1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
29 Juli 2022 05:30

Arti suhu adalah, pahami faktor yang memengaruhi dan alat ukurnya

Meski dapat dinyatakan secara kualitatif, namun suhu juga dapat dikatakan dengan kuantitatif atau dengan satuan derajat tertentu. Kharisma Alfi Tiara
foto: freepik.com

Brilio.net - Setiap manusia yang hidup pasti akan merasakan panas dan dingin pada sebuah benda karena adanya suhu. Suhu dingin dikatakan lebih rendah dibanding suhu panas. Begitu juga sebaliknya, jika suhu tersebut panas, artinya memiliki suhu yang lebih tinggi.

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa suhu merupakan besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Meski dapat dinyatakan secara kualitatif, namun suhu juga dapat dikatakan dengan kuantitatif atau dengan satuan derajat tertentu.

BACA JUGA :
Resonansi adalah getaran suara, ini jenis, keuntungan, & kelebihannya


Keadaan suhu sebuah benda dapat dikatakan berubah apabila pada bendanya juga mengalami perubahan, seperti halnya perubahan kimia, wujud, volume, dan warna. Energi kinetik partikel-partikel pada suatu benda menjadi salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi suhu.

Untuk mengetahui penjelasannya berikut arti, faktor yang memengaruhi, dan alat ukur suhu. Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (28/7).

Arti suhu.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Suspensi adalah, ketahui pengertian, kriteria, dan stabilitasnya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu diartikan sebagai ukuran kuantitatif dari temperatur panas atau dingin, dan diukur menggunakan termometer. Suhu menjadi besaran yang akan menyatakan ukuran derajat dingin atau panas pada suatu benda. Selain itu, suhu juga bisa dinyatakan secara kualitatif.

Dalam buku Penyehatan Udara yang ditulis Tri Cahyono (2007), suhu adalah keadaan panas atau dinginnya suatu udara. Daerah tropis memiliki suhu udara yang tertinggi di muka bumi dan semakin ke kutub, suhu udaranya akan semakin rendah.

Selain itu, dalam Encyclopedia Britannica, disebutkan bahwa suhu adalah ukuran panas atau dingin yang dinyatakan dengan skala sembarang. Yang mana di skala tersebut menunjukkan bahwa suhu panas memiliki energi yang lebih tinggi akan mengalir ke suhu lebih rendah atau dingin. Maka dari itu, suhu dapat dinyatakan pula menjadi ukuran kualitatif suatu benda.

Jika dilihat berdasarkan daerahnya, dataran rendah cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dataran tinggi. Semakin tinggi permukaan tanah, maka suhu juga akan semakin rendah. Seperti halnya suhu dingin yang akan dirasakan menusuk tulang jika sedang berada di gunung atau bukit.

foto: freepik.com

Berdasarkan pengertian suhu yang telah dijelaskan, bahwa suhu dapat berubah menjadi panas atau dingin. Tentu ada banyak hal yang dapat memengaruhi atau penyebab sebuah benda memiliki suhu yang rendah atau tinggi.

Dinukil dalam buku berjudul Pengantar Unsur-unsur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian yang ditulis Handoko, berikut faktor yang memengaruhi suhu di permukaan bumi, antara lain;

1. Adanya pengaruh tempat yaitu daratan atau lautan.

2. Jumlah radiasi yang diterima suatu benda perhari, perbulan, serta permusim.

3. Dipengaruhi secara tidak langsung oleh pembawaan angin, apakah angin yang membawa panas atau dingin.

4. Adanya pengaruh dari ketinggian tempat dari permukaan bumi.

5. Adanya pengaruh dari penutup tanah, di mana tanah yang ditutupi vegetasi temperaturnya akan lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang tanpa vegetasi.

6. Adanya pengaruh panas laten, yaitu panas yang disimpan dalam atmosfer bumi.

7. Sudut datangnya sinar matahari juga memengaruhi suhu. Jika sudut datangnya sinar matahari yang lurus, maka akan jauh lebih panas dibandingkan dengan sudut datangnya matahari dari arah miring.

8. Tipe tanah juga dapat memengaruhi suhu, semakin gelap tanah maka semakin tinggi pula indeks suhunya, begitu juga sebaliknya.

Alat pengukur suhu.

foto: freepik.com

Untuk menyatakan suhu suatu benda secara kuantitatif, manusia membutuhkan bantuan alat pengukur suhu yang disebut termometer. Menurut Kemdikbud, termometer dibagi menjadi dua jenis, yaitu termometer zat cair dan termometer zat padat.

Termometer zat cair memanfaatkan benda cair atau alkohol sebagai bahan pembuatannya. Sebaliknya, termometer zat padat menggunakan sifat benda padat sebagai bahan pembuatannya. Berikut ini penjelasannya;

1. Jenis termometer zat cair.

- Termometer suhu badan atau klinis, adalah jenis termometer yang digunakan dokter untuk mengukur suhu tubuh. jenis termometer ini merupakan alat bantu dalam bidang kesehatan untuk mendeteksi penyakit yang diderita seseorang. Termometer ini memiliki skala antara 35 derajat celcius dan 42 derajat celcius.

- Termometer laboratorium, adalah alat ukur suhu yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk mendukung suatu percobaan atau eksperimen. Biasanya termometer jenis ini berisi cairan raksa maupun alkohol dengan rentang suhu bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Termometer laboratorium memiliki skala mulai dari -10 derajat celcius.

- Termometer digital, adalah jenis termometer yang tidak menggunakan raksa maupun alkohol dalam pengukurannya. Biasanya termometer jenis ini menggunakan sifat pemuaian pada logam sehingga menghasilkan pengukuran suhu yang tepat dan cepat.

2. Jenis termometer zat padat.

- Termometer bimetal adalah alat ukur suhu yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan perubahan suhu.

- Termometer termokopel adalah alat ukur suhu berupa sensor termoelektrik yang memanfaatkan aliran listrik untuk menentukan besaran suhu. Ketika dikonfigurasi dengan benar termokopel dapat melakukan pengukuran suhu pada rentang yang luas.

- Termometer ruangan adalah alat ukur yang mengukur suhu suatu ruangan. Termometer ruangan adalah alat yang wajar digunakan terutama di daerah dengan empat musim untuk mengatur pengaturan suhu ruangan.

- Termometer inframerah digunakan untuk mengukur suhu pada dahi. Dilansir dari Healthline, sensor inframerah pada termometer mengukur suhu arteri tubuh tanpa adanya kontak langsung (non-kontak).

foto: freepik.com

Nilai derajat sebuah suhu dapat diatur ke dalam empat jenis skala yaitu, Celcius (C), Fahrenheit (F), Reamur (R), dan Kelvin (K).

Skala suhu akan didasarkan pada dua titik tepat yaitu, titik tetap bawah dan titik tetap atas. Titik bawah menunjukkan titik beku sementara titik atas menunjukkan titik didih. Dua titik tersebut ditetapkan masing-masing pembuat skala suhu adalah:

1. Skala suhu Celcius memiliki titik bawah 0 derajat celcius dan titik atasnya adalah 100 derajat celcius.

2. Skala suhu Fahrenheit memiliki titik bawah 32 derajat fahrenheit dan titik atasnya 212 derajat fahrenheit.

3. Skala suhu Reamur titik bawahnya adalah 0 derajat reamur dan titik atasnya 80 derajat reamur.

4. Skala suhu Kelvin titik bawahnya adalah 273 dan titik atasnya 373.

Skala suhu Kelvin menggunakan nol mutlak dan tidak menggunakan derajat. Artinya, nol Kelvin tidak ada energi panas sama sekali pada suatu benda. Inilah sebabnya Kelvin ditetapkan sebagai skala suhu dalam Satuan Internasional (SI).

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags