Brilio.net - Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang jumlahnya terdapat 99. Nama-nama Allah yang baik ini mencerminkan sifat dan kebesaran Allah sebagai pencipta langit dan segalanya isinya. Salah satu nama Allah yang terbaik lagi indah adalah Al Bashir. Al Bashir memiliki arti Yang Maha Melihat.
Dalam kata lain, Al Bashir merupakan sifat Allah SWT yang mampu melihat segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia, di langit, sekaligus alam semesta. Allah mampu melihat yang lembut, kecil, hingga sesuatu yang tersembunyi dalam hati.
BACA JUGA :
Manfaat membaca dan mengamalkan Asmaul Husna setiap hari
Untuk mengetahui lebih jelas terkait dengan arti Al Bashir, dalil, dan cara meneladaninya, berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (5/7).
Arti dan dalil Asmaul Husna Al Bashir.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
99 Bacaan Asmaul Husna, keutamaan dan cara mengamalkannya sehari-hari
Melansir dari buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna yang ditulis oleh Syafi'ie el-Bantanie, Asmaul Husna Al Bashir berasal dari kata 'Bashara' yang memiliki arti pengetahuan terhadap sesuatu. Kemudian arti tersebut berkembang menjadi melihat. Maka dari itu, penjelasan singkat nama Allah Al Bashir adalah Maha Melihat.
Dalam buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII, terdapat dalil yang menjelaskan sifat Allah yang Maha Melihat, salah satunya pada surat Al-Hujarat ayat 18, yang berbunyi:
"Innallaaha ya'lamu gaibas-samaawaati wal-ar, wallaahu baiirum bimaa ta'maln."
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Selain itu Allah juga menegaskan dalam surat Yunus ayat 61, yang berbunyi:
"Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)." (QS. Yunus:61)
Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, mengimani nama-nama Allah salah satunya Al Bashir dapat dilakukan dengan memperhatikan kejadian dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sebagai bahan renungan. Selain itu juga, manusia dianjurkan untuk berintrospeksi diri dan mencoba melihat kelebihan serta kekurangan.