Brilio.net - Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah atau dalam penanggalan Islam. Awal bulan Muharram sering disebut sebagai tahun baru Islam. Bulan Muharram menjadi bulan yang sangat berpengaruh untuk sejarah umat Islam dan penuh akan barokah serta rahmah.
Muharram termasuk bulan yang dimuliakan. Saking mulianya, bulan ini dijuluki dengan syahrullah atau bulan milik Allah. Muharram dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.
BACA JUGA :
15 Amalan sunah di hari Jumat yang dianjurkan Rasulullah
Begitulah Allah mengistimewakan bulan Muharram sehingga banyak amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam pada bulan Muharram. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (17/8) dalam Alquran surat At Taubah ayat 36, Allah berfirman:
Artinya:
BACA JUGA :
Tata cara adzan untuk jenazah lengkap dengan hukumnya
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Syaban." (HR. Bukhari (3197) dan Muslim(1679))
- Amalan di bulan Muharram
foto:freepik
1. Perbanyak puasa sunnah.
Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Salah satu puasa sunnah yang dikerjakan oleh Rasulullah adalah puasa Asyura. Rasulullah seperti dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dimana beliau berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan)." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Perbanyak sholat sunnah.
Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yaitu Muharram. Sedangkan sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam."
3. Selisihi orang Yahudi dengan puasa Tasu'a.
Puasa Tasu'a diambil dari kata Tis'a yang artinya sembilan. Oleh karena itu, puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Salah satu keutamaan melaksanakan puasa sunnah Tasu'a yaitu untuk menyelisihi orang yahudi, sebab dalam budaya Yahudi dan Nasrani, tanggal 9 Muharram merupakan tanggal yang diagungkan.
4. Perbanyak muhasabah diri.
Amalan berikutnya yang harus diperbanyak pada bulan Muharram adalah muhasabah dan juga intropeksi diri. Dalam Alquran surat Al Hasyr ayat 18, Allah berfirman:
yaa ayyuhallaziina aamanuttaqullaaha waltanzur nafsum maa qaddamat ligad, wattaqullaah, innallaaha khabiirum bimaa ta'malun
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
5. Puasa sunnah 11 Muharram.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Puasalah hari Asyura dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya." (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Dalam hadits tersebut, menguatkan tentang anjuran puasa sunnah 11 Muharram dan juga diperkuat oleh hadits lainnya yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra, "puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya."
6. Membaca doa tanggal 1 sampai 10 Muharram.
Amalan yang dianjurkan saat bulan Ramadhan adalah membaca doa setiap hari yang dimulai pada tanggal 1 Muharram sampai dengan 10 Muharram. Doa tersebut memiliki arti sebagai berikut:
"Ya Allah, tahun baru telah datang, aku meminta kebaikannya dan berlindung dari keburukannya, maka jagalah aku dari godaan syetan. Ya Allah ! Engkau telah menjadikan syetan sebagai musuhku yang tahu akan kelemahan-kelemahanku, syetan dapat melihat aku namun aku tidak dapat melihatnya. Maka jadikanlah syetan putus asa untuk menggodaku dan janganlah Engkau jadikan ia penghalang ampunan-MU. Engkau Dzat Yang Maha Kuasa."
7. Membaca doa awal tahun.
Dianjurkan saat memasuki tahun baru Hijriyah atau tanggal 1 Muharram disunnahkan untuk membaca doa awal tahun.
Wa shalallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa salam.
Allahumma maa 'amiltu fii haadzihis sanatilmimmaa nahaitanii 'anhu falam atub minhu walam tardlahu walam tansahuu wahalmta 'alayya ba'da qudratka 'alaa 'uquubatii wada' antanii ilattaubati minhu ba'da juratii 'alaa ma'shiyatika fainnii astaghfruka faghfrli.
Wamaa amiltu fiihaa mimmaa tardlaa hu wawa' adtanii 'alaihits tsawaaba fa as alukallaahumma yaa kariimu yaa dzal jalaa li walikraami an tataqabbalaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalih' wa shahbihii wa sallam.
Artinya:
"Semoga rahmat dan salam tercurahkan kepada junjungan kami dan tuan kami, Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Ya Allah, laranglah apapun yang telah kulakukan pada tahun ini, sedang aku tidak bertaubat darinya, dan Engkau tidak meridhainya, tidak melupakannya dan Engkau berbelas kasih kepadaku padahal engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau telah menyeru kepadaku agar bertaubat setelah aku berani berbuat durhaka kepada-Mu.
Maka sesungguhnya sekarang aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku.
Apapun yang telah kulakukan pada tahun ini, dan telah Engkau janjikan pahalanya kepadaku, maka aku memohon kepada-Mu, Ya Allah, wahai yang Maha Mulia, wahai yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, mohon Engkau menerimanya, dan janganlah Engkau putuskan harapanku kepada-Mu wahai Yang Maha Mulia."
8. Meluaskan belanja.
Bulan Muharram tepatnya pada hari Asyura disarankan untuk meluaskan belanja pada keluarga sehingga Allah juga akan meluaskan atas belanja selama setahun.