Brilio.net - Denial adalah sebuah mekanisme pertahanan yang melibatkan pengabaian realitas situasi untuk menghindari kecemasan. Penyangkalan tersebut dapat berupa tidak mengakui kenyataan atau menyangkal konsekuensi dari kenyataan tersebut. Konsep mengenai penolakan pertama kali diungkapkan oleh Sigmund Freud yang menggambarkannya sebagai penolakan untuk mengetahui fakta yang dapat menimbulkan kesedihan atau kekecewaan.
Secara umum, sikap denial atau penyangkalan ini ditujukan seseorang karena gagal mengenali konsekuensi dari perilakunya. Penyangkalan atau penolakan ini adalah cara untuk mengatasi konflik seperti emosional dan stres. Selain itu, penyangkalan ini juga bisa menimbulkan hal baik dan buruk.
BACA JUGA :
Independen adalah berjiwa bebas, ini pengertian dan karakteristiknya
Denial dapat menjadi hal yang baik jika fase penyangkalan dapat menjadi waktu jeda bagi seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya, sehingga ia mengerti apa yang harus dilakukan ke depannya. Denial juga dapat berimbas buruk karena berkaitan dengan kesehatan dan dapat memicu munculnya stres. Untuk memahami mengenai sikap denial, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Rabu (10/8).
Pengertian denial
foto: Keira Burton/Pexels
BACA JUGA :
Workshop adalah, ini definisi, tujuan, jenis, dan manfaatnya
Denial adalah salah satu jenis pertahanan yang sering digunakan. Denial dapat terjadi dalam bentuk penyangkalan terhadap kenyataan atau menyangkal impuls-impuls. Penyangkalan terhadap kenyataan ini digunakan untuk menghindari ancaman yang dikenal.
Umumnya, reaksi penolakan atau denial terjadi pada seseorang yang baru saja mengalami kejadian menyedihkan. Reaksi penolakan adalah sebuah reaksi yang normal dilakukan seseorang ketika tengah emosi. Penolakan atau denial adalah salah satu mekanisme pertahanan yang biasa dilakukan untuk melindungi hal yang dipercaya.
Pendapat lain menyebutkan bahwa denial adalah mekanisme pertahanan secara psikologis untuk membantu seseorang menghindari kebenaran yang berpotensi menimbulkan kesedihan. Semua orang pada suatu titik tertentu akan mengalami denial atau penyangkalan karena hal ini merupakan cara normal untuk melindungi ego yang bisa membawa seseorang pada situasi yang sulit.
Ciri-ciri denial
foto: Liza Summer/Pexels
Terdapat beberapa ciri-ciri seseorang yang mengalami fase denial atau penyangkalan yaitu sebagai berikut:
1. Mereka akan menolak membicarakan atau membahas masalah yang menjadi titik awal penyangkalan atau denial.
2. Seseorang yang berada di fase denial selalu mencari cara untuk membenarkan pemikiran atau perilakunya.
3. Seseorang yang mengalami denial juga cenderung menghindar dari masalah dan enggan memikirkan solusi dari masalah yang tengah dihadapi.
4. Melempar kesalahan pada orang lain karena telah menyebabkan masalah.
Cara mengatasi denial atau penyangkalan
foto: Liza Summer/Pexels
Sikap denial atau menyangkal kebenaran ini dapat diatasi sesuai sifat masalah yang dihadapi. Jika fase denial ini telah terjadi cukup lama, terapi melalui psikoterapi dapat dilakukan untuk membantu dan mengidentifikasi mekanisme pertahanan, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri individu untuk memahami perilakunya sendiri. Selain bantuan psikoterapi, terdapat beberapa cara untuk membantu mengatasi sikap denial yaitu:
1. Coba renungkan apa yang menjadi alasanmu takut menghadapi masalah.
2. Kamu juga bisa mempertimbangkan konsekuensi atau risiko yang akan kamu hadapi jika tidak segera mengatasi masalah.
3. Coba menjalin komunikasi dengan orang terdekat untuk mendapatkan sudut pandang baru mengenai permasalahanmu.
4. Belajar untuk mengidentifikasi pikiran yang menyimpang dan memicu kecemasan.
Sumber: Hasanah. 2021. Jurnal BK Pendidikan Islam Volume 2 Nomor 2: Denial Syndrome Terhadap Pandemi COVID-19 Pada Masyarakat Kabupaten Pamekasan Madura. Madura: Institut Agama Islam Negeri Madura.