1. Sebuah rumah berukuran 44 meter persegi dibangun di dalam gang sempit di daerah Jakarta. Rumah ini berbentuk jajaran genjang, miring dan mengecil ke belakang.
BACA JUGA :
11 Potret transformasi rumah tipe 27 usai dimakeover jadi hunian terasa luas, cocok buat pasangan mud
2. Proses pembangunan Tiny House ini nggak semudah yang dibayangkan, lho. Pertama, pemilik harus memindah tiang listrik yang berada di samping rumahnya. Kedua, pembangunan sempat tertunda selama 1 tahun karena pandemi. Ketiga, rumah ini punya bentuk lahan yang biasa, jadi harus ekstra dalam pengerjaannya.
BACA JUGA :
Hunian mungil di tengah lahan sawah berdesain minimalis ini isinya bikin melongo, intip 11 potretnya
3. Dan seperti inilah hasil setelah direnovasi. Rumah ini dibangun tanpa kontraktor, namun tetap menggunakan jasa arsitektur dan desain interior dalam pembangunannya.
4. Karena dibangun di atas lahan sempit, pemilik rumah memutuskan untuk membangun rumah model split level. Rumah split level adalah bangunan yang di bagian tertentu memiliki ketinggian lantai setengah, antara lantai dan langit-langit.
5. Untuk tema interior-nya, tampaknya pemilik mengusung konsep interior rumah Jepang yang didominasi oleh furnitur kayu. Nggak banyak sekat di rumah ini sehingga ruangan terasa luas.
6. Walau terlihat mungil, tapi rumah ini punya dua kamar, dua kamar mandi, backyard, loteng, dapur, mini office, dan laundry room.
7. Ada alasannya mengapa si pemilik menerapkan konsep ini. Sebab, di lingkungan rumah ini kerap banjir, sehingga rumah model split level bisa jadi solusi yang tepat.
8. Proses pengerjaan rumah ini cukup panjang, mulai dari merancang ide rumah, konsultasi, membuat draft desain, memilih bahan material, hingga eksekusi.
9. Total yang harus dikeluarkan untuk menciptakan rumah sekitar Rp 300 juta. Biaya itu sudah termasuk jasa tukang, arsitek, dan desain interior-nya. Apakah kamu minat?