1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
15 Juli 2022 22:25

Arti hedonisme menurut ahli, faktor penyebab, dan bentuk-bentuknya

Seseorang yang menganut paham hedonisme adalah individu yang cenderung impulsif, menjadi pengikut, lebih irrasional, dan mudah dibujuk. Dewi Suci Rahmadhani
foto: unsplash.com

Brilio.net - Menurut Kamus Online Oxford, hedonisme adalah filsafat teori etika bahwa kesenangan adalah tujuan yang baik dan tertinggi di dalam kehidupan manusia. Hedonisme juga dianggap sebagai sebuah budaya yang meletakkan dimensi kepuasan materi sebagai suatu tujuan utama yang memicu dan memacu pemanfaatan alam dan atau melakukan aktivitas hidup yang jauh dari dimensi spiritual.

Terdapat pendapat lain yang menyebutkan bahwa seseorang yang menganut paham hedonisme adalah individu yang cenderung impulsif, menjadi pengikut, lebih irrasional, dan mudah dibujuk. Selain itu, penganut paham hedonisme juga cenderung akan membelanjakan uangnya dan menjadi konsumtif. Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai paham hedonisme, berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Jumat (15/7).

BACA JUGA :
Skeptis adalah sikap ragu, pahami pengertian, jenis, dan penggunaannya


Pengertian hedonisme

foto: unsplash.com

Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar 433 SM. Hedonisme merupakan suatu paham tentang kesenangan yang kemudian dikembangkan seorang filsuf Yunani bernama Epikuros. Hedonisme dianggap sebagai perilaku yang gemar berfoya-foya tanpa memerdulikan akibatnya. Hedonisme juga dilihat sebagai sebuah perilaku atau sikap hidup yang terlalu memuja kenikmatan dan kebahagiaan dari sisi materi saja. Hedonisme juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Paham hedonisme kemudian berkembang di kalangan remaja karena dipengaruhi faktor lingkungan dengan meniru gaya hidup orang terkenal. Penganut paham hedonisme menjalani hidup dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu. Beberapa ahli juga turut memberikan definisi mengenai hedonisme yaitu sebagai berikut:

BACA JUGA :
Gender adalah pembedaan perempuan dan laki-laki, ketahui perannya

1. Menurut Collins Gem, hedonisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup.

2. Takariani mendefinisikan hedonisme sebagai sebuah pandangan hidup yang berbicara mengenai kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup.

3. Sudarsih berpendapat bahwa hedonisme merupakan gaya hidup enak dan foya-foya tanpa memerdulikan lagi akibat-akibatnya termasuk bencana pada masa depan.

4. Menurut Epicurus, hedonisme merupakan paham yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan yang paling utama di dalam hidup.

5. Menurut Burhanuddin, hedonisme adalah sesuatu yang dianggap baik sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.

Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa hedonisme adalah pandangan yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dari hidup.

foto: Unsplash/Jacek Dylag

Terdapat beberapa ciri-ciri seseorang yang menganut paham hedonisme yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki pandangan gaya hidup instan dengan melihat perolehan hasil harta bukan proses untuk mendapatkan harta tersebut.

2. Menjadi pengejar modernitas fisik.

3. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata tinggi.

4. Memenuhi banyak keinginan-keinginan spontan yang muncul.

5. Ketika seseorang tersebut mendapatkan masalah yang dianggap berat, muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya.

Aspek-aspek dalam hedonisme

foto: unsplash.com

Terdapat beberapa aspek yang menjadi tolok ukur gaya hidup hedonisme melalui pengembangan sistem AIO (Activity, Interest, dan Opinion) yang mendasar pada aktivitas, minat, dan opini. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Aktivitas

Aspek ini merupakan tindakan nyata yang dapat diamati. Aktivitas lebih ditujukan pada alasan untuk melakukan tindakan tersebut. Aktivitas berwujud tindakan nyata seperti lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak membeli barang yang kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan kade.

2. Minat

Aspek ini merupakan tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat orang tersebut memerhatikan objek atau peristiwa tertentu. Minat dapat muncul pada suatu objek seperti fashion, makanan, barang mewah, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

3. Opini

Aspek ini merupakan respons seseorang baik secara lisan maupun tulisan terhadap stimulus yang muncul. Opini yang dimaksud sebagai aspek hedonisme adalah sesuatu yang dipikirkan mengenai diri seseorang tersebut dan dunianya. Contohnya, seperti seorang remaja yang beranggapan bahwa mengenakan pakaian bermerek dan berpesta maka ia adalah seseorang yang trendy.

foto: Unsplash/Arturo Rey

Selain aspek hedonisme, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi gaya hidup hedonisme yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal

Faktor internal yang memengaruhi gaya hidup hedonisme meliputi sikap, pengalaman konsep diri, pengamatan kepribadian, motif, dan persepsi.

- Sikap, sikap dapat dipahami sebagai cara seseorang dalam memberikan tanggapan terhadap suatu hal sesuai dengan keadaan jiwa dan pikirannya. Sikap juga dapat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan, dan lingkungan.

- Pengalaman, pengalaman dapat memengaruhi cara seseorang dalam mengamati sesuatu sehingga akhirnya dapat membentuk pandangan pribadi terhadap suatu hal.

- Kepribadian, setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

- Konsep diri, konsep diri juga berhubungan dengan image merek dan cara seseorang memandang diri sendiri dalam menentukan minat.

- Motif, perilaku individu terbentuk dari adanya motif kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fisik.

- Persepsi, persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu pemahaman dan gambaran mengenai sesuatu.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.

- Kelompok referensi, referensi adalah kelompok orang-orang yang dianggap mampu dan memiliki pengetahuan untuk memberikan pengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku seseorang.

- Keluarga, keluarga memegang peran terbesar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang individu.

- Kelas sosial, kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama di dalam sebuah masyarakat.

- Kebudayaan, kebudayaan dapat meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat.

Sumber: Putri. 2017. Hubungan Antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Akhir. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags