Brilio.net - Transaksi elektronik kini tak hanya dinikmati millenial yang melek teknologi. Kini, pedagang tradisional di Banyuwangi bisa mencicipi transaksi non tunai dengan peluncuran soft launching OsingPay.
"Ini sebagai upaya kami untuk menciptakan cashless society. Ibu-ibu akan terbiasa menggunakan dompet digital ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seperti dikutip brilio.net dari Liputan6, Senin (30/9).
BACA JUGA :
Gelar kompetisi e-Sport, Pemkab Banyuwangi dorong lahirnya gamer pro
foto: Liputan6.com
Penamaan OsingPay terinspirasi dari nama suku asli Banyuwangi, Osing. Beda dari alat transaksi elektronik lainnya, OsingPay sepenuhnya diusung oleh daerah.
BACA JUGA :
Punya multiplier effect besar, Banyuwangi gelar kompetisi e-Sport
Menurut Anas, OsingPay mempunyai value sebagai investasi warga Banyuwangi. Ke depannya, OsingPay ditujukan ke pedagang pasar tradisional. Pengunjung pasar diharapkan bisa terbiasa dengan metode pembayaran non tunai.
"Peluncuran Osingpay ini bukan nilai transaksinya yang kami kejar, tapi inilah langkah kecil Banyuwangi dalam menatap masa depan di tengah perkembangan teknologi dunia yang begitu pesat," ujar Anas.
OsingPay menggandeng PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren) dan Bank jatim untuk pengelolaan jasa keuangan tersebut. Semua dikelola anak Bangsa, OsingPay diharapkan mendukung kemandirian sistem pembayaran nasional.
Komisaris Utama PayTren Ustaz Yusuf Mansur, mengapresiasi kerja sama di bidang ekonomi ini. Ia berharap agar langkah ini bisa ditiru daerah lainnya. "Ini akan menggerakkan perekonomian lokal karena perputaran uang dan keuntungannya kembali lagi untuk daerah," tegasnya.
Selain untuk pembayaran di pedagang tradisional, OsingPay juga bisa digunakan di merchant lokal seperti pusat oleh-oleh. Selain itu, pembayaran pajak daerah, zakat ASN ke Badan Amil Zakat, listrik, PDAM, dan lain-lainnya bisa dilakukan dengan mudah menggunakan OsingPay.
Aplikasi karya anak bangsa ini bisa diunduh secara gratis di Play Store.