Brilio.net - Bagi para pelajar, pergi ke sekolah tanpa tas yang penuh dengan buku adalah sebuah impian. Maka tak heran banyak pelajar yang tidak menyukai ide membawa tas ke sekolah. Namun, tak semua pelajar sepakat dengan pernyataan tersebut.
Bagi mereka membawa tas ke sekolah adalah hal menyenangkan. Salah satunya Jacob Ford, laki-laki berusia 17 tahun itu kecewa dengan keputusan sekolahnya.
BACA JUGA :
9 Cara orang atasi keadaan darurat di jalan ini bikin tepuk jidat
Dilansir brilio.net dari mirror.co.uk, Rabu (31/10) Spalding Grammar School, Splding, Inggris memutuskan untuk melarang penggunaan tas ke sekolah karena alasan kesehatan. Pihak sekolah mengatakan bahwa cedera dapat terjadi ketika pelajar membawa tas besar di pundak mereka.
foto: Spalding Grammar School
BACA JUGA :
8 Cara nyeleneh orang Indonesia 'ngadem', bikin geleng-geleng kepala
Sebelumnya, mereka telah melarang penggunaan tas untuk pelajar berusia 7 dan 11 tahun. Mereka mendorong siswa untuk membawa buku dan melarang tas. Setelah itu pihak sekolah menetapkan kebijakan tersebut bagi semua pelajar.
Atas dasar tersebut, Jacob melakukan aksi membawa buku-bukunya di dalam microwave dan menulis esai 3000 kata untuk bernegosiasi dengan kepala sekolahnya. Akibat dari aksinya, Jacob dilarang sekolah selama dua hari. Tindakan pelajar berusia 17 tahun itu dianggap menentang peraturan sekolah.
foto: Daily Mirror/www.mirror.co.uk
Mendengar aksi yang dilakukan Jacob, ibunya, Tracy malah bangga dengan sikapnya. Ternyata tidak hanya Jacob yang menentang peraturan tersebut, orang tua murid lainnya juga setuju bahwa kebijakan sekolah tidak masuk akal.
foto: Daily Mirror/www.mirror.co.uk
Para orangtua menyebarkan kabar tentang peraturan tersebut di media sosial agar sekolah mencabut keputusan yang telah mereka buat. Namun, sekolah menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Kepala sekolah, Steven Wilkinson mengaku kecewa dengan aksi Jacob dan ibunya. Steven dan staf sekolah lainnya menganggap tindakan tersebut tak mengindahkan peraturan sekolah.