Brilio.net - Istilah 'Drama' sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Cerita yang menjadi pertunjukan melibatkan konflik dan emosi.
Dalam dunia seni, drama menjadi salah satu hiburan yang dapat meredakan penat. Drama juga mampu membuat orang yang melihat larut dalam alurnya. Nah, bagi seorang pemeran drama yang akan melakukan pementasan tentunya akan diberikan panduan untuk memerankan sebagai tokoh yang tertera dalam cerita.
BACA JUGA :
7 Contoh teks pidato bahasa Inggris berbagai tema dan penjelasannya
Dalam memerankan drama tentunya perlu mempelajari dan menghafalkan teks drama. Dalam sebuah pementasan drama tentunya akan membutuhkan kemampuan khusus mulai dari menghayati sebuah karakter yang akan dibawakan harus totalitas, penghafalan teks, vokal dan ekspresi.
Drama juga memiliki banyak tema yang dapat diangkat. Setiap tema pastinya memiliki makna dan nasihat yang berbeda. Maka dari itu, setiap pemeran drama pasti memiliki karakter antagonis maupun protagonis. Sehingga dapat dinikmati bagi para penontonnya.
Nah, kali ini brilio akan merangkum contoh teks drama tentang persahabatan yang singkat dan mudah dipelajari untuk latihan, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (8/2).
BACA JUGA :
5 Contoh teks ulasan buku lengkap dengan penjelasan dan strukturnya
1. Contoh teks drama persahabatan judul "Arti dari Sebuah Kehidupan".
foto: freepik.com
Brandon : Pesan yang banyak deh! Nanti aku yang bayar. Pokoknya kalian harus makan sampai kenyang.
Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Bawel ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna : Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu yang keluar duit.
Tidak lama kemudian Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon.
Anna : Elsa kenapa? Kok sedih? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon dan Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tersebut.
Elsa : Mamaku barusan telepon. Dia bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil dan tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami harus pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini karena papa terlibat kasus korupsi dan sekarang dia menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan : Berarti kamu anak buronan?!
Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina kepada Elsa yang sedang menangis.
Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan temenan sama aku? Kita kan bersahabat sejak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat ke arah Brandon yang berada di sebelahnya.
Anna : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy : Mending kamu pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.
Ivan dan Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat sedih.
Elsa : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita aku jatuh miskin, kalian tak menerimaku lagi!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah bagus makananmu kubayari!
Elsa bangkit berdiri dari kursinya kemudian menatap sedih keempat temannya. Kemudian ia meninggalkan mereka dan keluar dari cafe.
Ivan : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggap dia teman sih. Sementara dia sudah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir sampai ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon dan Ivan.
Anna : Guys! Barusan aku dapat kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan : Serius?!
Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek handphone kalian!
Brandon dan Ivan mengecek handphone masing-masing dan menerima kabar yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita langsung ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dia langsung kesana.
Anna, Ivan dan Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil ke arah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, handphone Ivan berbunyi dan raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.
Ivan : Guys.... Kita terlambat. Elsa melompat dari flyover tersebut dan ia tewas.
Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan : Kita langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.
Brandon menarik nafas panjang kemudian mengemudikan mobilnya ke arah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari dan di depan ruang jenazah sudah ada ibu dan Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak akan begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna dan mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak dapat menahan air matanya.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon agar kalian terus mendoakan Elsa agar ia tenang disana.
Brandon dan Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah kepada mereka dan malah memaafkannya.
Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus mendoakan Elsa.
Helen : Tidak perlu minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak kuat menerima kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti karena sejak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan dan Anna takjub akan kebesaran hati Helen dan semenjak itu mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain dan tidak menggunakan uang sebagai tolak ukur.
2. Contoh teks drama persahabatan judul "Komedi".
foto: freepik.com
Di suatu meja yang berada di suatu kelas. Di suatu kelas yang berada di sekolah. Di suatu sekolah yang entah ada atau tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang senang-senangnya, tapi semua itu berubah saat ulangan akan datang.
Renata : "Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok?(Datang)"
Rio : "Belum"
Renal : "Innalillahi"
Renata : "What the hell, Oh my God. Kalau nilai ulangannya jelek, nanti dihukum"
Renal : Paling hukumannya lari di lapangan
Renata : Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah
Renal : Innalillahi
Rio : Aku cek dulu, siapa tahu guru ( Pergi )
Renal : Ngapalin bab yang mana
Rio : "Ada guru (Dateng) (Semua melihat ke pintu)
Ririn : Loh. Kok sepi? (Datang)
Renal : Huuu. Katanya ada guru (Nepuk bahu Rio)
Rio : Iya ini guru. Guru masa depan
Ririn : Kamu bisa aja
Renata : kamu udah ngapalin Rin?
Ririn : Udah dong. Ririn
Rio : Ellleh. Sombong amet
Ririn : Biarin
Renata : Udah-udah jangan berantem
Renal : Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang nilainya paling gede, dia yang menang, dan yang menang bisa nyuruh 1 kali kepada yang kalah
Ririn + Rio : Setuju!
(Asep datang dari belakang) Asep : Bapa juga setuju!
Ririn dan Rio semakin mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melakukan gerakan 3B yaitu Belajar, Berdoa, dan Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio merangkum semua bab dan menulisnya di kertas kecil untuk nanti dihafal saat ulangan dengan kata lain nyontek. Akhirnya saat ulangan pun tiba.
Asep : Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang
Ririn : Bismillah (Membuka dan mengisi soal)
Rio : Inimah enteng (Membuka soal) (Saat Asep berbalik menempelkan kertas di punggung Asep untuk menyontek)
Rio : Kalo ginikan ga akan ketahuan (ngisi)
Asep : Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, dan jangan ribut (Keluar)
Rio : "Rencana B (Menyilang kaki dan di alas sepatunya ada contekan)
Rio : Ah. Bukan yang ini (Buka baju penghapus di dalamnya ada contekan
Rio : Ah yang ini (Nulis) (Ngeluarin contekan dari dasi)
Rio : "Ah yang ini juga (Nulis)
Rio : Selesai (Liat Ririn dan yang lainnya masih belum selesai)
Akhirnya ulangan selesai dan beberapa hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.
Asep : Ini (Membagikan)
Ririn : Ye. Nilaiku 85
Renal : "Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu
Rio : Lah. Pak, kok nilai Saya 50?
Asep : Itu karena soal nomor 11-20 dibalik kertas nggak kamu isi
Rio : Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya?
Asep : Kamu itu seharusnya bisa tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh
Renata : siap-siap terima perintah Ririn aja
Rio : Iya deh iya
Ririn : Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh nyontek lagi
Asep : Jadi Kamu nyontek?. Nilai Kamu bapa kurangi 6, jadi nilai Kamu -1 (Mukul kepala Rio)
Akhirnya Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dia menjadi lebih giat belajar dan lebih berhati-hati dalam mengisi soal
3. Contoh teks drama persahabatan judul "Menyontek".
foto: freepik.com
Ibandi: Din, Aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!
Andine: A dan C
Yensieta: kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Ibandi: 10 A, 11 D, nomor 15 Aku belum
Aldiansyah: Wheeii, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar
Yensieta: Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum Aku kerjakan
Mereka berempat saling contoh-mencontoh seperti siswa lainnya. Tapi tidak dengan Budiman, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa Nyontek.
Ibandi: Bud,kamu sudah selesai?
Budiman: Belum, tinggal 3 soal lagi
Ibandi: Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!
Budiman: Tidak Bisa Ban,
Ibandi: Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama
Andine: Iya Bud, kita harus kerja sama
Aldiansyah: Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud
Budiman: tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman
Yensieta: Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!
Budiman: Nyontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencontek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Maafin aku ya..
Yensieta: Tapi saat ini, sangat mendesak Bud
Andine: Iya Bud, bantu kami
Budiman: tetap tidak bisa
Aldiansyah: Ya sudahlah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri. (marah dan kesal)
Ibandi: biarkan, kita lihat di buku saja
Ibandi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Yensieta menanyakan hasilnya.
Yensieta: Bagaimana Ban? Ada tidak?
Ibandi: ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C
Karena suara Ibandi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Pengajar: Kalian ini, Nyontek terus. Keluar kalian
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Ibandi: Aku tidak menyangka akan seperti ini
Andien: Aku juga tidak menyangka, akan dihukum
Yensieta: Seharusnya kita belajar ya
Aldiansyah: Iya, Budiman benar
Ibandi: Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!
Yensieta: Aku menyesal!
Aldiansyah, Andine & Ibandi: Aku juga bersama
Setelah itu Budiman keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budiman ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Andine: kenapa bud? Kamu di hukum juga?
Budiman: Tidak, Aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama
Yensieta: Aku berharap ini menjadi siswaan kita semua
Andine: dan tidak kita ulangi lagi
Aldiansyah: Kita sahabat sejati
Lantas mereka semua menjalani hukuman dengan penuh canda dan tawa. Ternyata persahabatan dapat menjadikan semuanya lebih baik.
4. Contoh teks drama persahabatan judul "Karena Sahabat".
foto: freepik.com
Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh dua kelompok remaja murid SMA Negeri 1 Watampone ini. Kelompok healthy (rahmi, ayu dan ewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah. Tidak seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil. Mereka bertiga sangat keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.
Suatu ketika di Kantin.
Rahmi, ayu dan dewi sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.
Neni : Hey, kalian ! ngapain kalian disini ! (memukul meja)
Faisyah : Ini tuh tempat khusus buat kita! jadi lo mendingan cabut sana !
Aeni : Bener tuh! lo, lo dan lo out! (menunjuk ke Rahmi, Ayu dan Ewi)
Rahmi : Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan tempat bokap kalian !
Faisyah : Eh. Eh. Nih anak sudah mulai melawan yah! Apa perlu saya panggilkan satpam untuk mengusir kalian!
Ayu : Yah silahkan saja panggil satpam. Kalian pikir kami takut dengan kalian.
Neni : Kurang ajar kalian (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Ewi berbicara)
Ewi : Hey jangan. Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo kita pergi dari sini.
Rahmi, Ayu dan Ewi pun pergi meninggalkan kantin.
Aeni : Akhirnya mereka pergi juga. Hahaha
Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang.
Seperti biasanya grup healthy sering mengerjakan tugas di rumah Rahmi. Jadi tiap sore Ayu dan Ewi datang kerumah Rahmi. Orangtua mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain.
Sore, dirumah Rahmi
Ayu+Ewi : Assalamualaikum (mengetuk-ngetuk pintu)
Rahmi : Waalaikumsalam (membuka pintu) silahkan masuk tuan putri (sambil mengulurkan tangannya ke bawah) (sedang bercanda untuk menghibur mereka)
Rahmi+Ayu+Ewi : hehehehehe
Mereka bertiga menuju ke ruang tamu. Tempat dimana mereka sering mengerjakan tugas sambil berbagi cerita. Kali ini tugas yang dikerjakan adalah tugas bahasa indonesia yaitu membuat proposal. Mereka lalu mengeluarkan buku dari tas. Tapi kali ini mereka tidak bisa menyelesaikannya karena ada keributan di samping rumah Rahmi. Entah mengapa orang itu sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka.
Ayu : Aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau situasinya begini.
Ewi : Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh amat!
Rahmi : Aku juga nggak tau nih. Nga biasa-biasanya mereka ribut seperti ini.
Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu datang pada rumah faisyah. Diluar rumah Faisyah ada kelompok trio evil yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah faisyah.
Rahmi : faisyah, ada apa dengan kamu?
(faisyah hanya menangis dan merunduk)
Neni : Ngapain lo kesini! Sudah pulang sana, mengganggu aja!
Aeni : Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini !( dengan suara yang kejam)
Faisyah : Sudahlah, jangan usir mereka. Mereka kan teman kita juga.
Neni : Kamu kenapa sih faisyah? Kenapa mesti lo bela mereka?
Aeni : Faisyah, kamu habis kesambet batu yah ?
Faisyah : Sudahlah, hentikan semua kebodohan ini.
Neni : Maksud loe apa sih? Gue nggak mengerti dengan semua ini!
Aeni : Baiklah kalo ini mau kamu. Kami akan menurutinya.
Ayu : Kok kamu sedih sih faisyah? Memangnya ada apa?
Faisyah : Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalunya bertengkar. Apa mereka tidak lelah dengan semua ini?
Ewi : Kamu yang sabar yah faisyah.
Faisyah : Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar.
Rahmi : Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa sajalah, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.
Neni : Kami pun akan turut berdoa agar orang tua kamu tidak bertengkar lagi.
Faisyah : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu dan sangat malu sekali teman-teman.
Aeni : Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi fisikmu.
Rahmi : Iya faisyah. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.
Faisyah : Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli sama sekali.
Ayu : Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya.
Ewi : Mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi mereka terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri.
Faisyah : Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengkar?
Rahmi : tapikan biar bagaimanapun juga dia tetap orang tuamu.
faisyah : Saya harus bagaimana (sambil menunduk dan menangis)
Neni : sampaikan bahwa kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.
Faisyah : akan saya coba
Aeni : Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap air mata faisyah)
Faisyah : terimakasih yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan memberiku semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.
Rahmi : kami juga sayang kok sama kamu.
Mereka semua lalu berpelukan.
5. Contoh teks drama persahabatan judul "Mewujudkan Mimpi".
foto: freepik.com
Andi: Shan, aku ingin cerita nih?
Shani: Cerita apa? Soal mimpi gilamu, kan? Kamu sekarang mau bermimpi apa lagi? Jadi astronot? Atau, berkelana ke planet Neptunus?
Andi: Hahaha, kau ini tahu saja. Aku memang mau menceritakan mimpiku. Tapi, mimpiku kali ini tidak seaneh yang dulu. Kali ini, mimpi yang aku wujudkan ini lebih realistis. Aku ingin jadi penulis novel, Shan. Tepatnya menjadi penulis novel fantasi. Kamu tahu sendiri kan kalau aku ini tukang ngayal. Jadi, aku merasa bahwa menjadi penulis novel fantasi adalah impian yang sepertinya bisa aku wujudkan.
Shani: Widih, tumben-tumbenan mimpimu realistis, mana bagus juga lagi. Eh, ngomong-ngomong, kamu udah bikin naskahnya belum?
Andi: Udah, dong. Malah kemarin aku kirim ke penerbit.
Shani: Widih, mantap kali kalau begitu! Semoga naskah kamu diterima penerbit ya, Ndi.
Andi: Aamiin. Makasih ya Shan
Beberapa waktu kemudian.
Shani: Ndi, bagaimana dengan naskah novel? Diterima penerbit tidak?
Andi: Nggak, nih Shan. Malahan, aku disuruh revisi sama penerbitnya. Mana revisiannya banyak lagi. Ah, sepertinya impianku untuk bikin novel fantasi bukanlah impian yang bisa aku wujudkan.
Shani: Yaelah, Ndi. Naskah kamu kan cuma disuruh direvisi; bukan ditolak. Jadi, naskah kamu masih punya kesempatan buat diterbitkan oleh penerbit. Lagian, kalau tidak diterbitkan di penerbit yang kamu tuju itu, kamu masih bisa kirim ke penerbit lain. Iya, kan?
Andi: Iya sih, Shan. Eh, ngomong-ngomong, terimakasih ya atas masukannya.
Shani: Sama-sama, Ndi.
Andi pun kembali merevisi naskah novelnya tersebut. Shani sebagai sahabatnya pun terus memberi dukungan dan masukan kepada Andi. Singkat cerita, novel fantasi karangan Andi pun terbit dan digemari oleh banyak pembaca.
6. Contoh teks drama persahabatan judul "Sahabat 3BG".
foto: freepik.com
Kisah ini terjadi di sebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMPN 1 Tunas Bangsa. Disana ada suatu persahabatan yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG.
Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG.
Alwi : Kenapa ya.. persahabatan 3BG kok sangat erat? aku ingin persahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana caranya? (diam sambil memikir sesuatu)
Alwi : Ah, aku punya ide, aku curi saja dompetnya Andin, dan setelah itu aku Taruh saja di tasnya Aulia, Andin dan Audy pasti akan Akan menuduh Aulia.
Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa.
Andin : (sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu dan wajahnya sangat gelisah)
Audy : Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?
Andin : Aduh gimana nih, dompetku hilang.
Aulia : Kok bisa hilang, mungkin ada di rumah kamu.
Andin : Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku sudah aku masukkan ke dalam tasku.
(Tiba-tiba Alwi memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu)
Alwi : Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.
Andin : Emangnya siapa Al ?
Alwi : Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Aulia.
Audy : Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok sok tahu banget sih.
Alwi : Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah tasnya Aulia.
Andin : Maafkan aku Lia, aku harus menggeledah tas mu untuk Membuktikan omong kosongnya Alwi.
Aulia : Ya sudahlah nggak apa ? Andin dan Audy menggeledah tasnya Aulia dan beberapa lama kemudian dompet Andin ditemukan di atasnya Aulia.
Alwi : Tuhkan bener kataku, Aulia si miskin itu yang mencurinya.
Andin : Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.
Aulia : Tapi bukan aku yang mencurinya.
Alwi : Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet Andin ada ditas kamukan?
Audy : Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.
Andin : Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kami lagi.
7. Contoh teks drama persahabatan judul "Pergi".
foto: freepik.com
Yuda : Ngga, sepertinya ini hari terakhir kita bermain bersama.
Rangga : Kenapa emangnya?
Yuda : Setelah liburan, aku harus pindah ke kota lain karena ayahku dipindahkan ke kota lain.
Rangga : Yah, saya sedih tidak punya teman untuk bermain.
Yuda : Ya, mau bagaimana lagi, ngga. Tapi jangan sedih, ya. Ketika ada waktu, saya akan datang ke sini lagi. Jadi, kita masih bisa bermain bersama lagi.
Rangga : Ya, yud. Saya akan menunggu. Saya harap Anda dapat memiliki teman baik, sehingga Anda tidak akan sendirian saat Anda di sana.
Yuda : Aamiin. Kamu juga, ngga.