1. Home
  2. »
  3. Wow!
22 Februari 2021 22:07

5 Penyebab dan cara mengatasi tanaman hidroponik kuning

Jika tidak ditangani dengan baik, pertumbuhan tanaman akan terganggu dan cepat rusak Nur Luthfiana Hardian

Brilio.net - Punya hobi mengoleksi tanaman hias bisa jadi hiburan tersendiri bagi sebagian orang. Selain bermanfaat mengusir penat, berkebun juga bisa membuat badan sehat. Kamu bisa bercocok tanam di dalam rumah (indoor) maupun luar (outdoor).

Ada beberapa media yang dapat digunakan untuk menanam tanaman hias. Memanfaatkan tanah di dalam pot atau teknik pengganti tanah yang disebut sebagai hidroponik. Menanam dengan cara hidroponik dinilai lebih praktis dan tanaman juga makin subur.

Namun demikian, merawat segala jenis tanaman termasuk hidroponik nggak selalu mulus. Terkadang ada saja kendala yang muncul, mengganggu kesehatan dan kesuburan tanaman. Misalnya tanaman berubah warna jadi kuning. Jika tidak ditangani dengan baik, pertumbuhan tanaman akan terganggu.

Nah, apa sih penyebab dan bagaimana cara mengatasi tanaman hidroponik yang berubah warnanya jadi kuning?

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (22/2), berikut 5 penyebab dan cara mengatasi tanaman hidroponik kuning.

Penyebab tanaman hidroponik kuning.


1. Kekurangan nutrisi.

BACA JUGA :
10 Tanaman hidroponik gantung, cocok buat indoor dan outdoor


foto: freepik.com



Tanda ketidakseimbangan nutrisi dalam sistem tumbuh kembang tanaman hidroponik ditandai ketika daun pada tanaman mulai berubah menguning. Karena tanaman hidroponik sangat bergantung pada nutrisi yang kamu suplai.

Penting pula untuk mengenali tanda-tanda kekurangan nutrisi dengan cepat sehingga kamu dapat memperbaikinya sebelum terlalu banyak kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terjadi pada tanaman.

BACA JUGA :
10 Media tanam hidroponik organik dan anorganik, bagus untuk digunakan


2. Kekurangan nitrogen dan magnesium.

foto: freepik.com



Nitrogen sangat penting untuk pertumbuhan hijau. Tanaman hidroponik yang kekurangan nitrogen ditunjukkan dengan menguningnya daun dan batang baru pada pangkal tanaman. Juga, kekurangan magnesium akan menyebabkan kekuningan tidak merata di seluruh tanaman. Hal ini biasanya ditandai dengan daun kuning atau layu yang terkonsentrasi di bagian bawah dan ujung.


3. Kekurangan seng dan besi.

foto: freepik.com



Mikronutrien seperti seng dan besi bertanggung jawab untuk mendukung jaringan dan batang tanaman dan pembentukan klorofil. Jika salah satu dari elemen ini kurang, jaringan tanaman akan menjadi tipis dan urat-urat akan menjadi lebih jelas pada daun.


4. Faktor penyiraman.

foto: unsplash.com



Merawat tanaman hidroponik memang tidak membutuhkan tanah, melainkan media lain seperti air. Meski tanaman ini tumbuh di dalam air, bukan berarti tanaman hidroponik tidak butuh penyiraman air. Apabila koleksi tanaman yang kamu miliki kekurangan air, maka akan mengganggu kelembapannya. Sehingga daunnya bisa berubah jadi kuning.

Begitu pula sebaliknya, dalam kasus kelebihan asupan air, tanaman hidroponik juga dapat mengalami perubahan warna. Jaga selalu intensitas kelembapannya. Sehingga, jangan terlalu sering menyiram tanaman. Jika hal itu terus dibiarkan, akan membuat tepian daun berubah menjadi berwarna cokelat dan bisa berubah menjadi kuning pada akhirnya.


5. Kurang sinar matahari.

foto: freepik.com



Setiap tumbuhan memiliki cara perawatan yang berbeda. Ada yang butuh asupan cahaya langsung dan ada juga yang bisa tumbuh di tempat lembap. Namun tetap saja semua tanaman tidak akan tumbuh dengan subur jika kekurangan sinar matahari.

Sinar matahari punya peran penting untuk proses fotosintesis. Proses fotosintesis adalah reaksi kimia, pembentukan karbohidrat dari bahan organik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama pada tanaman hijau (mengandung klorofil).

Maka dari itu, jaga selalu kebutuhan sinar yang tepat sesuai dengan jenis tanaman. Selain matahari, asupan sinar bisa kamu ganti dengan memanfaatkan penerangan cahaya lampu.

-

Cara mengatasi tanaman hidroponik yang menguning.


Dilansir dari easy-grow.co.uk, jika tanaman hidroponik mulai terlihat tanda-tanda daun menguning, jangan panik. Periksa pH, periksa EC, dan ganti air dengan nutrisi segar secara teratur. Selebihnya warnanya akan memperbaiki dengan sendirinya.

Cara menanam hidroponik buat pemula.


- Pasang sistem hidroponik.
Sistem ini terdiri dari enam tabung tumbuh yang terbuat dari pipa PVC 6 inci, penyangga dan teralis yang terbuat dari PVC, tangki nutrisi 50 galon, pompa dan manifold. Tangki berada di bawah meja tabung tumbuh PVC 6 inci, dan pompa berada di dalam tangki untuk mendorong nutrisi ke tanaman melalui berbagai pipa PVC dan tabung plastik yang lebih kecil.

Setiap tabung memiliki pipa pembuangan yang mengarah kembali ke tangki. Manifold berada di atas pipa dan mengirimkan air bertekanan ke dalam tabung. Untuk mendapatkan nutrisi ke tanaman dalam sistem ini, air didorong melalui kotak PVC, manifold, dan kemudian dialirkan ke tabung plastik kecil yang berada di dalam setiap tabung tumbuh yang lebih besar.

Tabung nutrisi memiliki lubang yang sangat kecil di dalamnya, satu lubang di antara setiap lokasi tanaman. Nutrisi keluar dari lubang dan menyemprot akar tanaman. Pada saat yang sama, semburan air membuat gelembung udara sehingga tanaman mendapatkan cukup oksigen.

- Campur nutrisi dan air di dalam tangki.
Isi tangki 50 galon dengan air. Kemudian tambahkan dua cangkir nutrisi seperti pupuk ke tangki, hidupkan pompa dan biarkan sistem bekerja selama sekitar 30 menit untuk mendapatkan semua nutrisi tercampur secara menyeluruh.

- Tambahkan tanaman ke lubang tabung.
Salah satu cara termudah untuk menanam kebun hidroponik adalah dengan menggunakan bibit yang dibeli, terutama jika kamu tidak punya waktu untuk menanam sendiri. Untuk membersihkan kotoran dari akar, rendam bola akar dalam ember berisi air hangat. Air yang terlalu hangat atau terlalu dingin dapat membuat tanaman mengalami shock.

Pisahkan akar dengan hati-hati untuk mengeluarkan tanah. Tanah yang tertinggal di akar dapat menyumbat lubang semprotan kecil di tabung nutrisi. Setelah akar bersih, tarik akar sebanyak yang kamu bisa melalui bagian bawah mangkuk tanam dan kemudian tambahkan kerikil tanah, untuk menahan tanaman agar bisa tegak.

- Ikat tanaman ke teralis.
Gunakan klip dan tali tanaman untuk mengikat tanaman ke teralis. Tali akan memberi tanaman dukungan untuk tumbuh lurus ke atas, dan membantu memaksimalkan ruang di area terbatas. Ikat tali dengan longgar ke bagian atas teralis. Pasang klip dan tali ke dasar setiap tanaman dan lilitkan ujung tanaman di sekitar tali.

- Nyalakan pompa dan pantau sistem setiap hari.
Periksa level air setiap hari. Periksa pH dan tingkat nutrisi setiap beberapa hari. Karena pompa bekerja penuh waktu, kamu tidak memerlukan pengatur waktu, tetapi pastikan tangki tidak mengering karena dapat menyebabkan pompa akan terbakar.

- Pantau pertumbuhan tanaman.
Beberapa minggu setelah menanam, tanaman akan menutupi teralis sepenuhnya. Hal ini karena tanaman akan mendapatkan semua air dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan cepat. Penting untuk mengawasi pertumbuhan tanaman dengan cara mengikat atau memotong batang tanaman setiap beberapa hari.

- Hindarkan tanaman dari hama dan penyakit.
Cari tanda-tanda hama dan penyakit, seperti adanya hama serangga dan penyakit pada daun. Satu tanaman yang sakit dapat dengan cepat menginfeksi semua tanaman lainnya karena mereka sangat dekat satu sama lain. Buang semua tanaman yang sakit dengan segera. Ini membantu tanaman menjadi lebih sehat dan lebih kuat karena mereka dapat menggunakan sebagian dari energi itu untuk melawan penyakit.

Karena daun tanaman tidak pernah basah kecuali hujan, daun tanaman jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terkena jamur daun, lumut, dan jamur. Meski hidroponik, serangga dan ulat tetap bisa menemukan jalan menuju tanaman. Singkirkan dan buang semua hama yang kamu lihat, supaya tanaman tidak rusak.





SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags