Brilio.net - Hidroponik adalah bentuk berkebun yang tidak menggunakan tanah, melainkan menanam tanaman dalam larutan air dan nutrisi. Sistem hidroponik dapat digunakan pada ruang kecil dan memerlukan lebih sedikit air dibandingkan dengan berkebun konvensional. Sistem hidroponik juga bisa menjadi solusi ideal bagi penghuni apartemen maupun urban yang tidak memiliki petak berkebun outdoor.
Jika kamu baru memulai mencoba bercocok tanam dengan teknik hidroponik, pasti ingin melakukannya dengan perlahan dan sederhana. Secara kelebihan, hidroponik memang menawarkan kemudahan, perawatan sederhana, dan lebih cepat tumbuh dibanding dengan memakai media tanah.
BACA JUGA :
6 Tanaman rempah cocok ditanam hidroponik, cepat tumbuh subur
Namun perlu diketahui, apabila langkah menanam tidak benar, satu kesalahan dapat menghancurkan semua tumbuh kembang tanaman. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk memahami apa saja kesalahan yang mungkin muncul pada tanaman hidroponik. Juga, hal apa yang sebenarnya dibutuhkan tanaman hidroponik.
Ada banyak masalah yang mungkin bisa muncul di tanaman hidroponik. Tetapi berikut adalah 8 kesalahan paling umum yang biasa dilakukan oleh seorang tukang kebun hidroponik. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/3).
1. Mengabaikan tingkat pH.
BACA JUGA :
Kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik Nutrient Film Technique
foto: freepik.com
Poin penting yang perlu diperhatikan pada tanaman hidroponik adalah tingkat pH-nya. Sebagian besar, tanaman tumbuh berkat larutan nutrisi. Jika larutan tersebut terlalu basa atau terlalu asam, tanaman akan mengalami kekurangan nutrisi atau mati begitu saja.
Ukur pH tepat dan pantau levelnya setidaknya sekali sehari. Jika tergelincir ke satu arah (kurang atau lebih satu level) atau lainnya, segera ambil langkah untuk mengembalikannya ke keseimbangan yang diinginkan tanaman.
Tingkat pH yang tidak sesuai adalah salah satu alasan paling umum untuk tanaman hidroponik tidak berkembang hingga mati. Sangat penting untuk memantau tingkat pH karena semua tanaman hidup dalam larutan nutrisi yang sama. Jika pH buruk untuk satu tanaman, semua tanaman bisa menderita.
2. Tidak cukup pencahayaan.
foto: freepik.com
Setiap tanaman membutuhkan cahaya cukup, meskipun ada jenis yang butuh sedikit pencahayaan. Jika kamu memberi terlalu sedikit dari yang dibutuhkan, tanaman akan menderita. Begitu pula dengan sebaliknya.
Pencahayaan adalah salah satu investasi terpenting yang perlu kamu lakukan sebagai petani hidroponik. Jadi cari tahu tingkat cahaya yang terbaik sesuai dengan tanaman. Ini berarti kamu harus meneliti jenis cahaya yang dibutuhkan tanaman karena setiap jenis tanaman berbeda.
3. Menggunakan pupuk yang salah.
foto: freepik.com
Kamu mungkin tergoda untuk membeli sekantong pupuk konvensional dari pusat kebun setempat untuk diberikan pada koleksi hidroponik. Kamu berpikir pupuk adalah nutrisi yang bisa membantu tanaman lebih subur.
Tidak benar, pupuk konvensional mungkin tidak sepenuhnya dapat larut pada hidroponik. Selain itu, pupuk itu dapat menyumbat saluran air dan tabung. Sebaliknya, beli dan beri pupuk yang dirancang untuk sistem hidroponik. Pupuk hidroponik, yang tersedia dalam bentuk cairan atau butiran, telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan tanaman.
4. Tidak fokus pada sanitasi.
foto: freepik.com
Jangan sampai area sekitar taman hidroponik menjadi tempat sampah. Kebiasaan sanitasi dapat berdampak besar pada kesehatan tanaman dan seluruh sistem hidroponik. Tanpa sanitasi yang baik, kamu dapat menyebarkan penyakit pada tanaman atau menyediakan tempat persembunyian makanan bagi hama.
Beberapa kebutuhan pembersihan dasar yang harus kamu perhatikan, di antaranya adalah menjaga lantai tetap bersih dan kering, mensterilkan dan membersihkan peralatan hidroponik, mensterilkan dan membersihkan wadah, membuang limbah tanaman.
5. Tidak mau cari tahu dan asal menanam.
foto: freepik.com
Sistem hidroponik modern telah ada sejak lama. Tentunya sudah ada berbagai macam informasi dan panduan tersebar luas. Melalui kursus, pendidikan formal, buku, internet, hingga dari satu orang ke orang lain.
Singkatnya, jangan merasa malas atau enggan untuk terus belajar dan mencari informasi. Kalau perlu praktik dan belajar pada petani hidroponik profesional. Semakin banyak yang kamu ketahui sebelum memulai hidroponik, akan semakin baik pada saat memanen kelak.
6. Aliran udara tidak tercukupi.
foto: pixabay.com
Aliran udara dan ventilasi yang baik sangat penting untuk menjauhkan hama dan agar tanaman tidak memburuk. Terlepas dari ruang rumah yang dibentuk dari kaca sekalipun, kamu tetap memerlukan kipas angin atau blower yang memastikan aliran udara dan pertukaran udara yang tepat.
7. Terlalu banyak diberi air.
foto: freepik.com
Menyiram tanaman sangat penting. Namun, menyiramnya secara berlebihan bisa menjadi masalah besar bagi pemula. Tanaman yang terus menerus disiram menyebabkan genangan air. Pada akhirnya, kamu akan melihat daun-daun terkulai, layu, dan pertumbuhan tanaman terhenti.
Jika tidak segera diatasi, penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan akar busuk dan tanaman pun mati. Jadi, tunggu hingga lapisan atas tanah terasa kering sebelum disiram kembali.