Brilio.net - Di negara yang menjunjung tinggi hukum, seperti Indonesia, putusan Hakim adalah mutlak karena didasarkan dengan hukum. Dan sebagai warga negara yang patuh, kita tidak dapat berbuat banyak.
Oleh karena itu, seorang hakim diberikan tanggung jawab agar dapat memberikan keputusan sesuai dengan hukum yang berlaku namun juga memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Seperti yang dilakukan oleh hakim berikut ini.
BACA JUGA :
7 Momen kerja sama ini menyentuh banget, jadi inspirasimu nih
Namanya Frank Caprio, seorang hakim di kota Providence, di negara bagian Rhode Island, Amerika Serikat. Frank dikenal akan kebiasaannya untuk selalu melihat sisi lain dari pelanggar hukum dan menentukan solusi terbaik bagi pelanggar sesuai dengan hukum yang berlaku namun juga dengan nilai-nilai kemanusiaan. Apa saja keputusan yang telah dilakukannya?
Berikut brilio.net kumpulkan 5 keputusan out of the box yang bakal membuatmu terkesan, dilansir dari berbagai sumber.
BACA JUGA :
Kisah di balik wortel yang tumbuh di dalam cincin ini bikin terenyuh
1. Membebaskan mahasiswa dari pelanggaran lalu lintas dengan syarat si pelanggar wajib lapor telah diwisuda empat tahun kemudian.
foto: YouTube/ Caught In Providence
Seorang cowok yang sedang berada di tahun terakhir SMA-nya tertangkap kamera melanggar lampu merah. Dia sempat mengelak bahwa pada waktu dia lewat, lampunya tengah berwarna kuning dan belum merah. Namun, Hakim Frank menunjukkan bukti video bahwa dia bersalah.
Setelah mengobrol beberapa saat, cowok itu mengaku bahwa dia tengah mempersiapkan diri untuk masuk universitas. Hakim Frank secara mengejutkan membebaskan dia dari pelanggarannya namun dengan satu syarat, yakni setelah empat tahun, dia harus melapor kepada Hakim Frank bahwa dia telah berkuliah dan telah wisuda. Luar biasa banget kan keputusannya?
2.Membebaskan pelanggar lalu lintas karena kejujuran anak.
foto: YouTube/ Got Talent
Seorang cowok asal Afrika ditahan polisi karena melaju di jalan yang seharusnya lambat. Pria tersebut mengaku bahwa dia tidak melihat tanda bahwa dia sedang berada di jalan dengan kecepatan 25 km/jam.
Melihat bahwa dia datang dengan istri dan anaknya, Hakim Frank memanggil putra si pelanggar dan bertanya apakah ayahnya bersalah atau tidak bersalah. Secara mengejutkan putranya bilang: bersalah.
Hakim Frank memuji kejujuran si anak dan membebaskan kasus ayahnya karena dia mempunyai rekam jejak yang bagus selama dia berada di Afrika, dan tidak mempunyai masalah di Amerika.
3.Membebaskan pelanggar lalu lintas dan justru memberi teguran ke polisi karena tidak memasang rambu dengan benar.
foto: YouTube/ Caught In Providence
Seorang cowok tertangkap polisi parkir di tempat larangan parkir. Dia mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa saat itu tidak banyak orang yang lebih dulu parkir. Jadi dia pikir tidak apa-apa parkir di situ. Namun kepala polisi yang juga hadir mengatakan bahwa itu bukan alasan.
Cowok ini kemudian mengaku bahwa alasan kedua dia parkir di situ adalah karena tidak ada tanda larangan parkir. Kepala polisi membenarkan hal ini.
Uniknya, Hakim Frank membebaskan kasus ini, dan malah memberi teguran ke pihak kepolisian yang tidak memasang rambu lalu lintas dengan benar.
4.Mengurangi denda pelanggar lalu lintas dari Rp 4 juta ke Rp 500 ribu, lalu membebaskan dari denda.
foto: Youtube/ Caught In Providence
Seorang ibu harus disidang karena pelanggaran parkir yang dilakukannya beberapa tahun lalu. Kali ini dia dipanggil karena denda parkir yang dilakukan oleh anaknya.
Dalam sidang dia mengaku bahwa anaknya telah meninggal tahun kemarin, dan ternyata dia memiliki utang dan denda yang belum terbayar. Sebagai ganti karena putranya telah meninggal, si ibu yang harus membayar utang-utangnya.
Ibu ini mengaku bahwa dia sedang mengalami tahun yang buruk dan tidak mempunyai uang banyak. Saat persidangan pun dia masih menyicil biaya pemakaman putranya. Dia mengaku tidak punya Rp 4 juta untuk dibayar.
Hakim Frank menyampaikan rasa turut berduka cita dan mengingat masalah yang tengah dia hadapi, dendanya dari Rp 4 juta dikurangi menjadi Rp 500 ribu. Ibunya diizinkan untuk keluar.
Saat dalam perjalanan keluar, hakim sempat bertanya bahwa jika dia membayar denda Rp 500 ribu ini, berapa sisa uang yang akan dia punya. Ibu ini mengaku bahwa dia hanya akan mempunyai sisa Rp 50 ribu.
Mengejutkan, Hakim Frank menarik kembali putusannya dan membebaskan si Ibu dari semua denda. Hakim kemudian mengizinkan dia untuk pergi.
5. Menghapus denda pelanggar lalu lintas karena mengantar saudara ke rumah sakit.
Seorang cewek mendapatkan tiket denda saat mengantarkan saudaranya ke rumah sakit. Dia mengaku bahwa dia tidak ingat melakukan pelanggaran namun yang dia ingat, hari itu dia menghabiskan waktu seharian di rumah sakit.
Hakim Frank mengiyakan dan mengatakan bahwa denda yang harusnya seharga Rp 900 ribu karena salah parkir kini harus dia turunkan menjadi Rp 300 ribu dengan alasan saat itu dia sedang dalam kepanikan mengantar adiknya yang ternyata seorang penyalahgunaan obat-obatan.
Beberapa saat kemudian, hakim mengatakan bahwa dia menghapus semua dendanya karena menurutnya cewek itu telah melakukan tindakan kasih sayang yakni melakukan tugasnya sebagai seorang kakak dengan mengantarkan dan menjaga adiknya terus di rumah sakit. Cewek itu kemudian diizinkan pergi.