Ledok RW 12, Kelurahan Kesatrian, Kota Malang.

Kampung yang dulunya biasa ini dihias berbagai mural yang keren menggunakan cat berwarna-warni. Tidak hanya mural biasa, namun lukisan yang terletak di dinding rumah maupun jalan ini, terlihat sangat nyata saat difoto. Beragam mural terlukis di kampung ini sepanjang kurang lebih 1 kilometer.

Kampung 3 D ini berawal dari salah seorang warga yang juga seorang seniman jalanan bernama Eddi. Ia biasa membuat mural 3 dimensi bersama teman-temannya di jalan. Eddi kemudian menghias setiap tembok di kampungnya dengan mural 3 dimensi usai mendapat bantuan dari perusahaan sebuah cat tembok. Kini kampung tersebut menarik perhatian banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.

2. Kampung Cyber Taman Sari Yogyakarta.

foto: dsukmana.com

Kamu mungkin berfikir Kampung Cyber ini merupakan kampung dengan teknologi yang sangat canggih. Namun rupanya itu salah. Kampung Cyber sebenarnya sebuah kampung yang seluruh warganya melek teknologi dan memiliki akses untuk berselancar di dunia maya.

Kampung Cyber ini berawal dari keinginan membangun jaringan komunikasi antar warga di kampung Patehan, Kraton, Yogyakarta dengan memanfaatkan internet. Kampung Cyber ini digagas oleh Antonius Sasongko sejak tahun 2008 dan kini berhasil. Seluruh warga tersebut setiap rumahnya telah terhubung dengan koneksi internet menggunakan dana iuran bersama. Tanpa mengurangi interaksi sosial, Kampung Cyber ini akhirnya membuka mata warga akan dunia sehingga banyak dari mereka yang terinspirasi serta mulai menjalankan usahanya dengan memanfaatkan kecanggihan internet.

Di kampung ini bukan teknologinya yang canggih atau infrastruktur jaringan yang mewah, melainkan dampak sosial-ekonomi yang berhasil meningkat setelah warga kampung mengenal dunia maya. Kampung Cyber ini pun tidak hanya menarik rasa penasaran turis domestik, karena pendiri situs Facebook, Mark Zuckerberg pun sampai rela mengunjungi kampung yang juga dihias dengan berbagai mural tersebut.

3. Kampung Inggris Pare.

foto: adiwtalks.com

Kampung ini kamu pasti sudah tidak asing. Kampung di mana di situ terdapat banyak sekali lembaga kursus bahasa asing. Kampung Inggris Pare ini terdapat di desa Pelem dan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kampung yang kini dijadikan rujukan para pelajar di Indonesia untuk belajar bahasa Inggris ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan oleh satu orang bernama Kalend Osen.

Kalend merupakan salah seorang santri asal Kutai Kartanegara yang saat itu belajar dengan salah seorang pemuka agama yang menguasai banyak bahasa bernama KH Ahmad Yazid di Pare. Setelah beberapa waktu belajar, Kalend kedatangan dua mahasiswa yang hendak belajar bahasa Inggris kepada gurunya, KH Ahmad Yazid dalam rangka persiapan menghadapi ujian negara.

Karena Kiyai Yazid tengah bepergian akhirnya kedua mahasiswa itu diminta istri Kiai Yazid untuk belajar kepada Kalend Osen yang baru saja nyantri. Kalend pun menyanggupi permintaan itu dan mereka akhirnya terlibat proses belajar mengajar. Tak disangka, sebulan kemudian kedua mahasiswa kembali dan mengabarkan telah lulus ujian. Mereka pun mengabarkan keberadaan Kalend Osen dan gurunya Kiai Yazid yang mahir bahasa Asing. Promosi dari mulut ke mulut pun akhirnya menjadi awal terbentuknya Kampung Inggris Pare hingga sekarang berdiri ratusan lembaga bahasa asing.

4. Kampung Teletubbies.

foto: brilio.net

Gempa yang mengguncang Jogja pada 27 Mei 2006 lalu memang menghancurkan banyak perkampungan. Salah satunya adalah Dusun Ngelepen yang terletak di Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Saat diguncang gempa, seluruh rumah warga di Desa Ngelepen hancur. Akibatnya banyak warga yang menjadi tuna wisma.

Sejak gempa tersebut, 71 rumah di Dusun Ngelepen yang ada di kaki bukit nyaris tidak layak huni, hingga akhirnya LSM Wango (World Association of Non-Governmental Organizations) berbaik hati melakukan uji pembuatan rumah dome untuk relokasi warga Ngelepen. Kini kompleks rumah dome sudah kokoh berdiri dengan total rumah hunian berjumlah 71 unit dan sembilan bangunan lainnya untuk keperluan umum seperti MCK, musala, dan klinik di area seluas dua hektare.

5. Kampung Wadon.

foto: pachenews.com

Kampung yang satu ini cukup unik, di mana para penghunine hanya para wanita. Kampung Wadon ini terletak di Jati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kabarnya kampung ini terancam punah karena jumlah warganya semakin sedikit dan banyak juga yang memilih untuk pindah ke tempat lain. Terlebih lagi, kebanyakan wanita yang tinggal di sini rata-rata sudah berusia paruh baya dan lanjut.

Kepercayaan yang sudah berlangsung turun-temurun di kampung ini adalah, laki-laki yang sudah menikah dengan warga Kampung Wadon akan sengsara jika tidak segera pergi dari sana. Sehingga pada akhirnya para laki-laki pun pindah tinggal di tempat lain. Meskipun kondisinya begitu, warga Kampung Wadon tetap hidup berdampingan dan damai. Kebanyakan dari mereka hidup dari penghasilan yang didapat dengan bercocok tanam di ladang.

Kampung-kampung tadi sungguh membuktikan bahwa dengan kreativitas bisa membuat perubahan besar bagi warganya. Bahkan, #BikinKerenIndonesia. Ada banyak kisah lain yang juga membanggakan, kamu bisa kunjungi di sini telkomsel.com/bikinkerenindonesia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags