Brilio.net - Di masa pandemi, banyak masyarakat yang memiliki hobi baru yaitu berkebun. Untuk mengisi aktivitas selama di rumah, banyak orang yang kini mulai mengoleksi tanaman-tanaman hias. Selain dapat menghilangkan kejenuhan, dengan adanya tanaman di rumah, juga membuat udara jadi lebih segar.
Karena hal tersebut, kini banyak tanaman hias yang naik daun. Salah satunya adalah aglonema. Aglonema, juga sering disebut 'Chinese evergreens'. Tanaman hias ini berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Asia.
BACA JUGA :
Fakta menarik Janda Bolong, tanaman hias tembus ratusan juta rupiah
Beberapa jenis aglonema juga cukup populer di Asia Tenggara dan salah satunya di Indonesia. Hal ini karena tanaman hias jenis aglonema ini memiliki warna dan corak daun yang cantik. Dedaunan aglonema dapat berupa campuran bintik-bintik merah, merah muda, perak, hijau, kuning atau krem yang mencolok dan dapat digunakan untuk menghidupkan dan mewarnai rumah.
Selain tampilannya, tanaman yang dijuluki sebagai si ratu daun ini juga dapat memberikan manfaat jika ditaruh di dalam ruangan. Pasalnya, tanaman ini dapat menyerap polutan sehingga membuat udara di sekitarnya menjadi bersih.
Aglonema juga lebih tahan dengan udara di Indonesia karena tanaman hias jenis aglonema tidak tahan pada udara dingin dan membutuhkan kondisi lingkungan yang hangat supaya bisa tumbuh dengan normal. Sedangkan lingkungan yang hangat mudah didapatkan di Indonesia.
BACA JUGA :
8 Cara mudah membuat vertical garden di rumah, bikin udara sejuk
Untuk merawat aglaonema sendiri juga tidak sulit. Apalagi tanaman ini juga tidak membutuhkan banyak asupan cahaya matahari sehingga bisa diletakkan di dalam ruangan. Jika kamu menanam aglonema, ada satu yang harus diingat untuk perawatannya, yaitu dengan tetap menjaga suhu sekitar tanaman lebih hangat dan lembab.
Untuk lebih detailnya, berikut 7 cara merawat tanaman aglonema agar subur dan cepat berkembang biak menghasilkan banyak daun, brilio.net rangkum dari thespruce.com dan sumber lainnya pada Selasa (13/10)
1. Siapkan tanah.
foto: freepik.com
Terdapat kriteria khusus untuk tanah yang akan ditanami aglonema. Tanah untuk aglaonema harus mampu menampung air yang dapat menciptakan lingkungan yang sedikit lembab. Tanah pot yang berbasis gambut dengan perlit ekstra adalah pilihan yang dianjurkan.
Tanah itu sendiri harus memiliki kandungan yang kaya nitrogen, serta harus gembur dan tidak padat. Direkomendasikan tanah dengan tingkat asam yang ringan dengan kisaran pH 5,6-6,5.
2. Perhatikan kebutuhan cahaya.
foto: Instagram/@ratnatjahyo
Aglonema terkenal sebagai tanaman hias dengan cahaya rendah. Varietas aglonema yang lebih gelap sangat populer sebagai tanaman dalam ruangan tanpa jendela. Selain itu varietas yang lebih terang atau berwarna-warni lebih menyukai paparan sinar matahari yang secara tidak langsung, tetapi juga tetap bisa bertahan di ruangan yang terang, jauh dari jendela.
Di lingkungan alaminya, tanaman ini akan terselip di bawah naungan pepohonan tropis, dan jarang mendapatkan sinar matahari langsung, sehingga mereka dapat tumbuh subur bahkan di dalam ruangan selama ada cahaya.
3. Perhatikan suhu dan kelembapan udara sekitar.
foto: Instagram/@pimpim_garden
Aglonema merupakan tanaman hias yang tidak menyukai angin dingin atau suhu di bawah 65 derajat fahrenheit. Pastikan untuk menjauhkannya dari jendela atau ventilasi berangin dan semakin hangat. Selain suhu, kelembabannya juga harus diperhatikan.
Karena persyaratan kelembapannya yang tinggi, beberapa penanam menganggap aglonema sebagai tanaman rumah kaca. Aglonema akan tumbuh paling baik di lingkungan yang hangat, lembab, dan cerah di rumah kaca. Tetapi dapat berhasil ditanam di dalam ruangan dengan jarak sedekat mungkin dengan udara yang hangat dan lembab.
4. Cukupi kebutuhan air
foto: Instagram/@indmira
Langkah selanjutnya dalam merawat aglonema yaitu dengan memperhatikan air dan kelembapan. Tanaman agalonema yang berwarna-warni dapat bertahan dalam kondisi air yang minim, tetapi tidak boleh dibiarkan benar-benar kering untuk waktu yang lama.
Idealnya, jangan biarkan tanah mengering lebih dari 25-30 persen. Di lingkungan alaminya, aglaonema hidup dengan kelembapan yang cukup tinggi sehingga tanaman dapat menyerap sebagian kelembapannya dari udara. Kamu dapat menyemprotkan air pada tanaman ini sesekali untuk menaikkan tingkat kelembapan, atau meletakkannya di atas nampan kerikil dengan air di dalamnya untuk memberikan kelembapan ekstra.
5. Beri pupuk.
foto: Instagram/@taman.inspirasi
Seperti pada tanaman pada umumnya, selain membutuhkan air, aglonema juga membutuhkan pupuk untuk membantu perkembangbiakannya. Meskipun sebenarnya membutuhkan sejumlah nitrogen untuk perkembangan daun dan pertumbuhan tanaman, pupuk tanaman hias cenderung membawa banyak endapan garam di dalamnya yang dapat menumpuk di tanah.
Untuk itu, kamu dapat mencoba menggunakan pupuk tanaman cair sebulan sekali di musim panas. Dan ketika mulai beralih ke musim hujan, kamu dapat memperlambatnya menjadi setiap beberapa bulan sekali. Lalu ketika sedang musim hujan, disarankan untuk tidak melakukan pemupukan.
6. Repotting.
foto: Instagram/@pt.bunga.abadi.jaya
Jika aglonemamu berhasil tumbuh dan berkembang biak sehingga dapat menghasilkan banyak daun, kamu perlu melakukan repotting atau mengganti potnya sesuai ukuran aglonema. Karena pada umumnya merupakan tanaman ini memiliki pertumbuhan yang rendah, sehingga batangnya akan muncul secara bertahap. Repotting ini perlu dilakukan setiap 2 hingga 3 tahun.
Jaga agar ukuran pot tetap proporsional dengan tanaman itu sendiri. Aglaonema suka memiliki struktur akar yang kokoh dan kuat, tetapi tidak membutuhkan banyak tanah ekstra untuk dapat menahan kelembapan yang terlalu banyak.
7. Pemangkasan dan penyebaran bibit baru.
foto: Instagram/@d3_garden
Setelah di-repotting, kamu dapat melakukan pemangkasan dan penyebaran bibit baru pada pot-pot lainnya. Kamu dapat membuang daun yang berwarna hijau tua yang mati saat muncul dengan mengikuti batang dedaunan hingga ke pangkal tanaman. Dan menggunakan pemangkas steril, potong di bagian tersebut.
Hindari memangkas daun yang sedang tumbuh dengan cara yang sama. Cobalah untuk tidak mencabut bagian yang sedang tumbuh dari pangkal tanaman, karena berisiko mengalami kerusakan pada tanaman itu sendiri.
Setelah itu aglonema yang sudah muncul tunas-tunas baru, dapat ditanam di pot-pot yang lain supaya dapat kembali berkembang biak di pot lainnya. Kamu dapat membagi tanaman selama direpoting. Tunas kecil juga bisa ditanam sebagai tanaman individu.