Brilio.net - Menanam buah dan sayuran kini bisa dilakukan siapa saja dan tidak butuh lahan luas. Saat ini ada beberapa sayuran yang dapat ditanam di area sempit, bahkan bisa di pot.
Salah satu tanaman buah yang dapat ditanam di pot adalah tomat. Tomat sendiri sebenarnya adalah jenis buah, tapi sering dijadikan sebagai sayuran.
BACA JUGA :
Bercocok tanam, tren baru percantik rumah selama pandemi corona
Tanaman tomat memiliki batang dan daun berbulu dengan panjang daun 4-10 inchi. Tomat punya banyak warna, merah, kuning, hijau, oranye, hitam, pink, putih, cokelat, dan ungu.
Tomat muncul dalam berbagai varietas yang ditanam di daerah beriklim sedang dan tersebar di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah di negara Indonesia.
Menanam tomat ternyata sangat mudah dilakukan, bahkan untuk pemula. Dengan mengetahui cara menanam tomat yang benar, maka tanaman bisa cepat tumbuh dan berbuah.
BACA JUGA :
7 Cara menanam jahe di rumah, mudah dan bisa menggunakan pot
Berikut tujuh cara menanam tomat di pot, sebagaimana brilio.net lansir dari bonnieplants.com dan sumber lainnya pada Senin (30/11).
1. Pilih pot yang tepat.
foto: freepik.com
Supaya tomat dapat tumbuh dengan maksimal, pilihlah pot yang ideal untuk menanam, yakni ukuran diameter 18 inchi dan 24 inchi untuk tomat indeterminate. Pastikan terdapat lubang drainase supaya air tidak menggenang di permukaan pot.
Ketahuilah juga bahwa tomat dalam pot yang lebih kecil membutuhkan lebih banyak penyiraman dan pemberian makanan seperti pupuk.
2. Siapkan tanah.
foto: freepik.com
Tanaman tomat membutuhkan tanah yang subur agar cepat tumbuh dan berkembang. Campurlah tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1:1, kemudian masukkan dalam pot.
3. Pilih bibit tomat.
foto: freepik.com
Setelah menyiapkan pot, pilihlah bibit tomat yang akan kamu tanam. Secara umum, tomat determinatif cenderung lebih baik jika ditanam dalam pot.
Atau, kamu juga bisa memilih buah tomat yang benar-benar matang ditandai dengan warna yang merah dan kulit tipis, untuk dijadikan bibit. Sebelum ditanam, pastikan kamu memilih biji tomat yang besar dan jika terendam air tidak terapung.
4. Penyemaian.
foto: freepik.com
Biji atau bibit tomat yang sudah dipilih, selanjutnya harus disemai terlebih dahulu. Kamu bisa menyemaikannya di nampan dengan media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Kamudian benih ditanamkan ke dalam kotak pesemaian dan diletakkan di tempat yang teduh, sehingga curahan hujan tidak merusak benih yang masih lemah.
5. Penanaman tomat dalam pot.
foto: freepik.com
Bibit tomat yang sudah dilakukan penyemaian selama kurang lebih 1 bulan dapat dipindah ke dalam pot. Pada umur 1 bulan, bibit biasanya akan memiliki 5 helai daun.
Pindahkan bibit yang masih muda, ke dalam pot yang sudah terisi campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Lalu beri tiang untuk perambatan atau penyangga tanaman.
6. Lakukan penyiraman rutin.
foto: freepik.com
Lakukan penyiraman setiap hari, pagi dan sore dengan intensitas air yang cukup. Jangan sampai air menggenang di permukaan tanah dalam pot karena dapat membuat tanaman menjadi busuk.
Selain menyiramnya secara rutin, tomat jug amembutuhkan asupan nutrisi dari pupuk. Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos sehingga tomat menjadi lebih organik.
7. Jauhkan dari gulma dan hama.
foto: freepik.com
Selama masa pertumbuhan, jauhkan gulma dan hama dari tanaman tomat. Segera cabut gulma dan jauhkan dari hama supaya tidak merebut nutrisi yang dibutuhkan oleh tomat.
Setelah berusia 60-90 hari sejak masa tanam, tomat biasanya sudah bisa dipanen atau tunggu sampai berbuah dan berwarna merah. Petik atau gunting tomat supaya tidak merusak batang lainnya saat melakukan panen.