Brilio.net - Mengeluh merupakan salah satu hal yang sering dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Biasanya orang-orang mengeluh karena sedang menghadapi situasi yang tidak disukai atau berat dijalani baginya.
Meskipun mengeluh menjadi hal yang wajar, Allah SWT tidak suka kepada hambanya yang terlalu banyak mengeluh. Seharusnya, umat Islam harus tetap tabah dan berhusnuzon dalam menghadapi situasi apa pun, termasuk kondisi yang menyulitkan.
BACA JUGA :
Keutamaan menghafal Alquran bagi umat Islam
Bahkan, Alquran pun menjelaskan bahwa sikap mengeluh tidaklah dibenarkan. Tak hanya satu atau dua ayat saja yang menjelaskan tentang mengeluh, tetapi ada beberapa ayat yang menjelaskan sikap tersebut.
Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/04), inilah surat-surat dalam Alquran yang dapat mengingatkan diri supaya tidak selalu mengeluh.
1. Surat Al Ankabut ayat 2.
BACA JUGA :
Keutamaan membaca surat Al Fatihah, penuh keistimewaan
"Ahasiba nnaasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuun."
Artinya:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-Ankabut: 2)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa umat Islam yang beriman tidak akan luput dari berbagai cobaan hidup. Allah SWT memberikan cobaan untuk mengetahui seberapa jauh keimanan seseorang, ketahanan terhadap ujian yang diberikan, serta kesaharan dalam menghadapi cobaaan.
Dengan memahami hal tersebut, orang-orang muslim tidak seharusnya mengeluh atas kondisi hidup atau cobaan yang ada karena Allah SWT tengah menguji keimanan kita dan menjadi salah satu bentuk sayang dari Allah kepada para hambanya.
2. Surat Al Ankabut ayat 3.
"Walaqad fatannaa ladziina min qablihim falaya'lamanna laahu ladziina shadaquu walaya'lamanna lkaadzibiin."
Artinya:
"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 3)
Mirip dengan surat yang sebelumnya, dalam surat Al Ankabut ayat 3, dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman akan tetap berpegang teguh terhadap keimanan dan kesabarannya. Tentu saja prinsip berpegang teguh ini tidak diiringi dengan sikap yang selalu mengeluh.
3. Surat Al Baqarah ayat 286.
"L yukallifullhunafsanillwus'ah, lah m kasabat wa 'alaihmaktasabat, rabban l tu`khin in nasn au akha`n, rabban wa l tamil 'alainirangkamamaltah 'alallanamingqablin, rabban wa l tuammiln m l qatalanbih, wa'fu 'ann, wagfirlan, war-amn, anta maulnfansurn 'alal-qaumil-kfirn."
Artinya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al-Baqarah: 286)
Dalam surat ini, orang-orang muslim tidak boleh terlalu banyak mengeluh karena ujian hidup yang dihadapinya sudah disesuaikan dengan kesanggupan masing-masing. Apabila seorang hamba merasa beban hidupnya terlalu berat, janganlah mengeluh, tetapi berdoa kepada Allah supaya dimudahkan dalam menjalani segala ujian yang diberikannya.
4. Surat Ali Imran ayat 139.
"Wa laa tahinuu wa laa tahzanuu wa antumul a'lawna in kuntum mu'miniin."
Artinya:
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS Ali Imran: 139)
Surat ini memberikan motivasi karena umat muslim tidak boleh merasa bahwa dirinya lemah, sehingga sering kali mengeluh. Apabila menghadapi kegagalan, maka harus diterima dan tidak boleh merasa berkecil hati karena kegagalan menjadi hal yang wajar terjadi.
5. Surat Al Baqarah ayat 45.
"Wasta'iinuu bissabri was Salaah; wa innahaa lakabii ratun illaa alal khaashi'iin."
Artinya:
"Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al-Baqarah: 45)
Mirip seperti surat sebelumnya, dalam Surat Al Baqarah juga memberikan motivasi supaya tidak berkecil hati menghadapi kekalahan atau cobaan hidup yang sulit. Daripada mengeluhkan kondisi yang sulit, lebih baik mempertebal iman dengan selalu bersabar dan menunaikan ibadah sholat.
6. Surat Ar Ra'd ayat 28.
"Allana man wa tama`innu qulbuhum biikrillh, al biikrillhi tama`innul-qulb."
Artinya:
"(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'd: 28)
Manusia sering kali lupa bahwa mereka masih memiliki Allah SWT sebagai Tuhannya. Ketika menghadapi cobaan pun banyak yang selalu mengeluh atau justru terlena hingga keimanannya menurun. Dalam surat ini Allah berfirman bahwa hati manusia akan menjadi tenteram setelah mengingat-Nya.
7. Surat Yusuf ayat 87.
"Yaa baniyyaz habuu fatahassasuu miny Yuusufa wa akhiihi wa laa tai'asuu mir rawhil laahi innahuu laa yai'asu mir rawhil laahi illal qawmul kaafiruun."
Artinya:
"Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS Yusuf: 87)
Surat ini menjelaskan tentang Nabi Yakub yang menyuruh anak-anaknya mencari Yusuf ke Mesir hingga menemukannya. Ia pun berpesan untuk tetap mencari Yusuf dan jangan berputus asa dari rahmat Allah.
Dari sini dapat dipahami bahwa umat muslim tidak boleh berputus asa ketika mengusahakan sesuatu, termasuk selalu mengeluh. Alasannya adalah mengeluh bisa menjadi wujud putus asa dan tidak bersyukur pada Allah. Padahal sudah disebutkan dalam ayat tersebut bahwa putus asa hanyalah dilakukan orang-orang kafir.