Brilio.net - Surat Yusuf merupakan surat ke-12 dalam Al Quran yang diturunkan di kota Mekkah. Surat yang terdiri dari 111 ayat ini dinamakan Yusuf karena menjelaskan mengenai kehidupan Nabi Yusuf dan pelajaran yang bisa diambil darinya.
Kisah Nabi Yusuf diawali dengan dirinya yang melihat 11 bintang, matahari, dan bulan yang bersujud padanya. Namun, ia tidak menceritakan hal tersebut pada 11 saudaranya yang suka iri pada Nabi Yusuf. Rasa iri tersebut muncul karena ayah mereka, Nabi Yaqub memperlakukan Nabi Yusuf dengan lebih spesial dibandingkan saudara lainnya. Hingga suatu ketika, kesebelas saudara tersebut berencana menyingkirkan Nabi Yusuf dan dan melemparkannya ke dalam sumur.
BACA JUGA :
Bacaan surat Al-Adiyat lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahan
Saudara-saudara Nabi Yusuf ini pun pulang ke rumah dan membohongi ayahnya jika merekalah yang telah mencelakai Nabi Yusuf. Untungnya, terdapat rombongan kafilah yang menemukan Nabi Yusuf di dalam sumur karena mereka ingin mengambil air dari sumur tersebut. Kemudian rombongan itu pun membawa Nabi Yusuf ke Mesir untuk dijual.
Pada saat itu, di Mesir dipimpin oleh raja bernama Al Aziz yang bermimpi melihat 7 ekor sapi kurus dan 7 ekor sapi gemuk, serta bulir gandum hijau dna bulir gandum kering. Tak ada satu pun juru ramal yang mampu menafsirkan mimpi tersebut, kecuali Nabi Yusuf. Ia pun menafsirkan bahwa mimpi raja memberi gambaran bahwa 7 tahun mendatang akan masuk masa subur dan 7 tahun belakangnya akan mengalami kekeringan. Oleh karena itu, Nabi Yusuf menyarankan agar menggunakan gandum secukupnya dan menyimpan untuk hari esok.
Selain itu, surat ini juga menceritakan tentang Nabi Yusuf yang difitnah telah melecehkan istri Raja Al-Aziz. Meskipun demikian, ia pun selamat dari hukuman karena istri raja ketahuan menuduhkan fitnah pada Nabi Yusuf. Tak hanya menceritakan tentang Nabi Yusuf, kamu juga bisa meneladani sifat-sifat Nabi Yusuf, yakni sabar, menjaga diri, membalas kejahatan dengan kebaikan, pemaaf, mampu menahan amarah, dan cerdik dalam berdakwah.
BACA JUGA :
Bacaan surat Ar-Rahman lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahannya
Dengan membaca surat Yusuf, Allah akan memberi kemuliaan dan rezeki. Bahkan, membacakan surat Yusuf juga bisa membuat anak menjadi sholeh, mendekatkan pada jodoh, serta lebih berkharisma. Supaya kamu bisa memahami dan mendapatkan keutamaan dari surat Yusuf, kamu pun bisa membaca surat tersebut. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/1), inilah bacaan surat Yusuf yang lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahannya.
1.
Alif-Laaam-Raa; tilka Aayaatul Kitaabil Mubiin
Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
2.
Innaaa anzalnaahu quraanan 'Arabiyyal la 'allakum ta'qiluun
Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.
3.
Nahnu naqussu 'alaika ahsanal qasasi bimaaa awhainaaa ilaika haazal quraana wa in kunta min qablihii laminal ghaafiliin
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.
4.
Iz qoola Yuusufu li abiihi yaaa abati innii ra aytu ahada 'ashara kawkabanw wash shamsa walqamara ra aytuhum lii saajidiin
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
5.
Qoola yaa bunaiya laa taqsus ru'yaaka 'alaaa ikhwatika fayakiiduu laka kaidaa; innash Shaitaana lil insaani 'aduwwum mubiin
Dia (ayahnya) berkata, "Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia."
6.
Wa kazaalika yajtabiika rabbuka wa yu'allimuka min taawiilil ahaadiisi wa yutimmu ni'matahuu 'alaika wa 'alaaa Aali Ya'quuba kamaaa atammahaa 'alaaa abawaika min qablu Ibraahiima wa Ishaaq; inna Rabbaka 'Aliimun hakiim
Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana.
7.
Laqad kaana fii Yuusufa wa ikhwatihiii Aayaatul lissaaa'iliin
Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.
8.
Iz qooluu la Yuusufu wa akhuuhu ahabbu ilaaa Abiinaa minnaa wa nahnu 'usbah; inna abaanaa lafii dalaalim mubiin
Ketika mereka berkata, "Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
9.
Uqtuluu Yuusufa awitra huuhu ardany yakhlu lakum wajhu abiikum wa takuunuu mim ba'dihii qawman saalihiin
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik."
10.
Qoolaa qooa'ilum minhum laa taqtuluu Yuusufa wa alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithu badus sai yaarati in kuntum faa 'iliin
Seorang di antara mereka berkata, "Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir, jika kamu hendak berbuat."
11.
Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa taamannaa 'alaa Yuusufa wa innaa lahuu lanaa sihuun
Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Mengapa engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami semua menginginkan kebaikan baginya.
12.
Arilhu ma'anaa ghadany yarta'wa yal'ab wa innaa lahuu lahaafizuun
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia bersenang-senang dan bermain-main, dan kami pasti menjaganya."
13.
Qoola innii la yahzununiii an tazhabuu bihii wa akhaafu anyyaakulahuz zi'bu wa antum 'anhu ghaafiluun
Dia (Yakub) berkata, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkanku dan aku khawatir dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya."
14.
Qooluu la in akalahuzzi'bu wa nahnu 'usbatun innaaa izal lakhaasiruun
Sesungguhnya mereka berkata, "Jika dia dimakan serigala, padahal kami golongan (yang kuat), kalau demikian tentu kami orang-orang yang rugi."
15.
Falammaa zahabuu bihii wa ajma'uuu anyyaj'aluuhu fii ghayaabatil jubb; wa awyainaaa ilaihi latunabbi 'annahum bi amrihim haaza wa hum laa yash'uruun
Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, "Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari."
16.
Wa jaaa'uuu abaahum 'ishaaa 'any yabkuun
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis.
17.
Qooluu yaaa abaanaaa innaa zahabnaa nastabiqu wa taraknaa Yuusufa 'inda mataa'inaa fa akhalahuz zi'b, wa maaa anta bimu'minil lanaa wa law kunnaa saadiqiin
Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar."
18.
Wa jaaa'uu 'alaa qamii shihii bidamin kazi' qoola bal sawwalat lakum anfusukum amraa; fasabrun jamiil; wallaahul musta'aanu 'alaa man tasifuun
Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, "Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."
19.
Wa jaaa'at saiyaaratun fa-arsaluu waaridahum fa adlaa dalwah; qoola yaa bushraa haaza ghulaam; wa asarruuhu bi-daa'ah; wallaahu 'aliimum bimaa ya'maluun
Dan datanglah sekelompok musafir, mereka menyuruh seorang pengambil air. Lalu dia menurunkan timbanya. Dia berkata, "Oh, senangnya, ini ada seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
20.
Wa sharawhu bisamanim bakhsin daraahima ma'duu datinw wa kaanuu fiihi minaz zaahidiin
Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya.
21.
Wa qoolal ladzish taraahu mim Misra limra atihiii akrimii maswaahu 'asaaa any-yanfa'anaaa aw nattakhizahuu waladaa; wa kazaalika mak-kannaa li-Yuusufa fil ardi wa linu'allimahuu min taawiilil ahaadiis; wallaahu ghaalibun 'alaaa amrihii wa laakinna aksaran
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya," Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.
22.
Wa lammaa balagha ashuddahuuu aatainaahu bukmanw wa 'ilmaa; wa kazaa lika najzil muhsiniin
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
23.
Wa raawadat hul latii huwa fii baitihaa 'an nafsihii wa ghallaqatil abwaaba wa qoolat haita lak; qoola ma'aazal laahi innahuu rabbiii ahsana maswaay; innahuu laa yuflihuz-zaalimuun
Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, "Marilah mendekat kepadaku." Yusuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang yang zhalim itu tidak akan beruntung.
24.
Wa laqad hammat bihii wa hamma bihaa law laaa ar ra-aa burhaana rabbih;; kazaalika linasrifa 'anhu suuu'a walfa hshaaa'; innahuu min 'ibaadi nal mukhlasiin
Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.
25.
Wastabaqal baaba wa qaddat qamiisahuu min dubu rinw wa alfayaa saiyidahaa ladal baab; qoolat maa jazaaa'u man araada bi ahlika suuu'an illaaa any-yusjana aw azaabun aliim
Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, "Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?"
26.
Qoola hiya raawadatnii 'an nafsii wa shahida shaahidum min ahlihaa in kaana qamiisuhuu qudda min qubulin fasadaqat wa huwa minal kaazibiin
Dia (Yusuf) berkata, "Dia yang menggodaku dan merayu diriku." Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, "Jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta.
27.
Wa in kaana qamiisuhuu qudda min duburin fakazabat wa huwa minas saadiqiin
Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar."
28.
Falammaa ra-aa qamii sahuu qudda min duburin qoola innahuu min kaidikunna inna kaidakunna 'aziim
Maka ketika dia (suami perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat."
29.
Yuusufu a'rid 'an haaza wastaghfirii lizambiki innaki kunti minal khaati'iin
Wahai Yusuf! "Lupakanlah ini, dan (istriku) mohonlah ampunan atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah."
30.
Wa qoola niswatun filma diinatim ra atul'Aziizi turaawidu fataahaa 'an nafsihii qad shaghafahaa bubbaa; innaa lana raahaa fii dalaalim mubiin
Dan perempuan-perempuan di kota berkata, "Istri Al-Aziz menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata."
31.
Falammaa sami'at bimak rihinna arsalat ilaihinna wa a'tadat lahunna muttaka anw wa aatat kulla waahidatim min hunna sikkiinanw wa qoola tikh ruj 'alaihinna falammaa ra aynahuuu akbarnahuu wa qatta'na aydiyahunna wa qulna haasha lillaahi maa haaza basharaa
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka." Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, "Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia."
32.
Qoolat fazaalikunnal lazii lumtunnanii fiih; wa laqad raawattuhuu 'an nafsihii fasta'sam; wa la'il lam yaf'al maaa aamuruhuu la yusjananna wa la yakuunam minas saaghiriin
Dia (istri Al-Aziz) berkata, "Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena (aku tertarik) kepadanya, dan sungguh, aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina."
33.
Qoola rabbis sijnu ahabbu ilaiya mimma yad'uu naniii 'ilaihi wa illaa tasrif 'annii kaidahunna asbu ilaihinna wa akum minal jaahiliin
Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."
34.
Fastajaaba lahuu rabbuhuu fasarafa 'anhu kaidahunn; innahuu Huswas_Samii'ul 'Aliim
Maka Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
35.
Summa badaa lahum mim ba'di maa ra-awul Aayaati layasjununnahuu hatta hiin
Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu.
36.
Wa dakhala ma'ahussijna fata yaan; qoola ahaduhumaaa inniii araaniii a'siru khamranw wa qoolal aakharu inniii khubzan taakulut tairu minh; nabbi 'naa bitaawiilihii innaa naraaka minal muhsiniin
Dan bersama dia masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara. Salah satunya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur," dan yang lainnya berkata, "Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik.
37.
Qoola laa yaatiikumaa ta'aamun turzaqoonihiii illaa nabbaatukumaa bitaawiilihii qabla any yaatiyakumaa; zaali kumaa mimmaa 'allamanii rabbii; innii taraktu millata qawmil laa yu'minuuna billaahi wahum bil aakhirati hum kaafiruun
Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat.
38.Wattab'tu millata aabaaa'iii Ibraahiima wa Ishaaqa wa Ya'quub; maa kaana lanaaa an nushrika billaahi min shai' zaalikamin fadlil laahi 'alainaa wa 'alan naasi wa laakinna aksaran naasi laa yashkuruun
Dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tidak pantas bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya); tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
39.
Yaa saahibayis sijni 'a-arbaabum mutafarriquuna khayrun amil laahul waahidul qahhaar
Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa?
40.
Maa ta'buduuna min duunihii illaaa asmaaa'an sam maitumuuhaaa antum wa aabaaa'ukum maaa anzalal laahu bihaa min sultan; inilhukmu illaa lillaah; amara allaa ta'buduuu illaaa iyyaah; zaalikad diinul qaiyimu wa laakinna aksaran naasi laa ya'lamuun
Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
41.
Yaa saahibayis sijni ammaaa ahadukumaa fa yasqii rabbahuu khamranw wa ammal aakharu fa yuslabu fataakulut tairu mir raasih; qudiyal amrul lazii fiihi tastaftiyaan
Wahai kedua penghuni penjara, "Salah seorang di antara kamu, akan bertugas menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu tanyakan (kepadaku)."
42.
Wa qoola lillazii zanna annahuu najim minhumaz kurnii 'inda rabbika fa-ansaahush Shaitaanu zikra Rabbihii falabisa fis sijni bad'a siniin
Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
43. Wa qoolal maliku inniii araa sab'a baqaraatin simaaniny yaakuluhunna sab'un 'ijaafunw wa sab'a sumbulaatinkhudrinw wa ukhara yaabisaat; yaaa ayuhal mala-u aftuunii fii nu'yaaya in kuntum lirru'yaa ta'buruun
Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi."
44. Qooluuu adghaasu ahlaa minw wa maa nahnu bitaawiilil ahlaami bi'aalimiin
Mereka menjawab, "(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami tidak mampu menakwilkan mimpi itu."
45. Wa qoolal lazii najaa minhumaa waddakara ba'da ummatin ana unabbi'ukum bitalwiilihii fa-arsiluun
Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya, "Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."
46. Yuusufu ayyuhas siddii qu aftinaa fii sab'i baqaraatin simaaniny yaakuluhunna sab'un 'ijaafunw wa sabi'i sumbulaatin khudrinw wa ukhara yaabisaatil la'alliii arj'u ilan naasi la'allahum ya'lamuun
"Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui."
47. Qoola tazra'uuna sab'a siniina da aban famaa basattum fazaruuhu fii sumbu lihiii illaa qaliilam mimmaa taakuluun
Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
48. Summa yaatii mim ba'di zaalika sab'un shidaaduny yaa kulna maa qaddamtum lahunna illaa qaliilam mimma tuhsinuun
Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.
49. Summa yadtii mim ba'di zaalika 'aamun fiihi yughaa sun naasu wa fiihi ya'siruun
Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)."
50.Wa qoolal maliku'tuunii bihii falammaa jaaa'ahur rasuulu qoolar-ji ilaa rabbika fas'alhu maa baalun niswatil laatii qatta'na aydiyahunn; inna Rabbii bikaidihinna 'Aliim
Dan raja berkata, "Bawalah dia kepadaku." Ketika utusan itu datang kepadanya, dia (Yusuf) berkata, "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka."
51.
Qoola maa khatbukunna iz raawattunna Yuusufa 'annafsih; qulna haasha lillaahi maa 'alimnaa 'alaihi min suuu'; qoolatim ra atul 'Aziizil 'aana hashasal haqq, ana raawat tuhuu 'an nafsihii wa innahuu laminas saadiqiin
Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?" Mereka berkata, "Mahasempurna Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya." Istri Al-Aziz berkata, "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan sesungguhnya dia termasuk orang yang benar."
52.
Zaalika liya'lama annii lam akhunhu bilghaibi wa annal laaha laa yahdii kaidal khaaa'iniin
(Yusuf berkata), "Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
53.
Wa maa ubarri'u nafsii; innan nafsa la ammaaratum bissuuu'i illaa maa rahima Rabbii; inna Rabbii Ghafuurur Rahiim
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.
54.
Wa qoolal maliku' tuunii bihiii astakhlishu linafsii falammaa kallamahuu qoola innakal yawma ladainaa makiinun amiin
Dan raja berkata, "Bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku." Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya."
55.
Qoolaj 'alnii 'alaa khazaaa'inil ardi innii hafiizun 'aliim
Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan."
56.
Wa kazaalika makkannaa li Yuusufa fil ardi yatabawwa'u minhaa haisu yashaaaa'; nusiibu birahmatinaa man nashaaa'u wa laa nudii'u ajral muhsiniin
Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.
57.
Wa la ajrul Aakhirati khairul lillaziina aamanuu wa kaanuu yattaquun
Dan sungguh, pahala akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.
58.
Wa jaaa'a ikhwatu Yuusufa fadakhaluu 'alaihi fa'arafahum wa hum lahuu munkiruun
Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka dia (Yusuf) mengenal mereka, sedang mereka tidak mengenalinya (lagi) kepadanya.
59.
Wa lammaa jahhazahum bijahaazihim qoola' tuunii bi akhil lakum min abiikum; alaa tarawna anniii uufil kaila wa ana khairul munziliin
Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik?
60.
Fa il lam taatuunii bihii falaa kaila lakum 'indii wa laa taqrabuun
Maka jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi dariku dan jangan kamu mendekatiku."
61.
Qooluu sanuraawidu 'anhu abaahu wa innaa lafaa'iluun
Mereka berkata, "Kami akan membujuk ayahnya (untuk membawanya) dan kami benar-benar akan melaksanakannya."
62.
Wa qoola lifityaanihij 'aluu bidaa'atahum fii rihaalihim la'allahum ya'rifuunahaaa izan qalabuuu ilaaa ahlihim la'allahum yarji'uun
Dan dia (Yusuf) berkata kepada pelayan-pelayannya, "Masukkanlah barang-barang (penukar) mereka ke dalam karung-karungnya, agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi."
63.
Falammaa raja'uuu ilaaa abiihim qooluu yaaa abaanaa muni'a minnal kailu fa arsil ma'anaaa akhaanaa naktal wa innaa lahuu lahaafizuun
Maka ketika mereka telah kembali kepada ayahnya (Yakub) mereka berkata, "Wahai ayah kami! Kami tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama kami agar kami mendapat jatah, dan kami benar-benar akan menjaganya."
64.
Qoola hal aamanukum 'alihi illaa kamaa amintukum 'alaaa akhiihimin qabl; fal laahu khairun haafizanw wa Huwa arhamur Raahimiin
Dia (Yakub) berkata, "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.
65.
Wa lammaa fatahuu mataa 'ahum wajaduu bidaa'atahum ruddat ilaihim qooluu yaaa abaanaa maa nabghii; haazihii bida 'atunaa ruddat ilainaa wa namiiru ahlanaa wa nahfazu akhaanaa wa nazdaadu kaila ba'iir; zaalika kailuny yasiir
Dan ketika mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan barang-barang (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apalagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kita akan dapat memberi makan keluarga kita, dan kami akan memelihara saudara kami, dan kita akan mendapat tambahan jatah (gandum) seberat beban seekor unta. Itu suatu hal yang mudah (bagi raja Mesir)."
66.Qoola lan ursilahuu ma'akum hattaa tu'tuuni mawsiqam minal laahis lataa tunnanii bihiii illaaa nay yuhaata bikum falammaaa aatawhu mawsiqahum qoolal laahu 'alaa maa naquulu Wakiil
Dia (Yakub) berkata, "Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh)." Setelah mereka mengucapkan sumpah, dia (Yakub) berkata, "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan."
67. Wa qoola yaa baniyya laa tadkhuluu mim baabinw waa hidinw wadkhuluu min abwaabim mutafarriqah; wa maaa ughnii 'ankum minal laahi min shai'in; inil hukmu illaa lillaahi 'alaihi tawakkaltu wa 'alaihi fal yatawakkalil Mutawakkiluun
Dan dia (Yakub) berkata, "Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda; namun demikian aku tidak dapat mempertahankan kamu sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan itu hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya pula bertawakallah orang-orang yang bertawakal."
68. Wa lammaa dakhaluu min haisu amarahum abuuhum maa kaana yughnii 'anhum minal laahi min shai'in illaa haajatan fii nafsi Ya'quuba qadaahaa; wa innahuu lazuu 'ilmil limaa 'allamnaahu wa laakinna aksaran naasi laa ya'lamuun
Dan ketika mereka masuk sesuai dengan perintah ayah mereka, (masuknya mereka itu) tidak dapat menolak sedikit pun keputusan Allah, (tetapi itu) hanya suatu keinginan pada diri Yakub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
69. Wa lammaa dakhaluu 'alaa Yuusufa aawaaa ilaihi akhaahu qoola inniii ana akhuuka falaa tabta'is bimaa kaanuu ya'maluun
Dan ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia menempatkan saudaranya (Bunyamin) di tempatnya, dia (Yusuf) berkata, "Sesungguhnya aku adalah saudaramu, jangan engkau bersedih hati terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
70. Falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'alas siqooyata fii rahli akhiihi summa azzana mu'azzinun ayyatuhal'iiru innakum lasaariquun
Maka ketika telah disiapkan bahan makanan untuk mereka, dia (Yusuf) memasukkan piala ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan, "Wahai kafilah! Sesungguhnya kamu pasti pencuri."
71.
Qooluu wa aqbaluu 'alaihim maazaa tafqiduun
Mereka bertanya, sambil menghadap kepada mereka (yang menuduh), "Kamu kehilangan apa?"
72.
Qooluu nafqidu suwaa'al maliki wa liman jaaa'a bihii himlu ba'iirinw wa ana bihii za'iim
Mereka menjawab, "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta, dan aku jamin itu."
73.
Qooluu tallaahi laqad 'alimtum maa ji'na linufsida fil ardi wa maa kunnaa saariqiin
Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, "Demi Allah, sungguh, kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah para pencuri."
74.
Qooluu famaa jazaaa'u huuu in kuntum kaazibiin
Mereka berkata, "Tetapi apa hukumannya jika kamu dusta?"
75. Qooluu jazaaa'uhuu manw wujida fii rahlihii fahuwa jazaaa'uh; kazaalika najziz zaalimiin
Mereka menjawab, "Hukumannya ialah pada siapa ditemukan dalam karungnya (barang yang hilang itu), maka dia sendirilah menerima hukumannya. Demikianlah kami memberi hukuman kepada orang-orang zhalim."
76. Fabada-a bi-aw'iyatihim qabla wi'aaa'i akhiihi summas takhrajahaa minw wi 'aaa'i akhiih; kazaalika kidnaa li Yuusuf; maa kaana liyaakhuza akhaahu fii diinil maliki illaaa any yashaaa'al laah; narfa'u darajaatim man nashaaa'; wa fawqa kulli zii 'ilmin 'Ale
Maka mulailah dia (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan (piala raja) itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami mengatur (rencana) untuk Yusuf. Dia tidak dapat menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.
77. Qooluu iny yasriq faqad saraqa akhul lahuu min qabl; fa asarrahaa Yuusufu fii nafsihii wa lam yubdihaa lahum; qoola antum sharrum makaananw wallaahu a'lamu bimaa tasifuun
Mereka berkata, "Jika dia mencuri, maka sungguh sebelum itu saudaranya pun pernah pula mencuri." Maka Yusuf menyembunyikan (kejengkelan) dalam hatinya dan tidak ditampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya), "Kedudukanmu justru lebih buruk. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan."
78. Qooluu yaaa ayyuhal 'Aziizu inna lahuuu aban shaikhan kabiiran fakhuz ahadanaa makaanahuu innaa naraaka minal muhsiniin
Mereka berkata, "Wahai Al-Aziz! Dia mempunyai ayah yang sudah lanjut usia, karena itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat engkau termasuk orang-orang yang berbuat baik."
79. Qoola ma'aazal laahi an naakhuza illaa manw wajadnaa mataa'anaa 'indahuu innaaa izal lazaalimuun
Dia (Yusuf) berkata, "Aku memohon perlindungan kepada Allah dari menahan (seseorang), kecuali orang yang kami temukan harta kami padanya, jika kami (berbuat) demikian, berarti kami orang yang zhalim."
80. Falammas tay'asuu minhu khalasuu najiyyan qoola kabiiruhum alam ta'lamuun anna abaakum qad akhaza 'alaikum mawsiqam minal laahi wa min qablu maa farrattum fii Yuusufa falan abrahal arda hattaa yaazana liii abiii aw yahkumal laahu lii wa huwa khairul lhaak
Maka ketika mereka berputus asa darinya (putusan Yusuf) mereka menyendiri (sambil berunding) dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata, "Tidakkah kamu ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan (nama) Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri ini (Mesir), sampai ayahku mengizinkan (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah hakim yang terbaik."
81. Irji'uuu ilaaa abiikum faquuluu yaaa abaanaaa innab naka saraq; wa maa shahidnaaa illaa bimaa 'alimnaa wa maa kunnaa lilghaibi haafiziin
Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah, "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui dan kami tidak mengetahui apa yang di balik itu.
82. Was'alil qaryatal latii kunnaa fiihaa wal'iiral latiii aqbalnaa fiihaa wa innaa lasaadiquun
Dan tanyalah (penduduk) negeri tem-pat kami berada, dan kafilah yang datang bersama kami. Dan kami adalah orang yang benar."
83. Qoola bal sawwalat lakum anfusukum amran fasabrun jamiilun 'asal laahu any yaa tiyanii bihim jamii'aa; innahuu Huwal 'Aliimul Hakiim
Dia (Yakub) berkata, "Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan (yang buruk) itu. Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana."
84. Wa tawallaa 'anhum wa qoola yaaa asafaa 'alaa Yuusufa wabyaddat 'aynaahu minal huzni fahuwa kaziim
Dan dia (Yakub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf," dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan amarah (terhadap anak-anaknya).
85.Qooluu tallaahi tafta'u tazkuru Yuusufa hattaa takuuna haradan aw takuuna minal haalikiin
Mereka berkata, "Demi Allah, engkau tidak henti-hentinya mengingat Yusuf, sehingga engkau (mengidap) penyakit berat atau engkau termasuk orang-orang yang akan binasa."
86.Qoola innamaaa ashkuu bassii wa huzniii ilal laahi wa a'lamu minal laahi maa laa ta'lamuun
Dia (Yakub) menjawab, "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.
87. Yaa baniyyaz habuu fatahassasuu miny Yuusufa wa akhiihi wa laa tai'asuu mir rawhil laahi innahuu laa yai'asu mir rawhil laahi illal qawmul kaafiruun
Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."
88. Falammaa dakhaluu 'alaihi qooluu yaaa ayyuhal 'Aziizu massanaa wa ahlanad durru wa ji'naa bibidaa 'timmuzjaatin fa awfi lanal kaila wa tasaddaq 'alainaa innal laaha yajzil mutasaddiqiin
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata, "Wahai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga, maka penuhilah jatah (gandum) untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang yang bersedekah."
89. Qoola hal 'alimtum maa fa'altum bi Yuusufa wa akhiihi iz antum jaahiluun
Dia (Yusuf) berkata, "Tahukah kamu (kejelekan) apa yang telah kamu perbuat terhadap Yusuf dan saudaranya karena kamu tidak menyadari (akibat) perbuatanmu itu?"
90. Qooluu 'a innaka la anta Yuusufu qoola ana Yuusufu wa haazaaa akhii qad mannal laahu 'alainaa innahuu mai yattaqi wa yasbir fa innal laaha laa yudii'u ajral muhsiniin
Mereka berkata, "Apakah engkau benar-benar Yusuf?" Dia (Yusuf) menjawab, "Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik."
91.Qooluu tallaahi laqad aasarakal laahu 'alainaa wa in kunnaa lakhaati'iin
Mereka berkata, "Demi Allah, sungguh Allah telah melebihkan engkau di atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah (berdosa)."
92. Qoola laa tasriiba 'alaikumul yawma yaghfirul laahu lakum wa Huwa arhamur raahimiin
Dia (Yusuf) berkata, "Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.
93. Izhabuu biqamiisii haazaa fa alquuhu 'alaa wajhi abii yaati basiiranw waatuunii bi ahlikum ajma'iin
Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku."
94. Wa lammaa fasalatil 'iiru qoola abuuhum innii la ajidu riiha Yuusufa law laaa an tufanniduun
Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata, "Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)."
95.Qooluu tallaahi innaka lafii dalaalikal qadiim
Mereka (keluarganya) berkata, "Demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu."
96. Falammaaa an jaaa'albashiiru alqoohu 'alaa wajhihii fartadda basiiran qoola alam aqul lakum inniii a'lamu minal laahi maa laa ta'lamuun
Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, "Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."
97. Qooluu yaaa abaanas taghfir lanaa zunuu =banaaa innaa kunnaa khaati'iin
Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampunan untuk kami atas dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah (berdosa)."
98. Qoola sawfa astaghfiru lakum Rabbiii innahuu Huwal Ghafuurur Rahiim
Dia (Yakub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
99. Falammaa dakhaluu 'alaa Yuusufa aawaaa ilaihi abayaihi wa qoolad khuluu Misra inshaaa'al laahu aaminiin
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia merangkul (dan menyiapkan tempat untuk) kedua orang tuanya seraya berkata, "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman."
100. Wa raf'a abawaihi 'alal 'arshi wa kharruu lahuu sujjadaa; wa qoola yaaa abati haaza taawiilu ru'yaaya min qablu qad ja'alahaa Rabbii haqqoo; wa qad ahsana biii iz akhrajanii minas sijni wa jaaa'a bikum minal badwi mim ba'di an nazaghash Shaitaanu bainii w
Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
101. Rabbi qad aataitanii minal mulki wa 'allamtanii min taawiilil ahaadiis; faati ras samaawaati wal ardi Anta waliyyii fid dunyaa wal Aakhirati tawaffanii muslimanw wa alhiqnii bissaalihiin
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang shalih."
102. Zaalika min ambaaa'il ghaibi nuuhiihi ilaika wa maa kunta ladaihim iz ajma'uuu amrahum wa hum yamkuruun
Itulah sebagian berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal engkau tidak berada di samping mereka, ketika mereka bersepakat mengatur tipu muslihat (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur).
103.
Wa maa aksarun naasi wa law harasta bimu'miniin
Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya.
104. Wa maa tas'aluhum 'alaihi min ajr; in huwa illaa zikrul lil'aalamiin
Dan engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka (terhadap seruanmu ini), sebab (seruan) itu adalah pengajaran bagi seluruh alam.
105. Wa ka ayyim min Aayatin fis samaawaati wal ardi yamurruuna 'alaihaa wa hum 'anhaa mu'riduun
Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya.
106.
Wa maa yu'minu aksaru hum billaahi illaa wa hum mushrikuun
Dan kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka mempersekutukan-Nya.
107.
Afa aminuuu an taatiya hum ghaashiyatum min 'azaabil laahi aw taatiyahumus Saa'atu baghtatanw wa hum laa yash'uruun
Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan Kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?
108.
Qul haazihii sabiiliii ad'uuu ilal laah; 'alaa basiira tin ana wa manit taba'anii wa Subhaanal laahi wa maaa ana minal mushrikiin
Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik."
109.
Wa maaa arsalnaa min qablika illaa rijaalan nuuhiii ilaihim min ahlil quraa; afalam yasiiruu fil ardi fa yanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul laziina min qablihim; wa la Daarul Aakhirati Khairul lillaziinat taqaw; afalaa ta'qiluun
Dan Kami tidak mengutus sebelummu (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul). Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?
110.
Hattaaa izas tai'asar Rusulu wa zannuuu annahum qad kuzibuu jaaa'ahum nas runaa fanujjiya man nashaaa'u wa laa yuraddu baasunna 'anil qawmil mujrimiin
Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan kaumnya) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada mereka (para rasul) itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang yang Kami kehendaki. Dan siksa Kami tidak dapat ditolak dari orang yang berdosa.
111.
Laqad kaana fii qasasihim 'ibratul li ulil albaa; maa kaana hadiisany yuftaraa wa laakin tasdiiqal lazii baina yadihi wa tafsiila kulli shai'inw wa hudanw wa rahmatal liqawminy yu'minuun
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.