Brilio.net - Siapa yang tidak kenal kereta api (KA)? Hampir semua mengenal. Bahkan, mungkin sebagian tidak sekadar kenal, melainkan adalah pelanggan setia dari layanan jasa transportasi ini.
Tapi, tahukah kamu tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia? Nah, ternyata PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi terkenal dari AS, General Electric (GE), untuk keberhasilan layanan transportasi massal ini. Kerja sama kedua perusahaan tersebut memiliki satu tujuan yakni meningkatkan transportasi khususnya kereta api di Indonesia.
BACA JUGA :
Kamu pecinta kereta api? Kenali lebih jauh kereta, lokomotif, & rail
Dari kerja sama yang telah berlangsung 60 tahun itu, ada lebih dari 350 lokomotif GE yang digunakan PT KAI. Ratusan jenis lokomotif itu terdiri dari dua jenis, lokomotif diesel hidrolik dan lokomotif diesel elektrik. Lokomotif yang kini banyak digunakan di Indonesia adalah lokomotif diesel elektrik dengan lokomotif terbaru adalah GE CC 206.
Tak hanya GE CC 206 saja, masih banyak sekali lokomotif dari GE yang dioperasikan oleh PT KAI di Indonesia, lho. Penasaran? Yuk, intip 5 sejarah lokomotif GE yang menemani kerja sama dengan PT KAI selama 60 tahun berikut ini, Senin (26/12).
1. Lokomotif GE CC 200 ini sudah ada sejak zaman Bung Karno.
BACA JUGA :
Bukan hanya mobil ramah lingkungan, kini kereta api juga hemat energi
foto: railpictures.net
Lokomotif GE CC 200 atau GE ALCO 12 244-E adalah lokomotif diesel pertama yang digunakan di Indonesia. Beratnya 96 ton, CC200 memiliki berbagai bogie: dua kemudi dan satu bogie non-kemudi. Indonesia membeli 27 unit lokomotif diesel listrik 1.600 tenaga kuda ini pada tahun 1950-an. 16 unit pertamanya tiba pada bulan September 1953, dan sisanya dikirim pada tahun 1954.
2. Lokomotif GE CC 201 ini banyak digunakan di Sumatera.
foto: balaiyasacijerahdivision.weebly.com
Nah, ada juga CC 201 90R yang digunakan pada kereta api Sri Bilah di DIVRE III, Sumatera Selatan. Lokomotif CC 201 mempunyai konstruksi yang ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 tenaga kuda. Lokomotif ini bergandar Co'Co. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar dengan total 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan. Lokomotif ini sama seperti lokomotif GE lainnya, mampu berlari sampai kecepatan 120 km/jam, meskipun kecepatan kereta api saat ini dibatasi maksimal 90 km/jam.
3. Lokomotif CC 203, lokomotif hasil pengembangan desain dari lokomotif CC 201.
foto: picssr.com/photos/rofiq_alichwan_photo
Lokomotif CC 203 ini adalah lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros atau gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 tenaga kuda.
4. CC 204, yang dianggap sebagai update dari CC 203
foto: picssr.com/photos/rofiq_alichwan_photo
Selain itu ada Lokomotif CC 204 Generasi Kedua. Lokomotif GE CC 204 bisa dikatakan merupakan update dari Lokomotif CC 203 yang menggunakan tiga tahap jenis AC, 5GTA11 sdf yang ditiup altenator atau pembangkit, rectifier, dan sebuah sistem kontrol dengan "Syrius Brightstar". Lokomotif ini juga dilengkapi dengan sistem diagnostik, pencatatan dan tampilan layar di kabin konduktor. Nah, lokomotif yang satu ini banyak digunakan di Jawa dan Sumatera untuk kereta penumpang dan kereta barang.
5. Lokomotif paling baru GE, yakni Lokomotif GE CC 206
foto: adamwoodynho.blogspot.co.id
GE CC 206 sendiri adalah unit yang baru dikembangkan dengan mesin diesel, alternator, bogie, traction motor dan kontrol, serta perangkat pendukung yang diperlukan untuk operasi tunggal atau ganda. Beratnya 88,2 ton, dan CC 206 ini menghasilkan kekuatan yang signifikan, sebanyak 1.678 kw (2.250 tenaga kuda). CC 206 dirancang dengan dua kabin operator, dan kap panjang yang menyediakan ruang untuk mendukung daya atau blower, mesin, dan radiator.
Sejarah panjang lokomotif buatan GE tersebut membuktikan bahwa kerja sama yang dijalin oleh GE dan PT KAI telah dimulai dari berpuluh tahun yang lalu dan semakin erat hingga sekarang. Hal tersebut bisa terjadi karena GE dan PT KAI memiliki visi yang sama, yakni ingin memajukan perkeretaapian Indonesia. Keren!