Brilio.net - Primordialisme adalah ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku bangsa, ras, asal usul kedaerahan, dan agama. Primordialisme dalam masyarakat majemuk merupakan praktik yang sering terjadi seperti sebuah perusahaan yang didirikan oleh seseorang dari suku bangsa tertentu dan menempatkan orang-orang yang bersuku bangsa sama untuk jadi orang kepercayaannya.
Namun, di sisi lain sikap primordialisme juga dapat menimbulkan prasangka dan permusuhan terhadap golongan atau kelompok sosial lain. Hal ini dapat memicu terjadinya konflik yang mengganggu integrasi sosial. Nah untuk memahami lebih rinci mengenai primordialisme, berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (29/6).
BACA JUGA :
Negosiasi adalah proses tawar menawar, ketahui penjelasan lengkapnya
Pengertian primordialisme
foto: Unsplash/Ian Macharia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), primordialisme adalah perasaan kesukuan yang berlebihan. Secara istilah, primordialisme berasal dari bahasa Latin yaitu "primus" yang berarti pertama dan "ordiri" yang berarti tenunan atau ikatan sehingga primordialisme dapat diartikan sebagai ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal yang dibawa sejak lahir seperti suku, ras, dan adat istiadat.
BACA JUGA :
Etnosentrisme adalah: Ini pengertian, penyebab, dan dampaknya
Menurut Kun Maryati dalam buku Sosiologi, primordialisme adalah ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, adat-istiadat, daerah kelahiran, dan lain sebagainya.
Primordialisme juga dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi, dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu dilahirkan.
Menurut Dosen Hukum dan Konsultan Hukum Unesa Iman Pasu Marganda Hardianto Purba dalam Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, primordialisme adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial dengan orang seetnis, sebudaya, setradisi, dan norma yang mengikat kita dengan komunitas kita.
Menurut Ubed Abdillah dalam buku Politik Identitas Etnis menyebutkan bahwa primordialisme umumnya beranggapan bahwa kelompok-kelompok sosial dikarakteristikan oleh gambaran seperti kewilayahan, agama, kebudayaan, bahasa, dan organisasi sosial yang didasari secara objek sebagai hal yang 'given' dari sananya dan tidak dapat dibantah. Primordialisme juga dapat terjadi karena sesuatu yang dianggap istimewa seperti agama, budaya, dan suku. Sikap ini ditunjukkan untuk mempertahankan integritas kelompok dari ancaman eksternal.
Sikap primordialisme sangat memengaruhi pola perilaku seseorang dalam hubungan sosial. Individu yang memiliki sikap primordialisme dalam kehidupan bermasyarakat akan sulit untuk berinteraksi dengan individu atau kelompok lain. Sikap tersebut juga akan berpengaruh terhadap pembentukan persatuan dan pola hidup yang rukun antar anggota masyarakat. Selain itu, sikap primordialisme juga dapat memicu konflik sosial yang mengganggu kerukunan antar warga.