Gejala penyakit ain.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Pengertian penyakit ain dalam Islam, beserta ciri-ciri & pencegahannya
Penyakit ain juga memiliki beberapa gejala, adapun tanda gejala terkena gangguan ain menurut Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullahu Ta'ala adalah, jika bukan karena penyakit jasmani (penyakit medis), maka umumnya dalam bentuk:
1. Sakit kepala yang berpindah-pindah.
2. Wajah pucat.
BACA JUGA :
5 Makanan dan minuman ini dapat memicu penyakit liver
3. Sering berkeringat dan buang air kecil.
4. Nafsu makan yang lemah.
5. Mati rasa.
6. Panas atau dingin di anggota badan.
7. Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
8. Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
9. Bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada.
10. Berkeringat di malam hari.
11. Perilaku (emosi) berlebihan.
12. Ketakutan yang tidak wajar.
13. Sering bersendawa.
14. Menguap atau terengah-engah.
15. Menyendiri atau suka mengasingkan diri. 16. Diam atau malas bergerak.
17. Senang (terlalu banyak) tidur
18. Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.
Namun, tanda-tanda tersebut atau sebagiannya bisa ditemukan tergantung pada kuat atau banyaknya ain.
Cara mengobati ain.
foto: freepik.com
Seseorang yang terkena ain, perlu mengobati sebab-sebab terkena penyakit ain, berikut ini cara mengobati atau menyembuhkan penyakit ain.
1. Mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain.
Sebagaimana tertuang dalam hadits Ibnu Abbas Ra, Nabi Muhammad SAW bersabda;
"Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena air)." (HR. Muslim no. 2188)
2. Ruqyah Syar'iyyah.
Sebagaimana tertuang dalam hadits dari Asma binti Umais Ra, ia berkata;
"Wahai Rasulullah, Bani Ja'far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain." (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no.3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
3. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain.
Nabi Muhammad SAW, memerintahkan Amir bin Rabi'ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ain. Dalam riwayat yang lain menjelaskan:
"Lalu Nabi Muhammad SAW memerintahkan Amir untuk berwudhu. Lalu Amir membasuh wajah dan kedua tangannya hingga sikunya, dan membasuh kedua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Lalu Nabi memerintahkannya untuk menyiramkannya kapada Sahl." (HR. An Nasa'i no. 7617, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no.15980. dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).