Brilio.net - Salah satu hobi yang menyenangkan adalah hobi mengoleksi ikan hias di rumah. Salah satu ikan hias yang paling banyak diminati untuk dipelihara yakni ikan cupang. Ikan cupang menjadi ikan hias favorit karena warna dan bentuk siripnya yang indah.
Ikan cupang adalah ikan air tawar yang habitatnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antar lain adalah Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan Vietnam.
BACA JUGA :
Ikan cupang jadi primadona di masa pandemi, pedagang raup untung besar
Ikan ini memiliki bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif. Umumnya, ikan cupang dibagi dalam tiga golongan yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Ikan cupang terbagi menjadi beberapa jenis, dari double tail, fancy, giant, plakat, halfmoon, serit, dan slayer. Ikan cupang dibandrol dengan harga yang bervariasi tergantung jenis dan keindahan siripnya. Ikan cupang dijual dari mulai ribuan hingga jutaan rupiah.
Karena nilai jualnya yang tinggi, banyak orang tak hanya memelihara sebagai hiasan di dalam rumah, tapi dibudidayakan untuk bisnis.
BACA JUGA :
7 Cara merawat ikan cupang agar tetap cantik dan tak mudah mati
Cupang merupakan salah satu jenis ikan yang dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama. Meski begitu, cara budidaya ikan cupang terbilang gampang-gampang susah jika kamu tidak mengerti cara membudidayakannya.
Maka dari itu, sebagai pemula kamu harus mengetahui bagaimana cara membudidayakan ikan cupang dengan benar supaya ikan cepat berkembang biak.
Berikut tujuh cara budidaya ikan cupang, brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Selasa (1/12)
1. Pilih indukan ikan cupang.
foto: Instagram/@bettafish_medan
Sebelum memulai budidaya, pilihlah indukan ikan cupang yang akan kamu ternakkan. Cara memilih indukan ikan cupang berdasarkan jenis kelaminnya yakni ikan cupang betina memiliki ciri-ciri sirip pendek, ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil, gerakkan lamban dan warna kusam.
Sementara ikan cupang jantan memiliki sirip melebar, ekor lebar mengembang, tubuh lebih besar, gerakkan lincah dan warna lebih cerah. Indukan yang sudah siap dikawinkan biasanya mencapai umur 3-4 bulan untuk ikan betina dan 4-8 bulan untuk ikan jantan.
2. Siapkan wadah untuk pemijahan.
foto: freepik.com
Setelah mendapatkan indukan yang berkualitas, langkah selanjutnya yakni melakukan pemijahan pada ikan. Siapkan baskom atau akuarium ukuran kecil 20x20 cm. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu 2-3 minggu.
Sementara, indukan betina disarankan dikawinkan hanya satu kali. Setiap kawin, ikan cupang bisa menghasilkan 1000 butir telur. Biasanya, telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 24 jam setelah pembuahan. Namun, dari 1.000 butir biasanya hanya sekitar 30-50 ikan cupang yang hidup.
3. Siapkan air.
foto: freepik.com
Ikan cupang adalah ikan air tawar, sebaiknya kamu menggunakan air bersih yang berasal dari sumur atau PDAM yang sudah diendapkan, setidaknya selama semalaman.
Selain itu, selalu hindari penggunaan kloramin dan klorin pada air akuarium karena penggunaan kedua zat kimia tersebut dapat membahayakan nyawa dari ikan cupang. Isi tempat pemijahan dengan kriteria air yang sudah dijelaskan, isi sampai di ketinggian 10-15 cm.
4. Tambahkan tanaman hias.
foto: freepik.com
Setelah memasukkan air ke dalam tempat pemijahan, masukkan tanaman hias seperti kiambang. Tanaman ini nantinya akan menjadi tempat anak ikan cupang untuk berlindung setelah menetas dari telurnya.
Beri tanaman kiambang secukupnya saja, jangan berlebihan karena jika terlalu banyak dikhawatirkan justru akan mengambil oksigen dalam air.
5. Masukkan cupang jantan.
foto: freepik.com
Setelah tempat pemijahan siap, masukkan ikan cupang ke dalam wadah tersebut. Biarkan ikan cupang jantan berada di dalam wadah selama satu hari. Nantinya ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi.
6. Masukkan cupang betina.
foto: freepik.com
Setelah dalam wadah ada gelembung-gelembung udara yang dibuat oleh cupang jantan, masukkan ikan cupang betina ke dalam wadah yang sama. Biasanya waktu pemijahan terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore.
Tutup wadah dengan koran dan letakkan wadah ditempat yang tenang, karena jika diletakkan di tempat yang bising maka akan membuat ikan menjadi stres. Hal ini terjadi karena ikan cupang akan menjadi sangat sensitif saat masa kawin.
7. Angkat indukan cupang betina.
foto: freepik.com
Setelah ikan cupang betina dan jantan melakukan perkawinan, dan terjadi pembuahan, maka segera angkat indukan ikan betina dari dalam wadah dan pindahkan ke wadah lainnya. Biarkan telur-telur dalam wadah tetap bersama ikan cupang jantan karena si jantanlah yang bertugas menjaga dan membesarkan anak-anaknya.
Setelah anaknya menetas, dan mulai besar, kamu bisa memisahkannya dari indukan dan rawat sesuai prosedur cara merawat ikan cupang yang benar.