Brilio.net - Era sekarang, sudah menjadi hal umum bagi kaum pria untuk memelihara berewok dan jenggot. Bahkan beberapa pria rela mengeluarkan waktu dan biaya yang tidak sedikit demi menumbuhkan, menyuburkan, merawat dan memperindah rambut di wajah ini. Meski berewok hanya sekadar rambut biasa tetapi bagi sebagian orang dianggap sebagai lambang kejantanan.
Tetapi tidak di semua tempat berewok dinilai sebagai lambang macho. Ada juga kelompok yang meyakini sebagai lambang kerakusan. Nah, brilio.net merangkum 5 kepercayaan unik tentang berewok, sebagaimana dilansir dari laman Bustle, Kamis (11/2):
1. Jenggot adalah lambang kekuasaan
BACA JUGA :
16 Ilustrasi ini buktikan kalau cewek berambut panjang itu ribet, duh!
Kebudayaan Mesir kuno meyakini jenggot adalah lambang dari kekuasaan raja. Bahkan Hatshepsut, yang merupakan satu-satunya Firaun Mesir wanita, memasang jenggot palsu yang panjang. Jenggot adalah lambang kehormatan bagi Firaun, sehingga semua masyarakatnya dilarang menumbuhkan jenggot karena mereka meyakini bahwa jenggot disediakan semata-mata untuk Firaun. Itu artinya, pada masa pemerintahan Hatshepsut hanya ada satu jenggot di Mesir dan itu pun palsu.
2. Berewok itu lambang kelas sosial
Akhir abad ke-19 di Eropa merupakan puncak dari masyarakat maniak berewok. Bahkan pada tahun 1820, terbit buku berjudul 'The Philosophy of Beard' yang mempropagandakan anggapan ketiadaan berewok adalah tanda kelemahan fisik dan moral. Pada masa itu berewok bahkan dijadikan sebagai indikator untuk menentukan kelas sosial, di mana semakin lebat berewoknya semakin tinggi kastanya. Puncaknya, ketika Francois Bernier, mempublikasikan klasifikasi ras manusia yang diukur berdasarkan tipe berewoknya, dan dari hasil klasifikasinya disimpulkan Eropa adalah ras kasta tertinggi.
3. Jenggot kambing adalah lambang setan
BACA JUGA :
19 Gaya rambut antimainstream buat cowok, dijamin bakal dilirik cewek
Masyarakat abad pertengahan memiliki anggapan berbeda dari kamu tentang 'jenggot kambing'. Masyarakat abad pertengahan menganggap jenggot kambing adalah lambang dari nafsu lacur dan setan. Orang Yahudi yang kala itu umumnya berjenggot panjang sering dijadikan subjek dari metafora jenggot kambing. Namun memasuki era berikutnya, jenggot kambing mendapatkan pandangan positif dan sosoknya banyak menghiasi karya seni era kelahiran kembali Eropa (renaissance).
4. Ada pesta ketika sang raja mencukur berewoknya
Roma pada zaman dahulu dikenal sebagai masyarakat barbarian. Salah satunya karena penampilan berewoknya yang tebal. Berewok merupakan ciri khas semua laki-laki di Roma, sehingga mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika seseorang tak memiliki berewok. Nah, ketika Raja Julius Caesar untuk pertama kalinya mencukur berewok diadakan festival besar-besaran. Hal itu membuat setiap orang di Roma kemudian mengadakan pesta masing-masing di hari mereka mencukur berewoknya.
5. Pajak untuk berewok
Ketika Rusia dipimpin oleh raja Peter I atau dikenal sebagai Peter the Great, berewok menjadi musuh kerajaan. Raja Peter mencari celah untuk mengambil keuntungan dengan cara mengenakan tarikan pajak bagi orag yang berewokan. Peraturan itu resmi diterbitkan pada tanggal 5 September 1698, dimana setiap orang yang ingin memelihara rambut wajah yang mewah harus membayar pajak ke negara untuk hak istimewanya. Saat itu, jika kamu telah membayar pajak untuk berewokmu, kamu diberikan tanda khusus (sebuah koin dengan gambar kumis dan jenggot). Dengan koin itu membuktikan kamu diizinkan untuk memamerkan berewokmu. Peraturan ini berlangsung hingga tahun 1772. Ironisnya, raja Peter sendiri memiliki dua kumis yang tertata rapi.
Itulah beberapa kisah kepercayaan unik masyarakat tentang berewok dan janggut. Kamu beruntung hidup di era sekarang di mana memiliki berewok maupun tidak tetap bisa tampak menarik. Betul nggak Guys?