Brilio.net - Munculnya pandemi Covid-19 sangat memengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah ekonomi. Banyak kantor-kantor yang melakukan pengurangan karyawan sehingga banyak masyarakat yang tidak memiliki penghasilan. Tak terkecuali pelaku bisnis, penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat pelaku usaha yang selama ini mengandalkan kegiatan offline mengalami penurunan omset.
CEO Ngorder Agus E. Setiyono, mengatakan keadaan ini seharusnya menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk adaptif terhadap teknologi. Pengusaha UMKM yang sebelumnya masih belum memanfaatkan teknologi secara maksimal, memang seharusnya sudah mulai beradaptasi ujarnya kepada media dalam konfrensi pers, Minggu (25/10).
BACA JUGA :
6 Fakta Covid-19 berdampak buruk bagi kesehatan mental perempuan
Lebih lanjut Agus mengungkapkan ada banyak sarana yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk memasarkan produk di internet. "Sekarang sudah banyak platformnya, orang bahkan bisa menjual apa saja di media sosial. Kuncinya, punya motivasi untuk terus mencoba", katanya.
Untuk tetap bertahan di masa pandemi, para pelaku UMKM perlu melakukan beberapa tips.
1. Maksimalkan penjualan ecommerce.
BACA JUGA :
5 Tahap penanganan pandemi setelah vaksin Covid-19 ditemukan
foto: pixabay
Platform ecommerce menjadi pilihan yang cocok bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya, terutama untuk mereka yang belum memiliki modal besar membuat toko online sendiri.
2. Manfaatkan media sosial.
foto: pixabay
Keberadaan media sosial sangat membantu UMKM dalam memasarkan produk dan meraih penjualan. Selain hard selling, media sosial juga dapat dimaksimalkan lagi untuk membangun kedekatan dan loyalitas konsumen terhadap brand atau produk.
Gunakan foto produk terbaik dan manfaatkan semua fitur media sosial yang ada. Selain itu, dapat ditingkatkan lagi misalnya dengan membuat iklan berbayar di Facebook atau Instagram. Cara ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan asalkan ditargetkan secara benar.
3. Membuat Website.
foto: pixabay
Memiliki website sendiri menjadi investasi jangka panjang yang menarik bagi pemilik bisnis. Meskipun sudah ada platform e-commerce, punya website sendiri masih diperlukan untuk menguatkan branding maupun penjualan.
Pelaku usaha dapat menargetkan konsumen baru dari hasil pencarian pengguna di mesin pencari. Selain itu, websitejuga dapat memberikan kesan profesional bagi suatu unit bisnis.
4. Aktifkan Google My Business.
foto: pixabay
Google My Business merupakan salah satu layanan Google yang menyediakan layanan direktori online gratis bagi pemilik usaha di seluruh dunia. Direktori usaha ini akan muncul di halaman pencarian Google saat pengguna internet mengetikkan kata kunci yang relevan dengan produk. Selain itu, direktori juga akan muncul dalam bentuk rekomendasi tempat di
5. Google Maps.
foto: pixabay
Mengaktifkan Google My Business merupakan langkah awal yang penting bagi pebisnis yang ingin menggarap pasar digital. Ini karena, sebanyak 35% Google adalah local search, jenis pencarian yang dekat dengan pengguna.
6. Gunakan aplikasi manajemen untuk bisnis.
foto: pixabay
Resesi ekonomi juga harus jadi momentum bagi pelaku usaha untuk meningkatkan level usahanya. Caranya adalah dengan mulai menerapkan manajemen bisnis yang baik. Selama ini, banyak pelaku usaha yang tidak melakukan pencatatan dan pengorganisasian aset bisnisnya secara benar. Padahal, ini sangat penting.
Bisnis yang sudah menerapkan manajemen secara rapi lebih mudah saat mengajukan pinjaman modal ke bank atau lembaga lainnya. Ini karena, mereka dapat melihat kualitas bisnisnya dari laporan usaha yang dimiliki oleh bisnis tersebut.