1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
13 Juli 2022 09:21

Arti uswatun hasanah beserta sifat-sifat terpuji dan contoh penerapan

Dengan memahami arti uswatun hasanah, dapat lebih mudah dengan meneladani sifat-sifat dari Nabi Muhammad. Kharisma Alfi Tiara
foto: freepik.com

Brilio.net - Sebagai umat Islam, memahami uswatun hasanah merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Arti uswatun hasanah adalah teladan yang baik. Sebab, umat muslim memiliki contoh yang baik dalam bersikap sesuai aturan Allah SWT. Hal ini juga merujuk pada sifat Nabi Muhammadyang menjadi panutan serta teladan umat Islam. Rasulullah SAW merupakan seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar, yaitu agama Islam.

Nabi Muhammad memiliki sifat-sifat yang patut untuk diteladani oleh seluruh umat Islam. Dengan memahami arti uswatun hasanah, dapat lebih mudah dengan meneladani sifat-sifat dari Nabi Muhammad. Sebab, banyak riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi dijadikan sebagai suri tauladan karena merupakan sosok yang mulia dan tak ada satupun makhluk yang mampu menandinginya.

BACA JUGA :
Arti kun fayakun, ketahui surat dalam Alquran dan manfaatnya


Bahkan arti uswatun hasanah juga telah dijelaskan dalam Alquran. Maka dari itu, memahami arti uswatun hasanah sangat diperlukan. Lebih lanjut, berikut brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (13/7), arti uswatun hasanah beserta sifat-sifat terpuji dan contoh penerapan.

Arti uswatun hasanah.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Arti barakallah fii umrik beserta cara menjawab dan hukumnya

Uswatun hasanah diambil dari bahasa Arab, yaitu uswatun berarti teladan, sementara hasanah berarti baik atau kebaikan. Sehingga uswatun hasanah jika disimpulkan adalah teladan yang baik. Maksud dari uswatun hasanah yaitu teladan yang baik ditunjukkan untuk Rasulullah SAW. Sebab itulah, segala sikap dan sifat dari Rasulullah menjadi panutan bagi seluruh umat manusia.

Rasulullah sebagai utusan Allah SWT memiliki budi pekerti yang sangat mulia serta terpuji, karena itulah Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik bagi manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suri tauladan berarti contoh yang baik atau pantas ditiru. Sedangkan, dalam Alquran, kata suri tauladan dapat disebut dengan uswatun hasanah. Hal ini juga dijelaskan dalam surat Al Ahzab ayat 21, yang berbunyi;

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 21).

Berdasarkan ayat diatas, uswatun hasanah bisa dimaknai sebagai wadah bagi umat Islam untuk mengharapkan rahmat Allah SWT. Caranya degan mengikuti ajaran serta sifat dalam diri Nabi Muhammad SAW.

Sifat dan gelar terpuji Nabi Muhammad SAW.

foto: freepik.com

Uswatun hasanah artinya teladan yang baik. Selain memahami arti uswatun hasanah, maka kamu juga perlu memahami sifat baik yang melekat pada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi cara bagi kamu untuk meneladani sifat tersebut.

1. Siddiq (jujur).

Siddiq berarti jujur atau benar. Sifat terpuji ini melekat pada Rasulullah SAW sehingga dapat dijadikan pedoman dan panitan umat muslim. Bahkan kejujuran Nabi Muhammad tak hanya terkenal di kalangan sahabat, tapi juga para musuh.

2. Amanah (dapat dipercaya).

Amanah diartikan dapat dipercaya. Sifat terpuji inilah yang melekat pada Rasulullah SAW dengan memegang teguh kepercayaan, menepati janji, tidak pernah berdusta baik ucapan maupun tindakan.

3. Tabligh (menyampaikan).

Tabligh artinya menyampaikan wahyu. Rasul dalam menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT, tidak ada sesuatu yang disembunyikan dan segalanya disampaikan kepada umat secara sempurna sesuai dengan perintah Allah.

Terdapat sebuah riwayat yang diceritakan Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang wahyu yang tak ada dalam Alquran. Ali menegaskan ayat dalam Alquran berikut ini:

"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". (QS. Al-Maidah: 67)

Ali juga menegaskan dengan berkata:

"Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Quran."

4. Fathonah (cerdas).

Fathonah memiliki arti cerdas. Rasulullah SAW memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, beliau bisa dijadikan panutan bagi seluruh umat manusia untuk meneladani sifat terpuji yang dimiliki oleh Rasulullah. Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan ribuan ayat Al-Quran, menjelaskan dalam puluhan ribu hadis, menjelaskan firman-firman Allah, sehingga dituntut memiliki kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan cara sebaik mungkin.

Gelar yang melekat dalam diri Rasulullah.

1. Al-Amin: Jujur dan dapat dipercaya.

2. Nabiyur Rahmah: Nabi yang penyayang dan penuh kasih.

3. Nabiyul Malahim: Nabi yang banyak melakukan perang.

4. Ahmad: Sangat banyak pujiannya atau Nabi yang dipuji.

5. Habibullah: Kekasih Allah SWT.

6. Khatamul Anbiya: Penutup para Rasul.

7. Basyir: Pembawa kabar baik.

8. Kamil: Sempurna.

Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

foto: freepik.com

Setelah mengetahui arti uswatun hasanah dan sifat terpuji Rasulullah yang patut diteladani, berikut ini terdapat beberapa contoh penerapan uswatun hasanah dalam kehidupan sehari-hari.

1. Dalam kehidupan sosial.

Rasulullah SAW memberi contoh yang baik dalam menjalankan kehidupan sosial. Misalnya, beliau menjadi sosok pemimpin yang bijaksana. Sebab, Nabi Muhammad merupakan pemimpin yang selalu berorientasi pada moral dengan karakteristik kepemimpinan yang lembut. Selain itu, Rasulullah juga menjunjung tinggi kesetaraan hak asasi manusia dan akhlak mulia.

2. Dalam berbisnis.

Contoh penerapan sifat terpuji Rasulullah juga bisa dilihat dalam berbisnis. Beliau mengajarkan cara berbisnis dengan jujur. Hal ini juga tertera dalam sebuah hadits, yang berbunyi;

"Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya. Tidak halal bagi seorang muslim menjual barang yang mengandung cacat kepada orang lain, kecuali jika ia menjelaskan." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

3. Dalam berumah tangga.

Dalam berumah tangga, Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana memperlakukan seorang istri dengan lembut dan penuh kasih. Di sisi lain, Rasulullah juga merupakan sosok penyayang dan ramah terhadap anak-anak. Hal tersebut sebagaimana tertera dalam hadits, yang berbunyi;

Anas bin Malik berkata, "Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih sayang kepada keluarga, selain Rasulullah".

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags